Bareksa.com - Kamu galau melihat pasar modal sedang sangat bergejolak beberapa waktu terakhir? Meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pagi ini, Rabu (13/11) pukul 09.46 WIB dengan kenaikan 0,44% menjadi 7.354,15. Namun IHSG sepekan terakhir melemah 0,26% dan merosot cukup tajam sekitar 7,5% dari level tertingginya di 7.905 pada 19 September. Dibandingkan penutupan 2023 di 7.303,89, IHSG naik 0,69%.
Tingginya gejolak pasar akhir-akhir ini, akibat tertekan aksi jual asing selah satunya sentimen kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47 dalam pemilihan umum pada 5 November lalu. Mengutip RTI Business, asing net sell Rp1,11 trilliun dalam sehari pada 12 November di seluruh pasar dan jual bersih Rp836,79 miliar di pasar reguler.
Sepekan terakhir, asing net sell Rp7,62 triliun dan sebulan jual bersih Rp12,24 triliun di seluruh pasar. Namun sejak awal tahun (YTD) masih net buy Rp31,12 triliun di pasar reguler, namun net sell Rp13,18 triliun di pasar reguler.
Sumber : BEI
Senada, pasar obligasi juga bergejolak. Imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) acuan dibuka di 6,52% pada 2 Januari 2024, sempat naik jadi 7,26% pada 30 April, turun lagi jadi 6,42% pada 20 September seiring IHSG yang mencatat all time high. Namun kini per 12/11, yield SBN 10 tahun di level 6,87%. Kenaikan yield menandakan pasar SBN sedang lesu. Sebaliknya menurunnya yield menandakan pasar sedang bergairah karena investor sedang ramai-ramai memborong SBN.
Di tengah tingginya gejolak pasar, kamu mesti mempertimbangkan untuk mengamankan portofolio investasimu dengan diversifikasi ke instrumen yang aman dan pasti cuan, yakni Surat Berharga Syariah (SBSN) Ritel Sukuk Tabungan (ST) seri ST013. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sedang menawarkan ST013 dengan masa penawaran 8 November - 4 Desember 2024.
ST013 ditawarkan dalam dua jangka waktu (tenor) investasi yaitu 2 tahun (ST013T2) dan 4 tahun (ST013T4) dengan imbal hasil atau kupon pasti masing-masing minimal 6,4% dan 6,5% per tahun. Instrumen ini aman karena baik kupon dan nilai pokok investasinya dijamin oleh negara. Sehingga meskipun pasar saham dan SBN sedang bergejolak, dengan investasi di ST013, maka Sri Mulyani pasti akan memberimu minimal 6,4-6,5% per tahun.
Baca juga: Imbal Hasil SBN Syariah ST013 Sebesar 6,4% dan 6,5%, Dua Kali Lipat Deposito
Imbal hasil SBN Ritel Syariah yang tidak bisa diperdagangkan sebelum jatuh tempo (non-tradable) ini bersifat floating with floor alias mengambang dengan batas minimal. Artinya, besaran imbal hasil atau kupon bisa naik bila suku bunga acuan BI naik, tetapi tidak bisa turun dari batas minimalnya. Batas minimal kupon ST013 ialah di 6,4% dan 6,5%.
Perhitungan imbal hasil adalah berupa persentase per tahun, tetapi dibayarkan secara bulanan setiap tanggal 10. Artinya, nilai kupon per tahun dibagi menjadi 12, dan dipotong pajak 10%. Sementara itu, rata-rata bunga deposito perbankan besar Tanah Air sekitar 3,15% per tahun yang belum dipotong pajak 20%. Setelah dipotong pajak, imbal hasil bersih ST013T2 jadi 5,76% dan ST013T4 jadi 5,85%, lebih dari 2 kali lipat bunga bersih deposito bank besar Tanah Air 2,52%.
Sumber : Kemenkeu, Kontan, diolah Bareksa
Investor bisa membeli ST013 baik seri ST013T2 maupun ST013T4 minimal Rp1 juta (1 unit) dan kelipatan Rp1 juta (1 unit) hingga maksimal Rp5 miliar (5.000 unit) untuk tenor 2 tahun dan Rp10 miliar (10.000 unit) untuk tenor 4 tahun. Kalau kamu ingin mengoptimalkan imbal hasil dari ST013, kamu bisa membeli hingga maksimal Rp15 miliar gabungan dari 2 tenor tersebut.
