BeritaArrow iconBareksa NavigatorArrow iconArtikel

Bareksa Insight : Risiko Global Bayangi Pasar, Investor Bisa Pantau Reksadana Ini

Abdul Malik14 Februari 2022
Tags:
Bareksa Insight : Risiko Global Bayangi Pasar, Investor Bisa Pantau Reksadana Ini
Ilustrasi fluktuasi pasar akibat dibayangi risiko global, sehingga investor perlu melakukan diversifikasi investasi di reksadana, SBN Ritel dan emas untuk meminimalisir risiko. (Shutterstock)

Investor tetap perlu waspada terhadap aksi jual yang membayangi IHSG karena efek pelemahan bursa saham global terkait rencana pengetatan ekonomi AS

Bareksa.com - Sepekan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat sekitar 0,8 persen dan menopang kenaikan kinerja mayoritas reksadana saham dan reksadana indeks.

Menurut analisis Bareksa, perbaikan data ekonomi dalam negeri dan kinerja keuangan emiten yang sesuai ekspektasi turut mendorong optimisme investor terhadap pasar keuangan Indonesia.

Namun, investor tetap perlu waspada terhadap aksi jual yang membayangi IHSG karena efek pelemahan bursa saham global terkait rencana pengetatan ekonomi Amerika Serikat (AS). IHSG pada 11 Februari 2022 turun 0,12 persen ke level 6.815,61.

Promo Terbaru di Bareksa

Di sisi lain, kinerja mayoritas reksadana pendapatan tetap cenderung stagnan menanti keputusan rapat Bank Sentral AS (The Fed) malam ini.

Rapat tersebut akan membahas rencana kenaikan suku bunga yang sudah harus dilakukan sesegera mungkin, mengingat melesatnya data kenaikan harga (inflasi) di Negeri Paman Sam, pekan lalu.

Berdasarkan data id.investing.com (diakses 11/02/2022 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat tetap di level 6,5 persen pada 11 Februari 2022.

Baca : Bareksa Raih Pendanaan Seri C dari Grab, Kukuhkan Sinergi Grab - Bareksa - OVO

Sementara itu, harga emas diproyeksikan masih akan tetap stabil akibat gagalnya kesepakatan antara Presiden Rusia dan AS terkait Ukraina pada Sabtu lalu yang akan cenderung mendorong kenaikan harga emas.

Apa yang bisa dilakukan Investor?

Analisis Bareksa melihat pasar saham dan pendapatan tetap akan bergerak melemah pada perdagangan hari ini menyusul pelemahan Bursa Saham AS.

Investor dapat melakukan diversifikasi investasi ke reksadana pasar uang untuk meminimalisir risiko fluktuasi portofolio saat ini.

Selain itu, meningkatnya ketegangan geopolitik di Ukraina akan tetap jadi sentimen penopang harga emas dunia saat ini dan dapat menjadi kesempatan yang baik untuk akumulasi emas.

Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa​

Di tengah fluktuasi pasar akibat risiko global, investor dengan profil risiko moderat dan agresif bisa mempertimbangkan beberapa produk reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks berikut ini :

Imbal Hasil 3 Tahun (per 11 Februari 2022)

Reksadana Pendapatan Tetap

Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 32,4 persen
TRIM Dana Tetap 2 : 21,93 persen

Imbal Hasil 6 Bulan (per 11 Februari 2022)

Reksadana Saham

Sucorinvest Sharia Equity Fund : 8,5 persen

Eastspring Investments Alpha Navigator Kelas A : 8,34 persen

Reksadana Indeks

Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund : 21,3 persen
RHB SRI KEHATI Index Fund : 19,59 persen

Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi

Investasi Sekarang

​(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo SucahyoAM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​

Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.


Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua