Harga BBM Naik, Inflasi Justru Turun dalam Jangka Menengah:
Lonjakan inflasi yang didorong oleh kenaikan harga BBM dalam sejarahnya hanya bersifat jangka pendek
Lonjakan inflasi yang didorong oleh kenaikan harga BBM dalam sejarahnya hanya bersifat jangka pendek
Bareksa.com - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi justru memberikan dampak penurunan inflasi -- dalam jangka menengah, data Bareksa.com menunjukkan.
Pada garis berwarna oranye pada grafik di bawah ini, angka inflasi melonjak beberapa bulan setelah kenaikan harga BBM, dan kemudian kembali turun -- malahan lebih rendah dari angka inflasi pada bulan di saat harga BBM dinaikkan.
Grafik Inflasi Periode 2004-2014
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber: Bareksa.com
Dengan kata lain, lonjakan inflasi yang didorong oleh kenaikan harga BBM dalam sejarahnya hanya bersifat jangka pendek.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara pernah mengatakan kepada Bareksa.com bahwa kenaikan inflasi hanya dalam jangka pendek jika BBM dinaikkan, tetapi dalam jangka panjang akan kembali stabil.
Berdasarkan data Bareksa.com, inflasi pada bulan Maret 2005 tercatat sebesar 8,81 persen setelah pemerintah menaikkan untuk ketiga kalinya harga BBM bersubsidi (bensin Premium, solar, dan minyak tanah). Kemudian angka inflasi menurun pada dua bulan berikutnya, April dan Mei, yang masing-masing angka inflasi year-on-year tercatat sebesar 8,12 dan 7,4 persen.
Harga BBM bersubsidi tersebut terpaksa dinaikkan sebesar 32 persen oleh pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang baru berumur beberapa bulan, karena sebelumnya pemerintahan Megawati Soekarnoputri memutuskan untuk tidak menaikkannya.
Juga, pada bulan Oktober 2005, inflasi tercatat melonjak menjadi 17,89 persen year-on-year. Kemudian, nilainya berangsur-angsur menurun hingga stabil kembali tercatat sebesar 6,26 persen pada bulan Januari 2007.
Hal serupa terjadi pada kenaikan harga BBM bersubsidi pada bulan Mei 2008. Inflasi pada bulan tersebut tercatat meningkat menjadi 10,38 persen dan puncaknya pada September 2008, sebesar 12,14 persen. Pada Januari 2009 angka inflasi turun menjadi 9,17 persen.
Tabel Historikal Kenaikan Harga BBM
Sumber: Bareksa.com, diolah
Sedangkan pada bulan Juni 2013, inflasi meningkat. Akan tetapi, selain disebabkan kenaikan harga BBM bersubsidi, ini juga dikarenakan nilai rupiah yang mengalami pelemahan sehingga harga-harga kebutuhan pokok -- terutama yang mengandung bahan-bahan impor -- secara nilai Rupiah terdorong naik. (QS)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.