Bareksa.com – Bulan Ramadan 1443 H hampir berjalan sepekan. Jadi, baiknya dialokasikan ke mana uang yang biasa digunakan untuk makan siang dan ngopi, selama menjalankan rukun Islam ketiga yakni berpuasa di bulan Ramadan?
Jika melihat dari sisi pengeluaran, saat berpuasa ini kita bisa sedikit lebih hemat karena budget untuk membeli makan siang serta ngopi, berkurang.
Namun, faktanya tidaklah demikian. Justru terkadang pengeluaran bisa lebih besar hingga tiga kali lipat karena kebanyakan orang berperilaku lebih konsumtif atau lapar mata ketika berbelanja makanan untuk berbuka puasa.
Terlebih jika kita mengiyakan semua undangan buka bersama dari kolega atau teman di restoran yang hampir setiap hari, hal ini dapat menjadi pengeluaran tak terduga bagi keuangan.
Pengeluaran ini belum termasuk budget untuk persiapan menjelang Hari Raya Idul Fitri (Lebaran) seperti belanja pakaian, persiapan uang angpao, makanan untuk hidangan hari raya, hingga biaya untuk mudik yang jumlahnya tidak sedikit.
Makanya, selagi sekarang ini masih awal-awal puasa, ada baiknya mulai merencanakan pengeluaran harian. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kantong jebol selama bulan puasa maupun menyambut hari Lebaran.
Baca juga Prita Ghozie : Ini Tips Biar Belanja Jalan Terus, Investasi Lancar Jaya
Misalkan saja kita rata-rata kita mengalokasikan Rp50 ribu per hari, untuk makan siang maupun membeli kopi ala-ala cafe dekat kantor. Selama puasa, setidaknya kita bisa berhemat Rp1,5 juta dalam sebulan. Tentu jumlah nominal yang dihemat akan lebih besar jika alokasi dana yang biasa digunakan untuk makan siang dan ngopi, lebih dari Rp50 per hari.
Uang surplus, yakni yang berasal dari dana makan siang dan ngopi inilah yang bisa kita alihkan di bulan puasa Ramadan. Berikut tips mengatur uang makan siang dan ngopi selama bulan puasa, yang bisa dialihkan ke pos lain.
Uang surplus yang ada di bulan puasa, bisa kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan tak terduga selama bulan puasa seperti ikut buka puasa bersama kolega di restoran. Dengan begitu, kita pun tidak perlu mengeluarkan budget lebih untuk mengikuti acara buka puasa bersama kolega selama Ramadan ini.
Selain itu, dana hasil penghematan bisa juga kita pergunakan untuk membeli suplemen atau vitamin agar tubuh tetap fit dan sehat selama menjalankan ibadah puasa di Ramadan ini. Jika tubuh kita sehat, tentunya kita bisa menjalankan segala aktivitas dan ibadah secara maksimal.
Pada bulan penuh rahmat ini, jangan sampai lupa menyisihkan sebagian rezeki untuk diberikan kepada yang membutuhkan (bersedekah). Hal ini dapat menjadi keberkahan dan pahala tersendiri bagi kita. Sebab, amal baik yang dilakukan di bulan suci ini akan dilipatgandakan lebih besar.
Baca Promo Big Ramadan: Investasi Plus Donasi dengan Reksadana Syariah, Bisa Raih Hadiah
Selain ketiga hal di atas, uang surplus di Ramadan ini bisa kita jadikan modal untuk mulai investasi reksadana. Alasannya, modal investasi di reksadana ini bisa dimulai dari Rp100.000 saja seperti yang tersedia Marketplace Reksadana Bareksa.
Berdasarkan tingkat keuntungan dan risiko, reksadana ini terbagi dalam beberapa jenis sesuai dengan isi aset yang menjadi mayoritas dalam pengelolaan reksadana. Empat jenis reksadana secara umum adalah: reksadana saham, campuran, pendapatan tetap dan pasar uang.
Bagaimana, akan dialihkan untuk apa saja alokasi uang makan siang dan ngopi cantik selama bulan puasa? Jika ada sebagian dan atau seluruhnya ke investasi reksadana, pastikan jenis reksadana yang dipilih sesuai dengan profil risiko ya.
Cari Investasi Syariah? Gunakan Fitur Spesial Ramadan di Super App Bareksa
(Martina Priyanti/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.