Bareksa Insight : China akan Gelontorkan Stimulus, Reksadana Ini Berpotensi Cuan
Pemerintah China berencana menggelontorkan stimulus hingga US$220 miliar untuk pemulihan ekonomi pasca lockdown
Pemerintah China berencana menggelontorkan stimulus hingga US$220 miliar untuk pemulihan ekonomi pasca lockdown
Bareksa.com - Kinerja reksadana saham dan reksadana indeks berbasis komoditas seperti tembaga, batu bara, maupun nikel berpotensi menguat. Menurut analisis Bareksa, potensi penguatan itu didorong sentimen pernyataan Pemerintah China yang akan menggelontorkan stimulus hingga US$220 miliar untuk pemulihan ekonomi pasca lockdown (penguncian wilayah), akibat lonjakan kasus Covid-19.
Hal ini juga berpotensi meningkatkan permintaan ekspor barang komoditas energi dari Indonesia dan dapat menjaga posisi surplus neraca perdagangan.
Baca : Bareksa Insight : Pasar Modal Terus Tertekan, Lakukan 3 Strategi Ini Agar Tetap Cuan
Promo Terbaru di Bareksa
Di sisi lain, kinerja mayoritas reksadana pendapatan tetap menguat setelah Bank Indonesia merilis data cadangan devisa Indonesia bulan Juni 2022 yang naik jadi US$136,4 miliar dari bulan sebelumnya US$135,6 miliar. Hal ini mengindikasikan nilai tersebut masih cukup besar untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, serta makroekonomi Indonesia.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 07 Juli 2022 naik 0,09 persen ke level 6.652,59. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 07/07/2022 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat tetap di level 7,3 persen pada 07 Juli 2022.
Lihat juga : Bareksa Insight : Harga Batu Bara Melesat, Cuan Reksadana Ini Melambung
Apa yang bisa dilakukan Investor?
Mempertimbangkan potensi penguatan reksadana saham dan reksadana indeks berbasis komoditas, serta reksadana pendapatan tetap menyusul rilis data cadangan devisa di tengah tingginya gejolak pasar tersebut, Tim Riset Bareksa menyarankan agar investor mencermati tiga hal berikut :
1. Investor saat ini masih menanti (wait and see) data jumlah lapangan kerja Amerika Serikat yang diperkirakan menunjukan perbaikan dan mempengaruhi penguatan pasar saham global.
2. Investor dapat mencermati reksadana saham dan reksadana indeks, jika posisi IHSG berada di level lebih stabil.
3. Reksadana pendapatan tetap diproyeksikan bergerak terbatas, dengan rentang imbal hasil (yield) acuan di level 7,2 - 7,3 persen. Investor dapat mempertimbangkan investasi sesuai profil risiko di reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi.
Simak juga : Bareksa Insight : Pasar Saham Anjlok, Reksadana Ini Bisa Dipilih Agar Tetap Cuan
Beberapa produk reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks yang bisa dipertimbangkan oleh investor dengan profil risiko moderat dan agresif adalah sebagai berikut :
Imbal Hasil 1 Tahun (per 7 Juli 2022)
Reksadana Indeks
Principal Index IDX30 Kelas O : 12,91 persen
BNI AM Indeks IDX30 : 12,68 persen
Reksadana Saham
Avrist Ada Saham Blue Safir : 15,23 persen
Sucorinvest Sharia Equity Fund : 10,49 persen
Imbal Hasil 3 Tahun (per 7 Juli 2022)
Reksadana Pendapatan Ttap
TRIM Dana Tetap 2 : 17,43 persen
Sucorinvest Bond Fund : 25,9 persen
Baca juga : Bareksa Insight : Harga Kebutuhan Pokok Meroket, Cuan Reksadana Ini Tembus 10 - 30 Persen
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.