Intiland alokasikan belanja modal Rp2 triliun tahun ini

Bareksa • 01 Apr 2014

an image
Pemandangan gedung-gedung rusun dan apartemen di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (10/3) (ANTARA FOTO/Fanny Octavianus)

Dana tersebut akan dialokasikan sebesar 79 persen untuk pengembangan proyek mixed-use & high rise

IQPlus - Emiten Properti, PT Intiland Development Tbk (DILD) bakal mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 1,8 triliun hingga Rp 2 triliun pada tahun 2014. Dana belanja modal tersebut akan dipergunakan untuk membiayai pengembangan proyek properti milik Perseroan.

Archied Noto Pradono Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland menuturkan, bahwa pada tahun ini Perseroan akan memulai pembangunan beberapa proyek antara lain apartemen 1 Park Avenue di Jakarta dan Praxis di Surabaya. Perseroan juga terus melakukan ekspansi dari proyek yang berjalan seperti Aeropolis, proyek pengembangan mixed-use yang berlokasi di dekat bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Ia merincikan, dana tersebut akan dialokasikan sebesar 79 persen untuk pengembangan proyek mixed-use & high rise. Alokasi berikutnya adalah segmen kawasan perumahan sebesar 14 persen, kawasan industri sebesar 3 persen, dan hospitality sebesar 4 persen.

"Alokasi belanja modal tersebesar antara lain untuk pengembangan proyek South Quarter, 1Park Avenue, Praxis, Aeropolis, dan kawasan perumahan Graha Natura," jelas Archied, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa.

Menurutnya, pengembangan mixed-use & high rise bisa menjadi solusi mengatasi kendala lahan untuk pengembangan proyek-proyek besar di lokasi strategis di tengah kota.

Lebih lanjut Archied mengungkapkan, pada tahun ini Intiland menyiapkan beberapa pengembangan proyek baru di Jakarta dan Surabaya. Perseroan juga melakukan ekspansi pada proyek yang sudah berjalan seperti Ngoro Industrial Park di Jawa Timur, kawasan perumahan Talaga Bestari Tangerang, dan Serenia Hills Jakarta.

"Sementara pada segmen pengembangan hospitality, kami terus menambah jumlah jaringan hotel Intiwhiz. Dan, tahun ini kami merencanakan untuk membuka tujuh hotel baru antara lain di Jakarta, Balikpapan, Manado, Cikarang," imbuhnya.

Archied menegaskan, Perseroan memproyeksikan tahun 2014 menjadi tahun yang cukup menantang bagi pertumbuhan industri properti nasional, pertumbuhan usaha secara berkelanjutan. Salah satu upaya tersebut yaitu dengan fokus dalam pengembangan proyek baru dalam skala besar dan jangka panjang.

"Jadi, pengembangan proyek mixed-use & high rise akan menjadi prioritas Perseroan di masa depan," tuturnya.