Bareksa.com - Tim Analis Bareksa merekomendasikan agar Smart Investor menerapkan dua strategi berikut agar investasinya di reksadana bisa membukukan cuan maksimal :
1. Smart Investor disarankan untuk berinvestasi di reksadana pendapatan tetap, baik yang berbasis obligasi korporasi maupun Obligasi Negara hari ini (18/1/2023). Sebab, pelemahan ekspektasi imbal hasil (yield) acuan bisa jadi peluang untuk berinvestasi di reksadana pendapatan tetap berbasis Obligasi Negara.
Tim Analis Bareksa menilai peluang rebound (kenaikan) masih akan kembali terjadi dengan target jangka pendek yield acuan Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun di level 6,4-6,5%. Berdasarkan data CNBC Indonesia, yield acuan SBN 10 tahun tercatat naik 0,046 poin ke level 6,784% pada Selasa (17/01/2023) pukul 17.01 WIB, atau harganya melemah 0,338 poin.
Baca juga : Bareksa Insight : Kinerja Rupiah Cemerlang, Reksadana Ini Semakin Kinclong
Rencanakan Investasimu di Reksadana, Klik di Sini
2. Tim Analis Bareksa memperkirakan positifnya ekonomi China akan membuat investor lebih optimistis terhadap pasar saham dan kekhawatiran resesi global sedikit mereda. Smart Investor disarankan tetap berfokus untuk investasi di reksadana saham berkapitalisasi besar (big caps). Pasar saham Tanah Air yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (17/1/2023) naik 1,19% ke level 6.767,34.
Untuk diketahui, Biro Statistik Nasional China pada Selasa (17/1/2023) merilis Produk Domestik Bruto (PDB) Negara Panda tumbuh 3% di 2022. Meskipun angka itu jauh di bawah pertumbuhan 8,4% di 2021, namun masih lebih tinggi dari estimasi pasar 2,7%. Realisasi pertumbuhan ekonomi 2022 itu juga di bawah target Pemerintah China di kisaran 5,5%.
Untuk kuartal IV 2022, ekonomi China tercatat tumbuh 2,9% secara tahunan (YOY) atau melambat dari 3,9% YoY dari kuartal III. Namun, angka ini juga berhasil melampaui estimasi pasar yang hanya 1,6%.
Perlambatan ekonomi China di 2022, utamanya akibat implementasi kebijakan Zero Covid Policy. Namun masih positifnya ekonomi China bisa berdampak positif ke Indonesia, sebab Negeri Tirai Bambu merupakan salah satu mitra dagang utama.
Lihat juga : Bareksa Insight : Jurus Cuan Investasi Reksadana di Tengah Potensi Penguatan Obligasi Negara
Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini
Beberapa produk reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham yang bisa dipertimbangkan oleh Smart Investor dengan profil risiko moderat dan agresif ialah sebagai berikut :
Kinerja Imbal Hasil 3 Tahun (per 17 Januari 2023)
Reksadana Unggulan :
- Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A : 17,84%
- Trimegah Fixed Income Plan : 20,12%
Kinerja Imbal Hasil 1 Tahun (per 17 Januari 2023)
Reksadana Unggulan :
- Mandiri Investa Atraktif Syariah : 11,03%
Simak juga : Bareksa Insight : Inflasi AS Sesuai Prediksi Pasar, Ini Jurus Agar Investasi Cuan Maksimal
Ingin Cuan dari Investasi di Reksadana, Klik di Sini
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Baca juga : Bareksa Insight : Peluang Cuan Jangka Pendek dari Investasi Reksadana
Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik disini
(Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.