Bareksa.com - Strategi lindung nilai atau hedging dipilih emiten untuk mengurangi dampak negatif meningkatnya volatilitas rupiah dalam beberapa waktu terakhir terhadap kinerja perusahaan.
PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) akan menggunakan hedging dari Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pelemahan nilai tukar rupiah berdampak besar pada kinerja perseroan karena sekitar 90 persen kebutuhan bahan baku harus diimpor, jelas Farida Astuti, Sekretaris Perusahaan KAEF.
Sementara itu, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) menggunakan natural hedging yaitu dengan memanfaatkan penghasilan dalam dolar AS dari hasil ekspor komponen otomotif untuk membeli bahan baku yang sebagian besar masih diimpor.
"Selain itu kami juga mengatur ketersediaan bahan baku sesuai dengan kebutuhan, tidak berlebihan, dan kami atur di tingkat yang aman," ujar Roby Sani, Direktur AUTO. (QS)
Bisnis Indonesia, hal. 13