Bareksa.com - Masa penawaran Surat Berharga Negara (SBN) jenis syariah Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR021 resmi berakhir hari ini, Rabu (18/9), sejak ditawarkan pada 23 Agustus. Hingga Rabu pagi pukul 09.00 WIB, nilai pemesanan SBN Ritel kelima itu mencapai sekitar Rp24 triliun dari kuota nasional Rp25 triliun. Usai penerbitan SR021, Kementerian Keuangan berencana merilis Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI026 pada 30 September - 24 Oktober 2024 dan Sukuk Tabungan (ST) seri ST013 pada 8 November - 4 Desember.
Kementerian Keuangan berencana menerbitkan ORI026 dalam format SDG Bond, yakni ORI yang khusus untuk mendanai proyek pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Apa artinya?
SDGs merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk menyejahterakan masyarakat mencakup 17 tujuan dan sasaran global tahun 2030 yang dideklarasikan baik oleh negara maju maupun negara berkembang di Sidang Umum PBB pada September 2015.
Mengutip laporan Republic of Indonesia SDG Bond Allocation and Impact Report 2023, setidaknya ada tiga sasaran utama dalam target SDGs yakni memberantas angka kelaparan jadi nol, peningkatan kualitas pendidikan bagi semua warga negara dan peningkatan kesehatan masyarakat.
Dalam pengantar laporan itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan Indonesia telah melakukan berbagai upaya dalam menavigasi lanskap pembangunan berkelanjutan berlandaskan pada prinsip-prinsip Leave No One Behind, guna mencapai target SDGs 2030. Sejak era pascapandemi mulai 2021 hingga 2030, Indonesia mengantisipasi total kebutuhan pendanaan sekitar US$8,7 triliun (Rp122.000 triliun) untuk pencapaian SDGs, menurut Peta Jalan SDGs Indonesia 2023.
“Proyeksi ini dipadukan dengan kesenjangan pendanaan yang lebih luas US$1,7 triliun (Rp24.000 triliun),” ungkap Sri Mulyani.
Untuk mengatasi kekurangan pendanaan itu, kata Sri Mulyani, maka Kemenkeu melakukan berbagai upaya inovatif seperti penerbitan obligasi tematik, yang memainkan peran penting dalam membuka pendanaan untuk inisiatif SDG. “Proyek-proyek yang dibiayai oleh Obligasi SDG Indonesia telah menyentuh kehidupan jutaan orang. Mulai dari mendukung program beasiswa, akses layanan penting bagi keluarga dan anak-anak kurang mampu, serta bantuan dan dukungan modal bagi para wirausahawan,” Sri Mulyani memaparkan.
Pada 2022, pemerintah menerbitkan SDG Bond senilai Rp3,26 triliun dengan tenor 8 tahun dan kupon 7,375%. Investor yang terpantau memborong SBN ini terbanyak adalah bank mencapai 64,65%, perusahaan sekuritas 28,3%, asuransi 1,38% dan investor asing 5,67%.
Sumber : Kemenkeu
Alokasi sektor dari SDG Bond di 2022 yakni perlindungan sosial mencapai 78,3%, pendidikan 17,34% dan 4,36% pertanian.
Sumber : Kemenkeu
Secara lebih rinci distribusi dari pembiayaan SDG Bond di 2022 terbesar di Kementerian Sosial mencapai Rp2,39 triliun atau mencapai 72,46% untuk program terkait SDGs yakni peningkatan dan pemberdayaaan sosial ekonomi. Kemudian pembiayaan untuk Kementerian Agama senilai Rp422,82 miliar atau 12,82% untuk program SDGs yakni akses ke layanan penting, hingga Kementerian Ketenagakerjaan senilai Rp158,44 miliar atau 4,8% untuk program SDGs yakni penciptaan lapangan kerja, termasuk pembiayaan UKM dan keuangan mikro.
Sumber : Kemenkeu
Menilik laporan Republic of Indonesia SDG Bond Allocation and Impact Report 2023, selama ini SDG Bond hanya diterbitkan untuk investor institusi, namun seiring rencana pemerintah menerbitkan ORI026 dalam format SDG Bond, maka investor ritel juga berpeluang ikut berpartisipasi. Meski begitu, Kemenkeu belum merinci seperti apa seri ORI026 yang akan terbit dalam format SDG Bond, apakah seri ORI026 dengan tenor 3 tahun, 5 tahun atau 6 tahun?
Karena itu tak ingin ketingalan berinvestasi di instrumen ORI026? Agar kamu nggak hanya meraih cuan, namun juga berpartisipasi dalam membiayai proyek-proyek untuk pembangunan berkelanjutan Tanah Air, seperti memerangi angka kemiskinan dan kelaparan? Kamu bisa bersiap-siap mendaftar akunmu di SBN Ritel di Bareksa terlebih dahulu.
Sebagai informasi, Bareksa adalah mitra distribusi yang telah membantu penawaran SBN Ritel sejak pertama kali ditawarkan secara online pada 2018. Selain itu, Bareksa meraih penghargaan sebagai mitra distribusi terbaik sejak 2018, atau dalam 5 tahun beruntun.
Bareksa meraih penghargaan sebagai Midis SUN Terbaik Tahun 2022 bersanding dengan bank-bank besar. Penghargaan terbaru ini melengkapi daftar penghargaan yang diterima Bareksa dari Kementerian Keuangan yakni:
- Midis SUN Terbaik 2019
- Midis SUN Terbaik 2020
- Midis SUN Terbaik 2021
- Midis SUN Ritel Terbaik 2022
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2018
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2019
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2020
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2021
(Rahmat Hidayat/AM)
***
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2022 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.