Bareksa Insight : Lonjakan Harga Komoditas Topang Ekspor RI, Reksadana Berbasis Energi Mencorong
Lonjakan pasar saham nasional ditopang oleh kenaikan harga komoditas akibat konflik Rusia - Ukraina yang semakin memanas
Lonjakan pasar saham nasional ditopang oleh kenaikan harga komoditas akibat konflik Rusia - Ukraina yang semakin memanas
Bareksa.com - Mayoritas saham mengalami kenaikan kenaikan, ditandai dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang hampir mencapai level 7,000 atau tepatnya di 6,996. Namun ditutup lebih rendah ketika penutupan, yakni 6,921.
Meski begitu, level penutupan IHSG di 6.921 merupakan rekor tertinggi baru sepanjang masa (all time high).
Lonjakan pasar saham nasional ditopang oleh kenaikan harga komoditas akibat konflik Rusia - Ukraina yang semakin memanas. Menurut analisis Bareksa, melambungnya harga komoditas diproyeksikan menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagai salah satu eksportir bahan baku energi terbesar di dunia.
Promo Terbaru di Bareksa
Hal ini menjadi sentimen positif yang turut menopang kenaikan sejumlah reksadana saham dan indeks berbasis energi.
Pada perdagangan Rabu (2/3/2022) harga minyak WTI kontrak April 2022 di New York Mercantile Exchange berada di level US$106,02 per barel, menguat 2,32 persen setelah kemarin melonjak 8,03 persen.
Senada, kemarin harga minyak Brent kontrak Mei 2022 di ICE Futures meroket 7,14 persen ke US$104,97 per barel. Dalam perdagangan intraday, Brent mencapai level tertinggi sejak Juli 2014 dan WTI tertinggi sejak Juni 2014.
Baca : Bareksa Raih Pendanaan Seri C dari Grab, Kukuhkan Sinergi Grab - Bareksa - OVO
Sementara itu, penurunan tipis pada inflasi bulanan pada Februari 2022 sekitar 0,02 persen menopang kinerja pasar obligasi domestik yang masih cenderung stabil dan naik tipis. Hal ini turut mendorong kinerja reksadana pendapatan tetap.
Di lain sisi, konflik Rusia - Ukraina juga dapat meningkatkan minat investor terhadap instrumen obligasi yang dianggap memiliki risiko lebih moderat.
Berdasarkan data id.investing.com (diakses 01/03/2022 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat tetap di level 6,5 persen pada 01 Maret 2022.
Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa
Apa yang bisa dilakukan Investor?
Menurut analisis Bareksa, investor dapat mempertimbangkan reksadana saham yang memiliki portofolio aset di sektor energi cukup besar. Hal tersebut dikarenakan sektor energi akan masih terus meningkat seiring dengan harga komoditas energi global yang meningkat akibat konflik Rusia - Ukraina.
Namun investor disarankan tetap perlu memperhatikan level IHSG yang saat ini sudah cukup tinggi. Investor juga dapat melakukan akumulasi jika terdapat koreksi (penurunan).
Dari reksadana pendapatan tetap, analisis Bareksa melihat imbal hasil (yield) Obligasi Pemerintah Indonesia akan cenderung stabil di kisaran level 6,5 persen hingga Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) mengumumkan kenaikan suku bunga acuannya.
Baca : Cara Dapat Passive Income Rp7,4 Juta per Bulan
Beberapa produk reksadana saham dan indeks berbasis sektor energi, maupun reksadana tetap dengan kinerja mencorong yang bisa dipertimbangkan oleh investor dengan profil risiko agresif dan moderat adalah sebagai berikut :
Imbal Hasil 3 Tahun (per 1 Maret 2022)
Reksadana Pendapatan Tetap
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 31,9 persen
RHB Fixed Income Fund 2 : 27,76 persen
Imbal Hasil 6 Bulan (per 1 Maret 2022)
Reksadana Saham
Sucorinvest Maxi Fund : 10,87 persen
TRIM Syariah Saham : 9,24 persen
Reksadana Indeks
RHB SRI KEHATI Index Fund : 17,05 persen
Principal Index IDX30 Kelas O : 14,76 persen
Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini}
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.