BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

BI 7DRRR Naik Lagi, Ini Historis Kenaikan Suku Bunga Acuan dan Pergerakan IHSG

30 Mei 2018
Tags:
BI 7DRRR Naik Lagi, Ini Historis Kenaikan Suku Bunga Acuan dan Pergerakan IHSG
Calon Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberi salam kepada anggota Komisi XI DPR sebelum menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (28/3). Perry ditunjuk sebagai calon tunggal Gubernur Bank Indonesia oleh Presiden Joko Widodo menggantikan Agus DW Martowardojo. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Pada 2013, suku bunga acuan naik sebanyak 6 kali

Bareksa.com – Bank sentral Indonesia, di bawah kepemimpinan gubernur baru dalam rapat bulanan tambahan, menaikkan suku bunga acuan untuk yang kedua kalinya bulan ini menimbang berbagai kondisi global dan domestik. Langkah moneter semacam ini pernah terjadi pada 2013 dan memiliki dampak yang beragam terhadap pasar modal Indonesia.

Melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan tambahan yang digelar hari ini 30 Mei 2018, Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate (7DRRR) ke level 4,75 persen. Sementara itu, suku bunga deposit facility juga naik 25 bps menjadi 4 persen dan suku bunga lending facility naik menjadi 5,5 persen

"Kebijakan ini langkah preemptive front loading ahead the curve untuk stabilitas nilai tukar terhadap perkiraan kenaikan suku bunga as yang tinggi dan meningkatnya risiko di pasar keuangan global," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo di Kantor BI, Jakarta Pusat, Rabu (30 Mei 2018).

Promo Terbaru di Bareksa

Usai dilantik pada Kamis (24 Mei 2018), Gubernur BI baru Perry Warjiyo menyebut kebijakan bunga acuan akan lebih ahead of the curve alias antisipatif. Sebelumnya, beberapa pihak menyebut kebijakan BI menaikkan bunga acuan pada pertengahan Mei 2018 lalu terlambat alias behind of the curve.

Bank sentral sebelumnya juga telah menaikkan suku bunga acuan pada RDG 16-17 Mei 2018, yang saat itu masih dipimpin oleh Agus Martowardojo.

RDG Bulanan ini, yang pertama kali sejak Bank Indonesia dipimpin oleh Perry Warjiyo, dilakukan menjelang rapat petinggi bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed) pada 12 - 13 Juni mendatang.

Terakhir kali, BI menggelar rapat bulanan tambahan pada akhir Agustus 2013. Rapat juga dilakukan di tengah meningkatnya potensi kenaikan bunga acuan The Fed. Ketika itu, The Fed tengah berancang-ancang untuk menaikkan bunga acuan untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun ditahan rendah di level 0,25 persen.

Meski The Fed menaikkan suku bunga pada saat itu dan hal itu sudah diantisipasi BI dalam RDG tambahan, pasar saham pun merespon negatif yang tercermin dari pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

IHSG melemah hingga 11,4 persen selama periode kenaikan suku bunga dari 11 Juli – 29 Agustus 2013.

Dalam tabel ini, dapat terlihat pergerakan IHSG saat penetapan suku bunga dibandingkan dengan tanggal kenaikan suku bunga sebelumnya.

Tabel : Pergerakan IHSG Saat Kenaikan Suku Bunga Sepanjang 2013

Illustration

Sumber : Bareksa.com

Mengacu pada tabel di atas, pada tahun 2013 tingkat suku bunga Indonesia naik 6 kali dalam setahun sebesar 175 bps dari 5,75 persen menjadi 7,5 persen. Meski begitu, respon berbeda diperlihatkan oleh IHSG di setiap kenaikan tingkat suku bunga.

Tercatat IHSG mampu bergerak positif sebanyak 4 kali dalam merespon kenaikan suku bunga. Namun, perlu dilihat bahwa sepanjang 2013, IHSG justru melemah 1 persen dari 4317 menjadi 4274 di akhir tahun.

Meski begitu perlu ditekankan bahwa suku bunga bukan satu-satunya variabel dalam yang membuat pergerakan IHSG tertekan.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,92

Up0,45%
Up4,28%
Up7,56%
Up8,65%
Up19,15%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,59

Up0,42%
Up4,45%
Up7,00%
Up7,43%
Up2,51%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.080,08

Up0,60%
Up4,04%
Up7,13%
Up7,77%
--

Capital Fixed Income Fund

1.845,41

Up0,53%
Up3,95%
Up6,71%
Up7,40%
Up16,95%
Up40,32%

Insight Renewable Energy Fund

2.272,15

Up0,82%
Up3,96%
Up6,62%
Up7,24%
Up20,21%
Up35,65%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua