Bareksa.com - Data ekonomi dalam negeri yang semakin menunjukkan perbaikan, menurunnya risiko dari varian baru Covid-19, Omricon, serta dukungan dari penguatan bursa saham regional, menopang kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga kembali ke level sekitar 6.600.
Hal ini turut mendorong kenaikan reksadana berbasis saham pada pekan ini, seperti reksadana saham, reksadana saham, reksadana campuran dan reksadana indeks.
Sejalan dengan kenaikan di pasar saham, reksadana pendapatan tetap mengalami kenaikan setelah beberapa hari sebelumnya sempat turun karena rencana Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk menaikkan tingkat suku bunga acuan AS lebih cepat dari perkiraan.
Menurut analisis Bareksa, penilaian investor atas prospek pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang dinilai mampu menahan risiko luar negeri akan mampu menopang kinerja pasar keuangan Indonesia.
Baca : Bareksa Raih Pendanaan Seri C dari Grab, Kukuhkan Sinergi Grab - Bareksa - OVO
Seiring positifnya kinerja pasar saham dan obligasi, investor dengan profil risiko agresif dan moderat bisa mempertimbangkan beberapa produk reksadana saham, reksadana campuran dan reksadana pendapatan tetap yang mencatatkan cuan cukup "legit" berikut ini :
Imbal Hasil Reksadana 1 Tahun (8 Desember 2021)
Manulife Saham Andalan : 30,22 persen
Eastspring Investments Value Discovery Kelas A : 14,07 persen
Sucorinvest Flexi Fund : 26,94 persen
Syailendra Balanced Opportunity Fund : 26,75 persen
Imbal Hasil Reksadana 3 Tahun (8 Desember 2021)
TRAM Strategic Plus : 28,07 persen
Kehati Lestari Kelas G : 26,99 persen
Baca : Investasi Reksadana di Bareksa dapat OVO Poin dan Voucher GrabFood
***
Beberapa peristiwa penting yang diperhatikan pelaku pasar dan diperkirakan akan mempengaruhi pergerakan pasar di antaranya :
Berdasarkan Survei dari Bank Indonesia, Indeks Keyakinan Konsumen pada bulan November 2021 masih menunjukan tren penguatan dengan naik menjadi 118,5 dari sebelumnya hanya 113,4.
Kenaikan keyakinan konsumen ini juga didorong oleh kenaikan Indeks Keyakinan Ekonomi yang meningkat menjadi 99,2 dari sebelumnya 91,8.
Tim Analis Bareksa melihat bahwa terus menguatnya keyakinan konsumen di Indonesia membuat pertumbuhan ekonomi kuartal keempat bisa mencapai target yaitu di angka 5-5,5 persen dengan secara tahunan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada pada level 3,7-3,9 persen.
Dilansir dari CNBC Indonesia, perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech mengatakan berdasarkan data awal penelitian di lab, tiga dosis vaksin buatan mereka mampu meredam Omicron secara efektif.
Kabar tersebut membuat bursa saham Amerika Serikat (Wall Street) kembali menguat pada perdagangan Rabu waktu setempat yang memberikan sentimen positif ke pasar Asia termasuk IHSG hari ini, Kamis (9/12).
Perlu diingat, apapun instrumen investasi pilihan kamu, selalu seuaikan dengan profil risiko, jangka waktu dan tujuan investasi kamu ya!
Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi
(Sigma Kinasih/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lampau tidak menjamin kinerja masa depan. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.