Sementara itu, deposito bank biasanya memerlukan saldo minimum agar bisa mendapatkan bunga menarik dan batas maksimal Rp2 miliar agar dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Adapun investasi di ST013 bisa mulai Rp1 juta hingga maksimal bisa Rp15 miliar, dijamin negara berdasarkan Undang-undang. Sehingga investor dengan modal kecil atau besar sama-sama berkesempatan untuk investasi di ST013.
Nilai Investasi | ST013T2 | ST013T4 | Deposito |
Rp1.000.000 | Rp4.800 | Rp4.875 | Rp2.100 |
Rp10.000.000 | Rp47.997 | Rp48.753 | Rp21.000 |
Rp20.000.000 | Rp95.994 | Rp97.506 | Rp42.000 |
Rp50.000.000 | Rp239.985 | Rp243.765 | Rp105.000 |
Rp100.000.000 | Rp479.970 | Rp487.530 | Rp210.000 |
Rp500.000.000 | Rp2.399.850 | Rp2.437.650 | Rp1.050.000 |
Rp1.000.000.000 | Rp4.799.700 | Rp4.875.300 | Rp2.100.000 |
Rp2.000.000.000 | Rp9.599.400 | Rp9.750.600 | Rp4.200.000 |
Rp5.000.000.000 | Rp23.998.500 | Rp24.376.500 | Rp10.500.000 |
Rp5 miliar di ST013T2 dan Rp10 miliar di ST013T4 | Rp72.751.500 | Rp31.500.000 |
*Deposito rata-rata bank 12 bulan, Sumber: Memorandum Informasi ST013, Kontan, diolah Bareksa
Berdasarkan simulasi, jika kamu berinvestasi Rp100 juta di ST013T2, maka imbal hasil bersih per bulan kamu terima Rp479.970, atau lebih dari 2 kali lipat bunga bersih deposito Rp210.000. Kemudian jika kamu Rp100 juta di ST013T4, maka Menteri Keuangan Sri Mulyani akan mentransfer imbal hasil bersih Rp487.530 per bulan, juga jauh lebih menarik dari bunga bersih deposito.
Bahkan, jika kamu memaksimalkan investasi total Rp15 miliar di dua tenor ST013, maka Menteri Keuangan Sri Mulyani akan mentransfer pendapatan pasif (passive income) bersih Rp72,75 juta per bulan ke rekeningmu. Nilai itu jauh lebih menarik dari investasi deposito Rp15 miliar yang hanya memberikan bunga bersih Rp31,5 juta per bulan.
Jika kamu investasi ST013 di Bareksa kamu mendapatkan dobel pastinya. Yakni pasti cuan minimal 6,4-6,5% plus pasti mendapatkan cashback tunai hingga Rp50 juta. Promo ini tentu bisa mendongkrak lagi keuntungan kamu menjadi lebih optimal. Baca syarat dan ketentuan promonya di sini: Promo ST013: Investasi SBN Syariah Pasti Dapat Cashback Tunai hingga Rp50 Juta.
Kalau kamu investasi ST013T2 senilai Rp1 miliar, kamu mendapat kupon total dari pemerintah Rp122 juta, ditambah cashback dari Bareksa Rp1,6 juta. Kalau kamu membeli ST013T4 sebesar Rp10 miliar, cashback yang kamu terima mencapai Rp26 juta, ditambah dengan kupon, sehingga totalnya akan menjadi Rp2,54 miliar.
Nah, kalau kamu memaksimalkan pembelian hingga Rp15 miliar di Bareksa untuk akumulasi dua seri itu, cashback-nya mencapai Rp50 juta! Jadi investasi kamu lebih optimal.
Sebagai informasi, Bareksa adalah mitra distribusi yang telah membantu penawaran SBN Ritel sejak pertama kali ditawarkan secara online pada 2018. Selain itu, Bareksa meraih penghargaan sebagai mitra distribusi terbaik sejak 2018, atau dalam 5 tahun beruntun.
Bareksa meraih penghargaan sebagai Midis SUN Terbaik Tahun 2022 bersanding dengan bank-bank besar. Penghargaan terbaru ini melengkapi daftar penghargaan yang diterima Bareksa dari Kementerian Keuangan yakni:
- Midis SUN Terbaik 2019
- Midis SUN Terbaik 2020
- Midis SUN Terbaik 2021
- Midis SUN Ritel Terbaik 2022
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2018
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2019
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2020
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2021
(Rahmat Hidayat/Hanum K.D/AM)
***
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2022 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.