Bareksa.com - Investor ritel terus memburu Surat Berharga Negara (SBN) Ritel jenis Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI026, dengan ditandai makin berkurangnya kuota penerbitan ORI026 yang ditetapkan Rp25 triliun. Hingga siang hari ini, Jumat (18/10/2024) per pukul 13.17 WIB, tercatat kuota penerbitan ORI026, tinggal tersisa Rp12,76 triliun.
Nilai pemesanan ORI026 yang terbagi menjadi dua yakni pertama, untuk ORI026 tenor 3 tahun atau ORI026T3, tercatat sudah mencapai Rp10,75 triliun per pukul 13.17 WIB hari ini. Kemudian kedua, pada periode waktu yang sama, nilai pemesanan ORI026 tenor 6 tahun atau ORI026T6 tercatat Rp2 triliun.
Dengan besaran nilai pemesanan tersebut, maka sisa kuota penerbitan ORI026 tenor 3 tahun atau ORI026T3 per periode waktu yang sama, tersisa Rp4,24 triliun. Sementara sisa kuota ORI026 tenor 6 tahun atau ORI026T6, tercatat Rp7,99 triliun.
Kupon ORI026
ORI206 menawarkan kupon 6,3% untuk ORI026 tenor 3 tahun atau ORI026T3, dan imbal hasil 6,4% untuk ORI026 tenor 6 tahun atau ORI026T6. Besaran imbal hasil itu menarik di tengah tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia dan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed). Baca juga ORI026 Tawarkan Kupon Pasti 6,3-6,4%, Menyala di Tengah Penurunan Suku Bunga
Adapun perhitungan kupon adalah berupa persentase per tahun, tetapi dibayarkan secara bulanan setiap tanggal 15. Artinya, nilai kupon per tahun dibagi menjadi 12, dan dipotong pajak kupon sebesar 10%. Sementara itu, bunga deposito bank yang dijamin LPS maksimal 4,25% per tahun, itupun belum dipotong pajak bunga sebesar 20%.
Perbandingan Kupon Bersih ORI026 vs Deposito Bank*
Instrumen | Kupon/bunga | Pajak | Kupon/bunga bersih |
ORI026T3 | 6,3% | 10% | 5,67% |
ORI026T6 | 6,4% | 10% | 5,76% |
Deposito | 4,25% | 20% | 3,4% |
*Deposito dijamin LPS, Sumber : Kemenkeu, LPS, BI
Investor bisa membeli ORI026 baik seri ORI026T3 maupun ORI026T6 senilai mulai dari Rp1 juta (1 unit) dan kelipatan Rp1 juta (1 unit) hingga maksimal Rp5 miliar (5.000 unit) untuk tenor 3 tahun dan maksimal Rp10 miliar (10.000 unit) untuk tenor 6 tahun. Jadi, kalau kamu ingin mengoptimalkan imbal hasil dari ORI025, kamu bisa membeli hingga maksimal Rp15 miliar dalam masa penawaran ini.
Sementara itu, deposito bank biasanya memerlukan saldo minimum agar bisa mendapatkan bunga yang menarik, dan ada batas maksimalnya yaitu Rp2 miliar untuk mendapatkan jaminan dari LPS. Hal ini berbeda dengan ORI026 yang bisa dibeli mulai Rp1 juta dan maksimal hingga Rp5 miliar dan Rp10 miliar sehingga investor dengan modal kecil atau besar mendapatkan potensi imbal hasil yang sama serta dijamin oleh pemerintah 100% baik modalnya maupun kuponnya.
Kupon obligasi negara konvensional yang bisa diperdagangkan (tradable) ini bersifat fixed atau tetap. Artinya, besaran bunga atau kupon ini tidak bisa naik atau turun meskipun suku bunga acuan berubah.
Sumber : Kemenkeu, diolah Bareksa
Selain soal imbal hasil yang menarik, isu mengenai risiko juga menjadi pertimbangan dalam memilih instrumen investasi terlebih bagi investor pemula. Iya, setiap investor dihadapkan pada tiga risiko pun ketika investasi di ORI026, yakni risiko gagal bayar, risiko volatilitas pasar, dan risiko likuiditas.
Sumber : Kemenkeu
Untuk Semua Investor
Tapi, ORI026 merupakan instrumen investasi yang sangat aman. Bagaimana tidak, penerbitan ORI termasuk seri ORI026, dijamin Undang-Undang Surat Utang Negara (SUN), Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), hingga Peraturan Menteri Keuangan. Makanya, Obligasi Negara Ritel termasuk ORI026, tidak hanya cocok bagi investor pemula, namun juga pas sebagai salah satu aset bagi semua investor lintas generasi dengan apapun tujuan investasinya.
Sementara itu lebih lanjut soal mengatasi risiko investasi tersebut, dijelaskan dalam Memorandum Informasi ORI026 baik untuk ORI026T3 maupun ORI026T6, sebagai berikut.
Minim 3 Risiko
1. Risiko Gagal Bayar (default risk)
Yaitu risiko di mana investor tidak dapat memperoleh pembayaran dana yang dijanjikan oleh penerbit pada saat produk investasi jatuh tempo kupon dan pokok.
Mitigasi risiko :
ORI tidak mempunyai risiko gagal bayar mengingat berdasarkan Undang-Undang SUN, negara menjamin pembayaran Kupon dan pokok SUN, termasuk ORI026T3 dan ORI026T6 sampai dengan jatuh tempo, yang dananya disediakan dalam APBN setiap tahunnya.
