BeritaArrow iconBareksa NavigatorArrow iconArtikel

Bareksa Insight : Lonjakan Harga Komoditas Topang Ekspor RI, Reksadana Berbasis Energi Mencorong

Abdul Malik02 Maret 2022
Tags:
Bareksa Insight : Lonjakan Harga Komoditas Topang Ekspor RI, Reksadana Berbasis Energi Mencorong
Ilustrasi kilang minyak di lepas pantai. Konflik Rusia - Ukraina mengakibatkan harga minyak dan bahan baku energi global melonjak, sehingga mendorong kinerja reksadana berbasis energi. (Shutterstock)

Lonjakan pasar saham nasional ditopang oleh kenaikan harga komoditas akibat konflik Rusia - Ukraina yang semakin memanas

Bareksa.com - Mayoritas saham mengalami kenaikan kenaikan, ditandai dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang hampir mencapai level 7,000 atau tepatnya di 6,996. Namun ditutup lebih rendah ketika penutupan, yakni 6,921.

Meski begitu, level penutupan IHSG di 6.921 merupakan rekor tertinggi baru sepanjang masa (all time high).

Lonjakan pasar saham nasional ditopang oleh kenaikan harga komoditas akibat konflik Rusia - Ukraina yang semakin memanas. Menurut analisis Bareksa, melambungnya harga komoditas diproyeksikan menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagai salah satu eksportir bahan baku energi terbesar di dunia.

Promo Terbaru di Bareksa

Hal ini menjadi sentimen positif yang turut menopang kenaikan sejumlah reksadana saham dan indeks berbasis energi.

Pada perdagangan Rabu (2/3/2022) harga minyak WTI kontrak April 2022 di New York Mercantile Exchange berada di level US$106,02 per barel, menguat 2,32 persen setelah kemarin melonjak 8,03 persen.

Senada, kemarin harga minyak Brent kontrak Mei 2022 di ICE Futures meroket 7,14 persen ke US$104,97 per barel. Dalam perdagangan intraday, Brent mencapai level tertinggi sejak Juli 2014 dan WTI tertinggi sejak Juni 2014.

Baca : Bareksa Raih Pendanaan Seri C dari Grab, Kukuhkan Sinergi Grab - Bareksa - OVO

Sementara itu, penurunan tipis pada inflasi bulanan pada Februari 2022 sekitar 0,02 persen menopang kinerja pasar obligasi domestik yang masih cenderung stabil dan naik tipis. Hal ini turut mendorong kinerja reksadana pendapatan tetap.

Di lain sisi, konflik Rusia - Ukraina juga dapat meningkatkan minat investor terhadap instrumen obligasi yang dianggap memiliki risiko lebih moderat.

Berdasarkan data id.investing.com (diakses 01/03/2022 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat tetap di level 6,5 persen pada 01 Maret 2022.

Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa​

Apa yang bisa dilakukan Investor?

Menurut analisis Bareksa, investor dapat mempertimbangkan reksadana saham yang memiliki portofolio aset di sektor energi cukup besar. Hal tersebut dikarenakan sektor energi akan masih terus meningkat seiring dengan harga komoditas energi global yang meningkat akibat konflik Rusia - Ukraina.

Namun investor disarankan tetap perlu memperhatikan level IHSG yang saat ini sudah cukup tinggi. Investor juga dapat melakukan akumulasi jika terdapat koreksi (penurunan).

Dari reksadana pendapatan tetap, analisis Bareksa melihat imbal hasil (yield) Obligasi Pemerintah Indonesia akan cenderung stabil di kisaran level 6,5 persen hingga Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) mengumumkan kenaikan suku bunga acuannya.

Baca : Cara Dapat Passive Income Rp7,4 Juta per Bulan

Beberapa produk reksadana saham dan indeks berbasis sektor energi, maupun reksadana tetap dengan kinerja mencorong yang bisa dipertimbangkan oleh investor dengan profil risiko agresif dan moderat adalah sebagai berikut :

Imbal Hasil 3 Tahun (per 1 Maret 2022)

Reksadana Pendapatan Tetap

Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 31,9 persen
RHB Fixed Income Fund 2 : 27,76 persen

Imbal Hasil 6 Bulan (per 1 Maret 2022)

Reksadana Saham

Sucorinvest Maxi Fund : 10,87 persen
TRIM Syariah Saham : 9,24 persen

Reksadana Indeks

RHB SRI KEHATI Index Fund : 17,05 persen
Principal Index IDX30 Kelas O : 14,76 persen

Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi

Investasi Sekarang

(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini}
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.


Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua