Jurus Investasi Lawan Risiko Resesi Global, Simak dalam Bareksa-Kontan Fund Awards ke-6 Tahun 2022
IMF dalam laporannya menyampaikan beberapa negara di dunia akan mengalami perlambatan ekonomi terdalam, bahkan berpotensi masuk ke jurang resesi
IMF dalam laporannya menyampaikan beberapa negara di dunia akan mengalami perlambatan ekonomi terdalam, bahkan berpotensi masuk ke jurang resesi
Bareksa.com - Dana Moneter Internasional (IMF) dalam laporannya (11/10/2022) menyampaikan beberapa negara di dunia seperti Amerika Serikat, Eropa dan China akan mengalami perlambatan ekonomi terdalam, bahkan berpotensi masuk ke jurang resesi.
Sejumlah negara tersebut menyumbang sekitar sepertiga dari ekonomi global, sehingga dampaknya akan meluas. IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia jadi 2,7% pada 2023, dari proyeksi sebelumnya 2,9%. Untuk 2022 ini, IMF tetap mempertahankan proyeksi ekonomi global tumbuh 3,2%.
Meski pertumbuhan ekonomi global terpangkas, Tim Analis Bareksa menilai, efek yang dirasakan tiap negara akan berbeda, tergantung seberapa kuat fundamental ekonominya. Indonesia dinilai cukup kuat ditopang surplus neraca dagang, karena tingginya harga batu bara seiring meningkatnya kebutuhan energi di Eropa.
Promo Terbaru di Bareksa
Menurut Tim Analis Bareksa, efek risiko resesi global ke pasar modal Tanah Air hingga saat ini masih relatif terjaga. Tren penurunan pasar saham beberapa pekan terakhir cenderung bertahap, sehingga investor masih memiliki cukup waktu untuk mengatur alokasi portofolio investasinya di aset yang lebih rendah fluktuasi.
Sementara itu, pergerakan pasar obligasi dalam negeri juga masih cenderung stagnan. Meski terdapat pelemahan, namun masih bisa diantisipasi di portofolio investasi investor.
Kinerja Bursa Saham Global YTD - 14 Oktober 2022
Negara | Indeks Saham | Kinerja YTD |
Indonesia | JCI | 3,54% |
Singapura | STI | -2,21% |
Thailand | SETi | -5,84% |
Malaysia | FTSE BM | -11,43% |
Filipina | PSEi | -17,10% |
Vietnam | VN-Index | -29,13% |
Amerika Serikat | DJIA | -17,34% |
Inggris | FTSE100 | -6,26% |
Sumber : Bursa Efek Indonesia
Di sisi lain, isu resesi ini membuat sebagian masyarakat beranggapan bahwa akan lebih baik memegang posisi cash/uang kas atau biasa dikenal dengan “Cash is King”. Namun, apakah betul posisi cash ini lebih menguntungkan?
Pertumbuhan Inflasi Tahunan di 2022
Bulan | Inflasi Tahunan (% YoY) | Inflasi Biaya Listrik & BBM Rumah Tangga (% YoY) |
Jan-22 | 2.18 | 1.34 |
Feb-22 | 2.06 | 1.68 |
Mar-22 | 2.64 | 2.97 |
Apr-22 | 3.47 | 3.37 |
May-22 | 3.55 | 3.46 |
Jun-22 | 4.35 | 3.51 |
Jul-22 | 4.94 | 4.74 |
Aug-22 | 4.69 | 5.88 |
Sep-22 | 5.95 | 6.14 |
Sumber : BPS, Tim Analis Bareksa
Sejak awal tahun, tingkat inflasi Indonesia semakin meningkat. Hingga September, inflasi untuk biaya listrik dan bahan bakar minyak (BBM) di rumah tangga telah mencapai 6,14%. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh perusahaan konsultan SDM, Mercer, kenaikan gaji di Indonesia pada 2022 sekitar 6,5%.
Selisih antara inflasi dan potensi kenaikan gaji sangat rendah, apalagi jika pendapatan sebagian masyarakat tidak meningkat. Untuk itu, investasi sangat diperlukan agar uang masyarakat dapat bertumbuh. Namun, akan sangat disayangkan jika masyarakat hanya menyimpan dananya di deposito atau bahkan tabungan bank. Sebab, bunga deposito masih cukup rendah dan akan tergerus biaya administrasi, jika hanya ditabung di bank.
Untuk itulah Smart Investor perlu berinvestasi di pasar modal, seperti reksadana. Pergerakan pasar saham dan obligasi saat ini memang masih cukup fluktuatif dalam jangka pendek. Namun secara historis, jika pasar saham dan obligasi sudah terdiskon atau turun signifikan, maka bisa jadi peluang untuk berinvestasi. Selain itu, reksadana pasar uang juga bisa jadi dipilih untuk diversifikasi investasi yang menguntungkan, dibandingkan deposito dan tabungan bank.
Di tengah risiko resesi global yang diperkirakan IMF, bagaimana kemungkinan dampaknya pada sektor pasar modal di Indonesia? Jurus apa yang pas agar kinerja investasi maksimal di tengah tingginya inflasi dan risiko resesi global 2023? Hal ini akan dibahas tuntas dalam acara talkshow Bareksa-Kontan Fund Awards ke-6 Tahun 2022 bertajuk Investasi di Tubir Jurang Resesi : Outlook Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia 2023.
Tanggal pelaksanaan dan tempat acara akan diumumkan kemudian. Pantengin terus update postingan akun resmi media sosial Bareksa ya.
Tentang Bareksa-Kontan Fund Awards ke-6 Tahun 2022
Bareksa-Kontan Fund Awards adalah perhelatan rutin tahunan yang memberikan apresiasi kepada manajer investasi dan produk-produk reksadana yang mereka kelola. Tujuan acara ini adalah mendorong perkembangan industri reksadana agar menghasilkan produk yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga selalu menjaga tata kelola yang baik.
Penghargaan diberikan dengan perhitungan yang teliti dengan mempertimbangkan kinerja produk, risiko, reputasi dan tata kelola manajer investasi. Awards ini murni diberikan sesuai dengan parameter dan keputusan juri yang tidak dipengaruhi kepentingan promo apapun.
Bareksa-Kontan Fund Awards ke-6 Tahun 2022, dengan tema 90’s “Lawan Inflasi dan Resesi” merupakan acara malam penyerahan penghargaan kepada reksadana dan fund managers yang telah menunjukkan performa terbaik selama periode 2021-2022.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.