2. Risiko pasar (market risk)
Yaitu kerugian (capital loss) dapat terjadi apabila Investor menjual ORI di Pasar Sekunder sebelum jatuh tempo pada harga jual yang lebih rendah dari harga belinya.
Mitigasi risiko :
Risiko pasar dalam investasi ORI dapat dimitigasi antara lain dengan:
- Investor tidak menjual ORI sampai dengan jatuh tempo dan hanya menjual ORI jika harga jual (pasar) lebih tinggi daripada harga beli setelah dikurangi biaya transaksi. Pada saat harga pasar turun, Investor tetap mendapat Kupon setiap bulan sampai jatuh tempo. Investor tetap menerima pelunasan pokok sebesar 100% ketika ORI jatuh tempo.
- Investor dapat menjaminkan ORI dalam pengajuan pinjaman ke bank umum, lembaga keuangan lainnya, sebagai jaminan dalam transaksi efek di pasar modal, atau dijual kepada Mitra Distribusi. Ketentuan dan persyaratan berkaitan dengan penggunaan ORI sebagai jaminan/agunan tersebut tergantung pada kebijakan masing-masing bank dan lembaga keuangan lainnya.
3. Risiko likuiditas (liquidity risk)
Yaitu risiko di mana investor tidak dapat menjual/mencairkan produk investasi dalam waktu yang cepat di harga yang wajar.
Mitigasi risiko :
Risiko likuiditas (liquidity risk) dapat terjadi apabila Investor membutuhkan dana dalam waktu cepat akan tetapi ORI tidak dapat dijual pada harga yang wajar. Risiko ini dapat dihindari karena ORI dapat dijadikan sebagai jaminan dalam pengajuan pinjaman ke bank umum, lembaga keuangan lainnya, sebagai jaminan dalam transaksi efek di pasar modal, atau dijual kepada Mitra Distribusi. Ketentuan dan persyaratan berkaitan dengan penggunaan ORI sebagai jaminan/agunan tersebut tergantung pada kebijakan masing-masing bank dan lembaga keuangan lainnya.
Nah, berdasarkan penjelaskan 3 risiko investasi di atas, maka ORI026 bisa jadi alternatif investasi yang aman, mudah, terjangkau dan menguntungkan bagi investor ritel. Sebagai instrumen investasi, ORI026 terbilang aman dan cocok untuk semua jenis investor dari berbagai generasi karena risikonya sangat rendah atau nyaris tidak ada.
ORI026 yang merupakan SBN Ritel seri keenam di 2024 ini juga istimewa. Sebab ORI026T6 akan terbit dalam format SDG Bond Ritel, atau merupakan SDG Bond ritel pertama di Indonesia.
Deni Ridwan, Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu menyatakan ORI026T6 merupakan SDG bond ritel untuk investor individu WNI. “SDG bond ritel ini merupakan SBN Ritel pertama yang diterbitkan untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),” ungkap Deni kepada Bareksa (19/9).
Menurut Deni, penerbitan ORI026T6 dilakukan sesuai dengan Kerangka Surat Berharga Negara Sustainable Development Goals (SDGs Government Securities Framework). Kerangka Surat Berharga Negara Sustainable Development Goals (SDGs Government Securities Framework) sejalan dengan standar internasional yakni International Capital Market Association (ICMA) principles.
“Hasil penerbitan ORI026 digunakan untuk pembiayaan APBN tahun 2024 dan perubahannya (jika ada), serta dapat dimanfaatkan untuk membiayai program yang sesuai Kerangka Surat Berharga Negara Sustainable Development Goals,” Deni menambahkan.
SDGs merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk menyejahterakan masyarakat mencakup 17 tujuan dan sasaran global tahun 2030 yang dideklarasikan baik oleh negara maju maupun negara berkembang di Sidang Umum PBB pada September 2015. Mengutip laporan Republic of Indonesia SDG Bond Allocation and Impact Report 2023, setidaknya ada tiga sasaran utama dalam target SDGs yakni memberantas angka kelaparan jadi nol, peningkatan kualitas pendidikan bagi semua warga negara dan peningkatan kesehatan masyarakat.
Karena itu tak ingin ketinggalan investasi ORI026 yang kuponnya masih menyala di tengah penurunan suku bunga, segeralah bersiap investasi di ORI026 melalui super app investasi Bareksa. Sebab Kamu nggak hanya meraih cuan tinggi dan pasti, namun juga berpartisipasi dalam membiayai proyek-proyek untuk pembangunan berkelanjutan Tanah Air, seperti memerangi angka kemiskinan dan kelaparan.
Sebagai informasi, Bareksa adalah mitra distribusi yang telah membantu penawaran SBN Ritel sejak pertama kali ditawarkan secara online pada 2018. Selain itu, Bareksa meraih penghargaan sebagai mitra distribusi terbaik sejak 2018, atau dalam 5 tahun beruntun.
Bareksa meraih penghargaan sebagai Midis SUN Terbaik Tahun 2022 bersanding dengan bank-bank besar. Penghargaan terbaru ini melengkapi daftar penghargaan yang diterima Bareksa dari Kementerian Keuangan yakni:
- Midis SUN Terbaik 2019
- Midis SUN Terbaik 2020
- Midis SUN Terbaik 2021
- Midis SUN Ritel Terbaik 2022
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2018
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2019
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2020
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2021
(Martina Priyanti)
***
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2022 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.