Bareksa.com - Otoritas Statistik Arab Saudi mengumumkan total jemaah haji pada tahun 1440 Hijriyah atau 2019 ini mencapai 2,48 juta, naik 4,96 persen atau bertambah 117.731 jemaah dibandingkan tahun sebelumnya 2,37 juta jemaah.
Dilansir www.stats.gov.sa (24/10/2019), dari angka itu, sebanyak 1.855.027 atau 67 persen merupakan jemaah haji asal luar negeri dan 634.379 merupakan jemaah dari dalam negeri. Jemaah haji laki-laki sebanyak 1,38 juta dan jemaah haji perempuan 1,1 juta.
Rincian jemaah haji dari luar negeri Arab, di antaranya negara-negara anggota Dewan Kerjasama untuk Negara Arab di Teluk (GCC) sebanyak 31.884 atau 2 persen. Negara-negara GCC selain Arab Saudi di antaranya Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar dan Uni Emirat Arab. Kemudian jemaah dari negara-negara Arab di luar GCC mencapai 414.750 atau 22 persen.
Kemudian, jemaah haji dari negara-negara Asia non Arab, tahun ini mencapai 1,12 juta (61 persen). Angka itu termasuk jemaah haji asal Indonesia tahun ini mencapai 229.613 orang, dengan rincian 212.732 jemaah haji reguler dan 16.881 jemaah haji khusus.
Sedangkan jemaah haji asal Afrika 187.414 (10 persen), Eropa 67.054 (4 persen), serta Amerika Utara, Amerika Selatan dan Australia 26.892 (1 persen).
Untuk jemaah umroh, pemerintah Arab Saudi menargetkan 7-8 juta jemaah tahun ini. Tahun depan ditargetkan 10 juta jemaah umroh. Adapun jumlah jemaah umroh asal Indonesia tahun ini diperkirakan 1,1 juta atau tidak jauh berbeda dibandingkan 2018.
Dalam visi Pemerintah Arab Saudi 2030, mereka menargetkan kapasitas untuk bisa melayani 30 juta jemaah umroh per tahun pada 2030. Dilansir dalam laporan Umrah Statistics Bulletin, umroh adalah salah satu kunci pembangunan ekonomi riil dan komprehensif pemerintah Arab Saudi.
"Jadi umroh adalah salah satu pilar kunci dalam Visi Kerajaan Arab Saudi 2030 untuk merealisasikan target jumlah jemaah menjadi 30 juta per tahun pada 2030," ungkap laporan tersebut dikutip Bareksa.
Dengan meningkatnya jumlah jemaah umroh maka akan menghasilkan pendapatan cukup besar bagi Pemerintah Arab Saudi. Sebab faktanya secara geografis, lokasi Arab Saudi strategis di antara benua-benua di dunia, sehingga menawarkan akses tanpa batas kepada lebih dari 1,2 miliar penduduk Muslim seluruh dunia yang ingin melakukan ibadah umroh.
Seiring visi tersebut, pemerintah Saudi ingin memulihkan ekonominya di berbagai bidang, termasuk upaya mereka dalam pengembangan dan perluasan bandara dan pelabuhan, pembangunan perkotaan, serta menciptakan ribuan lapangan kerja dan peluang investasi.
Laporan Saudi Vision 2030 menyebut, Pemerintah Arab Saudi telah memperluas kapasitas Masjidil Haram dan Masjid Nabawi guna melipatgandakan jumlah jemaah umroh. Dengan pembangunan ini, Pemerintah Saudi ingin memperbaiki kualitas pelayanan terhadap jemaah umroh. Pada 2020, mereka menargetkan 15 juta jemaah umroh per tahun dan para jemaah bisa mendapatkan pengalaman umroh yang memuaskan.
Jemaah Umroh Indonesia
Jemaah Umroh asal Indonesia merupakan terbesar kedua setelah Pakistan. Berdasarkan data statistik yang dirilis Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, jumlah penerbitan visa umroh sepanjang tahun ini hingga 20 Juni 2019 mencapai 7.667.529 dengan jumlah jemaah yang sudah tiba di Arab Saudi 7.442.756 jemaah.
Menurut Kementrian Haji dan Umrah Arab Saudi, jumlah jemaah umrah asal Indonesia mencapai 974.650 hingga 20 Juni 2019. Angka itu hanya kalah dari Pakistan yang mencapai 1.674.606 jemaah.
