Pasca Surabaya-Jeddah, Citilink Layani Penerbangan Umroh dari Bandara Kertajati

Bareksa • 08 Jan 2020

an image
Sejumlah penari menyambut kedatangan penerbangan perdana pesawat Citilink di Bandara Halim Perdanakusuma (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Penerbangan umroh perdana Citilink itu dilakukan hari ini dengan menerbangkan sekitar 108 jemaah umroh

Bareksa.com - Maskapai berbiaya rendah (low cost carrier/LCC) PT Citilink Indonesia, yang merupakan anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), membuka penerbangan umroh dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. Penerbangan umroh perdana Citilink itu dilakukan hari ini Rabu (8/01/2020), dengan menerbangkan sekitar 108 jemaah umroh dengan jadwal lepas landas pukul 09.30 WIB.

"Penerbangan umrah dengan rute Kertajati-Jeddah ini merupakan bentuk tindak lanjut dari arahan Kementerian Perhubungan," kata Direktur Utama Citilink Indonesia, Juliandra Nurtjahjo, dilansir Republika.co.id.

Menurut Juliandra, penerbangan umrah perdana via Kertajati juga sebagai dukungan terhadap program pemerintah dalam hall ini Kementerian Agama yang sudah menetapkan BIJB sebagai embarkasi dan debarkasi haji 2020 untuk jemaah dari Jawa Barat.

Direktur Utama BIJB Salahudin Rafi menambahkan penerbangan umrah perdana oleh Citilink ini membuka kembali rute umroh yang sebelumnya sempat terhenti. Kepercayaan Citilink menunjukan kesiapan bandara melayani penerbangan internasional.

“Kami siap melayani penerbangan haji 2020, kami juga sudah siap dengan penerbangan umroh, inagurasi penerbangan umroh perdana Citilink ini bukti kesiapan kita menggelar penerbangan internasional. Haji, umroh dan penerbangan internasional kita sudah siap,” kata Salahudin.

Sebelumnya Senin (6/1/2020), Citilink juga meluncurkan rute penerbangan Surabaya-Jeddah dengan menggunakan pesawat Airbus A330-900 Neo. Dengan kapasitas 365 penumpang, pesawat baru ini ditargetkan bisa mengakomodasi pasar jemaah umroh yang tiap tahun terus meningkat.

Rute baru itu mulai beroperasi pada 26 Januari. Penerbangan langsung Surabaya–Jeddah dijadwalkan tiga kali dalam sepekan. Tahun ini Citilink menargetkan Airbus A330-900 Neo itu bisa mengangkut 100.000 jemaah umroh asal Jawa Timur.

“Untuk rute direct ke Jeddah menggunakan pesawat jenis ini baru ada dari Surabaya,” kata Senior Manager Charter dan International Flight PT Citilink Indonesia, Muhammad Agung Hartono, dikutip Jawapos.co.id.

Direktur Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Nizar Ali, mengatakan pemerintah Arab Saudi menargetkan 5 juta jemaah umroh asal Indonesia pada 2030. Selain umroh, kuota haji Indonesia terus meningkat. “Saya berharap Citilink bisa segera membuka rute Surabaya–Jeddah dengan pesawat ini juga untuk haji. Sebab, waktu tunggu jemaah haji Indonesia sudah mencapai 20 tahun," kata Nizar.

Sedangkan penerbangan umroh perdana Citilink rute Semarang-Jeddah telah dilakukan pada September tahun lalu.

Selain Citilink, maskapai LCC lainnya yakni Lion Air juga telah membidik pasar umroh. Lion pada September 2019 lalu mengumumkan melayani penerbangan umroh 1441 Hijriah dari Indonesia ke Madinah–Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Arab Saudi (MED) dan Jeddah–Bandar Udara Internasional King Abdul Aziz, Arab Saudi (JED).

Juru Bicara Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan perseroan bersama mitra perjalanan (tour and travel) Lion Air ingin mewujudkan mimpi calon jemaah untuk beribadah umroh ke Tanah Suci dengan menawarkan harga terjangkau. Lion melayani rute penerbangan dari 11 kota, di antaranya Medan, Padang, Pekanbaru, Batam, Palembang, Jakarta, Solo, Surabaya, Balikpapan, Banjarmasin dan Makassar.

Tidak hanya LCC domestik, maskapai LCC asing juga membidik pasar Indonesia. Di antaranya Flynas Airlines, maskapai berbiaya rendah asal Arab Saudi yang melayani rute penerbangan Jakarta-Madinah dan Jeddah-Jakarta. Pembukaan rute penerbangan untuk mengakomodasi tingginya minat masyarakat Indonesia melaksanakan umroh. Flynas akan melayani jemaah umroh dengan dua penerbangan nonstop setiap pekan antara Jakarta-Madinah dan Jeddah-Jakarta menggunakan pesawat Boeing 747-400.

