Bareksa.com - Kehadiran platform Bareksa Umroh tak sekadar alternatif menabung untuk berangkat umrah yang aman, halal, serba online, terpadu dan terpercaya. Kehadiran instrumen investasi reksadana syariah membuat platform ini halal dan memiliki potensi imbal hasil.

Di Bareksa Umroh, kita bisa memilih rencana menabung reksadana berdasarkan harga paket real yang berlaku saat ini. Rencana ini sangat fleksibel dan tidak mengikat dengan paket yang akan dibeli karena bisa disesuaikan dengan kemampuan dan jangka waktu yang kita inginkan.

Reksadana adalah investasi resmi yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Selain itu, reksadana syariah halal karena dikelola berdasarkan prinsip-prinsip Islami dan sudah mendapatkan fatwa halal dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).

Reksadana sendiri sebetulnya merupakan kumpulan aset investasi yang dikelola oleh Manajer Investasi. Aset investasi reksadana berbagai macam, di antaranya adalah: deposito, surat utang (obligasi) dan saham. Untuk reksadana syariah, aset investasi tersebut dipilih yang sesuai dengan prinsip syariah. Deposito dan obligasi yang dianggap sesuai dengan prinsip syariah adalah yang menggunakan akad ijarah (sewa menyewa) maupun mudharabah (bagi hasil).

Di Bareksa Umroh setidaknya ada tiga reksadana syariah yang bisa jadi pilihan kamu berinvestasi. Ketiga reksadana syariah yang hadir di Bareksa Umroh berjenis pasar uang. Artinya, reksadana jenis ini minim risiko tapi dapat memberikan imbal hasil yang lebih baik ketimbang deposito di bank dan tanpa potongan pajak.

Dari tiga reksadana syariah yang ada di Bareksa Umroh, salah satunya adalah Syailendra Sharia Money Market Fund. Produk racikan PT Syailendra Capital ini sudah lahir sejak 5 Oktober 2017.

Dari produk Syailendra Sharia Money Market Fund ini, kamu bisa melihat bagaimana potensi imbal hasil dalam setahun. Secara historis, produk ini memberikan imbal hasil hingga 6,1 persen dalam satu tahun.

Menarik bukan? Tentu saja imbal hasil tersebut 100 persen bersih kamu terima tanpa adanya potongan pajak.

Grafik Pertumbuhan NAB/UP Reksadana Syailendra Sharia Money Market Fund

Sumber: Bareksa.com

Syailendra Sharia Money Market Fund bertujuan memberikan hasil investasi dengan berinvestasi 100 persen dari Nilai Aktiva Bersih pada instrumen pasar uang Syariah dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo tidak lebih dari 1 tahun dan/atau Efek Syariah Berpendapatan Tetap termasuk Sukuk yang diterbitkan dengan jangka waktu tidak lebih dari 1 tahun dan/atau sisa jatuh temponya tidak lebih dari 1 tahun dan/atau deposito Syariah dalam mata uang Rupiah, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Hingga September 2019, alokasi aset Syailendra Sharia Money Market Fund terdiri dari 64,84 persen obligasi dan sisanya 35,16 persen di pasar uang.

Pada periode ini, top 5 portofolio investasi Syailendra Sharia Money Market Fund yakni Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Indosat Tahap II Tahun 2019 Seri A, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Bank CIMB Niaga Tahap II Tahun 2019 Seri A, deposito syariah Bank Nagari, dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II XL Axiata Tahap I Tahun 2018 Seri A.

Isi portofolio ini menjadikan reksadana syariah memiliki potensi keuntungan (imbal hasil) yang bisa setara dengan deposito bank. Selain itu, kalau menabung di Bareksa Umroh kamu bisa memilih sendiri rencana yang sesuai dengan kemampuan kantong kamu dan periode menabung.

Ayo buat rencanamu sekarang, daftar segera di Bareksa Umroh. Kalau belum punya akun Bareksa, baca panduan daftarnya di sini ya. (hm)

* * *

Ingin menabung reksadana syariah untuk umroh?

- Cara daftar jadi nasabah Bareksa Umroh, klik tautan ini
- Sudah punya akun Bareksa dan mau nabung umroh, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.