Bareksa.com - Tim Analis Bareksa merekomendasikan Smart Investor menerapkan dua jurus berikut agar kinerja investasinya berpotensi cuan maksimal, seiring kawasan Eropa yang dinilai bisa hindari resesi :
Guna melindungi stabilitas portofolio investasinya, Smart Investor disarankan berinvestasi di reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi. Sebab saat ini ekspektasi imbal hasil (yield) Obligasi Negara sudah cukup tinggi dan rawan koreksi.
Agar bisa meraih cuan dari kenaikan reksadana pendapatan tetap berbasis Obligasi Negara, maka Smart Investor disarankan untuk menanti (wait and see) pelemahan yield acuan Surat Berharga Negara (SBN) ke level 6,75%-6,85%.
Penguatan yield seiring derasnya aliran modal asing masuk bersih senilai Rp14,8 triliun pada periode 16-19 Januari 2023 yang mayoritas ke pasar SBN. Berdasarkan data CNBC Indonesia, imbal hasil acuan SBN 10 tahun pada penutupan perdagangan Jumat (20/1/2023) melemah 0,02 poin di level 6,614%.
Baca juga : Bareksa Insight Weekly: Ini Alasan SBR012 Bisa Jaga Stabilitas Portofolio Investasi Kamu
Rencanakan Investasimu di Reksadana, Klik di Sini
Smart Investor disarankan mulai masuk berinvestasi di reksadana saham dan reksadana indeks dengan target investasi jangka panjang. Sebab pasar saham berpotensi mendapatkan sentimen positif, seiring zona Eropa yang dinilai bisa terhindar dari resesi, karena ditopang turunnya harga energi dan pembukaan ekonomi China.
Tim Analis Bareksa masih cukup optimistis Indeks Harga Saham Gabungan bisa bergerak menuju 7.500-7.700 pada tahun ini. Pada penutupan perdagangan Jumat (20/1/2023), IHSG ditutup menguat 0,81% di level 6.874,93.
Pernyataan soal potensi negara-negara Eropa bisa menghindari resesi disampaikan oleh Anggota Dewan Pengurus Bank Sentral Eropa (ECB), Francois Villeroy de Galhau dalam rangkaian acara World Economic Forum (WEF) 2023, Rabu (18/1/2023).
Villeroy menyatakan resesi telah diperkirakan sejak awal oleh ECB, sehingga sudah semestinya bisa diantisipasi dengan baik. Dia melihat Eropa dan mungkin juga Amerika Serikat (AS) cukup tangguh. ECB cukup optimistis potensi resesi bisa dihindari dengan berbagai pendekatan. Meski begitu, dia menyadari badai inflasi masih tetap akan menekan perekonomian global, termasuk Eropa. ‘
Simak juga : Bareksa Insight : BI Yakin Kenaikan Suku Bunga Sudah Memadai, Prospek Cerah Reksadana Ini
Rencanakan Investasimu di Reksadana, Klik di Sini
Beberapa produk reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks yang bisa dipertimbangkan Smart Investor dengan profil risiko moderat dan agresif ialah sebagai berikut :
Kinerja Imbal Hasil 1 Tahun (per 20 Januari 2023)
Top picks :
- Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 7,74%
- Trimegah Fixed Income Plan : 6,71%
- Mandiri Investa Atraktif Syariah : 13,47%
- BNP Paribas Sri Kehati : 11,54%
Simak juga : Bareksa Insight : Ini Dua Jurus Cuan Investasi Jelang Pengumuman Suku Bunga BI
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Baca juga : Bareksa Insight : Peluang Cuan Jangka Pendek dari Investasi Reksadana
Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini
(Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.