Empat Tips Atur THR Agar Bermanfaat Hingga Dapat Cuan
Seperti tahun lalu, Lebaran tahun ini juga ada larangan mudik akibat pandemi
Seperti tahun lalu, Lebaran tahun ini juga ada larangan mudik akibat pandemi
Bareksa.com - Pekerja atau karyawan baik yang bekerja di pemerintahan atau sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun pegawai swasta, akan menerima Tunjangan Hari Raya (THR) Lebaran. Sebagian bahkan ada yang sudah menerima THR lebih awal karena hal ini disesuaikan kebijakan perusahaan masing-masing.
Bagi yang belum menerima, bisa jadi perusahaan Anda bekerja merujuk pada aturan yang disampaikan Pemerintah melalui Kementerian Tenaga Kerja bahwa THR diberikan paling lambat 7 hari sebelum hari raya. Idealnya, THR dapat dipergunakan dengan bijak agar bermanfaat.
Pertanyaannya, bagaimana cara mengatur THR dengan bijak? Dalam praktik pengelolaan keuangan, THR ini harus dipisahkan dengan pendapatan atau gaji bulanan kita. Gaji bulanan tetap digunakan untuk kebutuhan rutin kita seperti biasa dan THR bisa digunakan untuk hal-hal seperti: membayar kewajiban, pengeluaran tambahan, dana darurat, dan investasi.
Promo Terbaru di Bareksa
Penekanannya, setiap orang bisa memiliki porsi atau alokasi yang berbeda dengan orang lain. Hal ini bergantung dengan kebutuhan dan tujuan keuangan dari masing-masing individu.
Seperti halnya tahun lalu, Lebaran tahun ini akan berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena ada pandemi dan larangan mudik dari pemerintah.
Nah berikut ulasan alokasi untuk penggunaan dana THR. Adapun contoh porsinya bisa disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan.
1. Bayar Kewajiban
Bagi umat Muslim, membayar zakat hukumnya wajib dan kita bisa menggunakan THR ini untuk kewajiban dalam agama Islam. Menurut hukumnya, besaran zakat yang harus dikeluarkan per orang adalah setara dengan 2,5 kg beras atau makanan pokok penduduk setempat.
Selain menerima THR, kita juga harus memberikan THR untuk orang yang bekerja pada kita, seperti asisten rumah tangga, supir, atau office boy (OB) di kantor.Kemudian, kalau kita memiliki utang, THR sebaiknya digunakan untuk melunasinya. Utang yang sudah dilunasi ini bisa menghilangkan sebagian beban keuangan kita. Contoh alokasinya adalah 30 persen dari THR.
2. Pengeluaran Tambahan
Merayakan Lebaran, tentu kita menginginkan hal yang spesial, meskipun tidak bisa mudik karena ada larangan dari pemerintah. Alokasi untuk tiket atau biaya perjalanan tahun ini bisa kita hemat.
Kemudian, boleh saja kita berbelanja untuk pakaian baru dan makanan untuk persiapan Lebaran. Akan tetapi, semuanya harus diatur agar tidak berlebihan dan ada uang untuk disisihkan di masa mendatang. Kita bisa menyisihkan sekitar 30 persen dari THR kita.
3. Dana Darurat
Seperti yang sudah dijelaskan, dana darurat digunakan untuk kebutuhan mendesak. Besarannya, mulai dari tiga kali hingga 12 kali pengeluaran bulanan. Dana darurat ini tidak harus dicapai sekaligus, tetapi bisa dikumpulkan secara bertahap.
Dana darurat sebaiknya ditaruh di instrumen yang mudah dicairkan (likuid) seperti tabungan atau reksadana pasar uang. Buat yang belum memiliki dana darurat, pos ini penting. Alokasinya bisa 20 persen dari THR yang diterima.
4. Investasi
Investasi dilakukan agar kita bisa merasakan manfaatnya untuk kebutuhan keuangan kita di masa depan. Selain itu, seperti disampaikan oleh Grace, investasi diri sendiri juga bisa mendukung penghasilan tambahan kita. Salah satu cara untuk mencapai tujuan keuangan di masa depan adalah dengan investasi reksadana.
Reksadana merupakan kumpulan dana masyarakat yang dikelola oleh manajer investasi untuk dimasukkan ke dalam aset-aset keuangan, seperti saham, obligasi dan pasar uang. Sementara untuk tujuan keuangan jangka pendek, kita bisa memilih reksadana pasar uang dan pendapatan tetap.
Untuk tujuan jangka panjang, investasi reksadana campuran dan saham bisa dipilih, tetapi harus disesuaikan dengan profil risiko kita. Untuk investasi ini bisa kita alokasikan 20 persen dari THR.
Contoh Porsi Alokasi Dana THR
Sumber: Bareksa.com
Ingin gunakan sebagian dana THR untuk investasi di reksadana? Anda bisa beli reksadana di marketplace Bareksa, berinvestasi online tanpa harus keluar rumah kan.
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.