Urutan ketiga dan selanjutnya yaitu, 652.322 jemaah asal India, 541.951 jemaah asal Mesir, 365.754 jemaah asal Aljazair, 339.493 jemaah asal Yaman, 328.076 jemaah asal Turki, 282.978 jemaah asal Iraq, 279.902 jemaah asal Malaysia, serta 216.537 jemaah asal Sudan.
Sumber : Kementarian Haji dan Umrah Arab Saudi
Cara Siapkan Tabungan Umroh
Punya cita-cita untuk menunaikan ibadah umroh ke Tanah Suci? Di platform Bareksa Umroh tersedia beberapa paket perjalanan umroh yang bisa dipilih, antara lain paket Barokah, Karomah, Kamilah, Milad, Ramadhan, hingga paket Hemat 12 Hari.
Untuk paket Hemat yang senilai Rp21,5 juta, fasilitas yang akan didapatkan :
-Tiket Pesawat Ekonomi Jakarta-Jeddah (PP)
- Visa Umrah
- Manasik
- Akomodasi (Hotel) dan Transportasi (Bis) Sesuai Paket Selama Program
- Ziarah (Makkah, Madinah dan Jeddah)
- Pembimbing Ibadah (Muthawif)
- Air Zam-Zam 5 (Lima) Liter
- Makan 3X Sehari
- Umrah 2X
- City Tour
- Asuransi Perjalanan
- Handling & Perlengkapan
Kita coba lakukan simulasi investasi di reksadana syariah dengan menggunakan kalkulator investasi Bareksa. Untuk menyiapkan dana pokok investasi Rp21,5 juta dalam jangka waktu 24 bulan misalnya, kita mesti menabung Rp895.834 per bulan atau setara Rp29.861 per hari.
Angka itu setara dengan harga sebungkus rokok yang mencapai Rp25.000 hingga Rp29.000. Dana itu kemudian kita tempatkan di reksadana syariah yang berpotensi memperoleh imbal hasil di atas 5 persen per tahun.
Saat ini di Bareksa Umroh tersedia tiga produk reksadana pasar uang syariah yang bisa dipilih. Yakni Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra, Cipta Dana Kas Syariah dan Syailendra Sharia Money Market Fund.
Ketiga reksadana tersebut dalam sebulan terakhir memberikan imbal hasil 0,43-0,5 persen dalam sebulan terakhir (per 9 Oktober 2019). Artinya jika disetahunkan, maka ketiga reksadana tersebut berpeluang memberikan imbal hasil antara 5,16 persen hingga 6 persen.
Sumber : Bareksa
Dalam jangka 2 tahun, maka dana pokok investasi di reksadana syariah yang senilai Rp21,5 juta sudah mencukupi biaya kita untuk umroh dengan paket Hemat 12 hari.
Tidak hanya itu, karena kita menempatkan dana di reksadana pasar uang syariah, maka berpotensi memperoleh imbal hasil. Misalkan kita masukkan potensi imbal hasil yang diharapkan 5 persen tahun, yang merupakan angka median rata-rata imbal hasil reksadana pasar uang syariah.
Dana pokok Anda selama 2 tahun di reksadana pasar uang syariah telah bertumbuh menjadi Rp22,562.403. Artinya tabungan umroh tersebut berpotensi meraih imbal hasil Rp1,06 juta yang bisa digunakan untuk tambahan uang saku untuk membiayai perjalanan umroh kita. Nilai itu jauh lebih baik jika hanya di tabungan syariah biasa atau bahkan deposito.
Tidak terasa bukan, hanya dengan Rp29 ribuan per hari yang setara dengan harga sebungkus rokok, kita bisa menabung untuk biaya umrah. Menabung di reksadana syariah juga halal dan bebas riba sesuai fatwa MUI.
Tertarik untuk mencoba?
Untuk diketahui, PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa), yang mengoperasikan marketplace investasi terintegrasi Bareksa.com, pada 10 Juli 2019 secara resmi telah meluncurkan Bareksa Umroh, platform yang menawarkan layanan rencana simpanan di reksa dana syariah untuk membiayai perjalanan ibadah umrah. Informasi selengkapnya mengenai Bareksa Umroh klik tautan ini
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.