Bareksa Insight : Bunga Acuan AS Desember Naik 0,5%, Reksadana Ini Cuan hingga 31%
Jerome Powell mengatakan tidak akan memangkas suku bunga acuan hingga akhir tahun depan
Jerome Powell mengatakan tidak akan memangkas suku bunga acuan hingga akhir tahun depan
Bareksa.com - Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) pada Kamis dinihari WIB (15/12/2022) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan (Fed Rate) 0,5% untuk bulan Desember jadi 4,25% - 4,5%. Kenaikan suku bunga AS sesuai ekspektasi pasar, di mana Bank Sentral AS akan mulai memperlambat laju kenaikan suku bunga acuannya. Sebelumnya suku bunga naik 75 basis poin atau 0,75% dalam 4 kali beruntun.
Meski begitu, Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell mengatakan tidak akan memangkas suku bunga acuan hingga akhir tahun depan. The Fed akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level 5% di masa mendatang, dan baru mencoba untuk memangkas 1% di 2024.
Promo Terbaru di Bareksa
Baca juga : Bareksa Insight : Inflasi AS lebih Rendah dari Ekspektasi, Cuan Reksadana Ini Bisa Melambung
Dari dalam negeri, pelaku pasar akan mencermati rilis neraca perdagangan yang diproyeksikan tetap surplus US$4,3-4,6 miliar, meskipun angka itu menurun dari sebelumnya. Penurunan itu akibat melemahnya nilai ekspor komoditas andalan Indonesia.
Pasat saham Tanah Air yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 14 Desember 2022 turun 0,13% ke level 6.801,75. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 14/12/2022 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat tetap di level 7% pada 14 Desember 2022.
Ingin Raih Cuan dari Investasi di Reksadana, Klik di Sini
Lihat juga : Bareksa Insight : Pasar Tunggu Rilis Data Inflasi AS, Ini Prospek Cuan Reksadana dan Emas
Apa yang bisa dilakukan Smart Investor?
Menyusul rilis suku bunga acuan AS yang sesuai ekspektasi dan potensi penurunan surplus neraca dagang RI, Tim Analis Bareksa menyarankan Smart Investor menerapkan 3 jurus ini agar cuan investasinya berpotensi maksimal :
1. Smart Investor disarankan dapat mulai mengakumulasi reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi dan reksadana pasar uang dengan fokus jangka panjang, menyusul pernyataan Bank Sentral AS yang tidak akan memangkas suku bunga acuannya hingga akhir tahun depan.
2. Tim Analis Bareksa menilai potensi koreksi yang akan terjadi di pasar saham Tanah Air bisa menjadi titik akumulasi investasi yang menarik dengan fokus jangka menengah dan target IHSG pada level 7.000-7.100.
3. Tim Analis Bareksa melihat kuatnya fundamental ekonomi Indonesia, ke depannya akan mampu mendorong kinerja pasar saham dan obligasi, sehingga akan kembali menguat terutama di semester II tahun depan.
Raih Financial Freedom dengan Investasi di Reksadana, Klik Disini
Simak juga : Bareksa Insight : Pasar Modal Desember Abnormal? Ini Jurus Agar Investasi Cuan Terus
Beberapa produk reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks yang bisa dipertimbangkan Smart Investor dengan profil risiko moderat dan agresif ialah sebagai berikut :
Imbal Hasil Sepanjang Tahun Berjalan (YTD per 14 Desember 2022)
Reksadana Pendapatan Tetap
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 7,32%
Sucorinvest Sharia Sukuk Fund : 6,21%
Reksadana Indeks
BNP Paribas IDXGrowth30 : 9,36%
Allianz Sri Kehati Index Fund : 14,72%
Imbal Hasil 3 Tahun ( per 14 Desember 2022)
Reksadana Saham
Sucorinvest Equity Fund : 31,14%
Avrist Equity Cross Sectoral : 14,07%
Siapkan Dana Darurat dengan Investasi di Reksadana, Klik di Sini
Baca juga : Bareksa Insight : Strategi Investasi Cuan di Tengah Pelonggaran Kebijakan Covid China
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini
Simak juga : Bareksa Insight : Sektor Energi Raup Investasi Rp97,5 Triliun, Reksadana Ini Bisa Melambung
(Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.