Jumlah jemaah umroh asal Indonesia musim ini tahun 1441 Hijriyah atau 2019/2020 Masehi diprediksi bisa mencapai 1,26 juta jemaah. Direktur PT Qadr Jaya Mandiri (Travel Al-Qadri Umrah & Haji), Erri Budisurasa, menyatakan asumsi itu didasarkan pada kalkulasi perhitungan data maskapai yang mengakomodir penerbangan dari Indonesia ke Kerajaan Saudi Arabia (KSA). Tercatat ada 14 maskapai yang melayani penerbangan umroh hingga maksimal 300 kursi per penerbangan.

"Dengan jumlah sekali penerbangan mencapai 4.200 jemaah per hari, maka kami estimasikan dalam 300 hari semusim umroh atau 1 tahun bisa mencapai 1,26 juta jemaah tahun ini," ujarnya kepada Bareksa baru-baru ini.

Menurut Erri, jika penerbangan umroh maksimal dengan asumsi kursi pesawat dipenuhi oleh jemaah umroh semua, maka maksimal bisa merealiasi 1,5 juta jemaah umroh per tahun. Namun faktanya tidak semua kursi pesawat diisi oleh jemaah umroh, sebagian juga diisi penumpang biasa.

Pada musim umroh tahun lalu atau 1440 H (2018/2019 M), jumlah jemaah umroh asal Indonesia mencapai 1 juta jiwa.

Proyeksi Jumlah Jemaah Umroh 

Sumber : kalkulasi Al-Qaqri

Erri mengatakan beberapa faktor yang menopang pertumbuhan jumlah jemaah umroh asal Indonesia di antaranya, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia. Kemudian, tingkat peminatan umroh dari masyarakat selalu meningkat setiap tahunnya, serta daftar tunggu haji yang sangat lama, menyebabkan umroh menjadi pilihan utama umat Islam Indonesia sembari menunggu panggilan haji.

Cara Siapkan Tabungan Umroh

Bareksa Umroh menyediakan cara menabung paling efektif di reksadana syariah yang terintegrasi dengan tujuan beribadah umroh. Ada lima keuntungan dari Bareksa Umroh yakni aman, halal, serba online, terpadu dan terpercaya.

Reksadana syariah yang dijadikan wadah menabung untuk umroh ini adalah investasi resmi yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tidak perlu takut uang akan dibawa kabur oleh travel agent, karena disimpan dalam reksadana di bank kustodian.

Ada berbagai perencanaan yang dapat kita pilih di Bareksa Umroh, sebagai perkiraan jumlah nilai reksadana yang perlu diinvestasikan. Perencanaan yang tersedia berdasarkan harga paket yang berlaku saat ini, tetapi tidak mengikat pada pembelian paket.

Katakanlah kamu memilih paket Barokah untuk mewujudkan niatmu melakukan refleksi akhir tahun di Tanah Suci. Berdasarkan harga paket real berlaku saat ini di Travel Umrah dan Haji Al-Qadri, rencana paket tipe reguler selama 9 hari ini, perkiraan harganya sekitar Rp23,5 juta per orang.

Melihat rincian paket perjalanan ini, hotel yang dipilih memiliki kelas bintang 3. Kemudian, maskapai keberangkatan dan kepulangan, menggunakan penerbangan Garuda Indonesia-Saudi-Emirates.

Menggunakan rencana di Bareksa Umroh, kita bisa memperkirakan dana yang harus kita simpan tiap bulan untuk bisa berangkat umroh setahun ke depan.

Kita bisa mengetik perkiraan periode berangkat yakni 12 bulan ke depan, maka kita bisa mengalokasikan dana Rp1.958.334 per bulan atau setara dengan Rp65.227 saja per hari selama 12 bulan.


Sumber : Bareksa

Kalau ternyata kamu ingin melakukan perjalanan umroh akhir tahun dengan paket yang sama bersama pasangan terkasih, maka pada kolom peserta tinggal memilih jumlah orangnya menjadi 2. Nah, selepas itu dapat diketahui berapa dana per bulan yang disiapkan untuk diinvestasikan dalam reksadana syariah. 

Perlu diingat, rencana yang ada di Bareksa Umroh tidak mengikat dengan harga paket karena itu hanya perkiraan (estimasi). Jangka waktu juga tidak mengikat karena kita bisa mengatur sendiri dana per bulan sesuai kemampuan.

Kalau kita melewati jangka waktu, atau lebih cepat dari rencana, tidak akan dikenakan pinalti. Justru, semakin lama menabung reksadana, semakin besar potensi imbal hasil yang didapat.

Karena uang kita ditaruh di reksadana syariah yang berpotensi memberi imbal hasil lebih tinggi daripada deposito. Reksadana adalah investasi resmi yang diawasi oleh OJK.

Selain itu, reksadana syariah halal karena dikelola berdasarkan prinsip-prinsip Islami dan sudah mendapatkan fatwa halal dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Jika uang kita di reksadana syariah sudah mencapai target, bisa menyelesaikan rencana dan membeli paket dengan dana tersebut tanpa pindah platform. Cukup mudah kan?

* * *

Ingin menabung reksadana syariah untuk umroh?

- Cara daftar jadi nasabah Bareksa Umroh, klik tautan ini
- Sudah punya akun Bareksa dan mau nabung umroh, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.