SBR013 Segera Terbit, Ini Bedanya SBR dengan SBN Ritel Lainnya
Terutama bagi Kamu investor pemula perlu mengetahui bahwa semua jenis SBN Ritel termasuk SBR, adalah instrumen investasi 100% dijamin negara
Terutama bagi Kamu investor pemula perlu mengetahui bahwa semua jenis SBN Ritel termasuk SBR, adalah instrumen investasi 100% dijamin negara
Bareksa.com - Jadwal penerbitan SBN Ritel 2024 yang dirilis Kementerian Keuangan pada awal tahun ini, menyebutkan bahwa pemerintah akan menerbitkan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR013 pada 10 Juni - 4 Juli 2024 (tentatif). Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Deni Ridwan pada sebuah mengatakan bahwa SBN Ritel jenis Savings Bond Ritel (SBR) akan sangat menarik bagi investor bahkan imvestor pemula sekalipun.
"Terutama yang masih menghindari risiko dalam berinvestasi, dengan fitur floating with floor, investasi yang mereka tanamkan (di SBR) akan terlindungi dari gerusan inflasi," kata Deni.
SBR Adalah
Berikut ulasan mengenai SBR. Savings Bond Ritel atau SBR adalah surat utang negara atau obligasi negara yang sifatnya mirip tabungan karena harus disimpan hingga jatuh tempo. Meski tidak bisa diperdagangkan, SBR punya fasilitas pencairan awal (early redemption) setelah 12 bulan.
Adapun keuntungan SBR seperti yang disampaikan Direktur SUN di atas, adalah berupa kupon (bunga) yang bersifat floating with floor, yaitu bisa naik tetapi tidak bisa turun dari batas minimal (floor). Keuntungan berupa kupon ini dibayarkan secara bulanan langsung ke rekening investor.
Promo Terbaru di Bareksa
Untuk Kamu yang merupakan investor pemula, perlu mengetahui bahwa dengan membeli SBR dan SBN Ritel lainnya bisa berinvestasi sekaligus membantu negara. Sebab, dana hasil penerbitan SBN Ritel akan digunakan untuk membiayai pembangunan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/APBN.
SBR dan SBN Ritel Lainnya
Tapi apa bedanya SBR dengan SBN Ritel lainnya? Secara umum SBN Ritel dibagi menjadi dua yaitu Surat Utang Negara (SUN) Ritel, SBN Ritel yang dikelola secara konvensional dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang menggunakan prinsip syariah atau SBN Syariah. Pada SUN Ritel, ada dua yaitu Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Savings Bond Ritel (SBR). Sedangkan SBSN terdiri dari Sukuk Ritel/SR dan Sukuk Tabungan/ST.
Perbedaan utama SBR dengan ORI, SR, ST terletak pada prinsip pengelolaannya yakni konvensional dan syariah. Karakter lain ORI dan SR seperti tenor, kupon, perdagangan di pasar sekunder, potensi capital gain semuanya sama.
Sementara perbedaan ORI dengan SBR, dan ST dan SR terletak pada tenor, kupon (bunga), perdagangan di pasar sekunder, dan potensi capital gain. Berikut ulasannya :
1. Tenor
Soal jangka waktu, ORI dan SR memiliki tenor tiga tahun, tapi dalam dua tahun terakhir sekarang semua SBN Ritel yang diterbitkan, terbit dalam dual tenor waktu, tetapi bisa dijual sebelum jatuh tempo dan diperdagangkan di pasar sekunder (tradable).
Hal ini berbeda dengan SBR dan ST yang memiliki tenor hanya dua tahun, tapi dalam dua tahun terakhir sekarang semua SBN Ritel yang diterbitkan. Meski jangka waktu lebih pendek daripada ORI dan SR, namun SBR dan ST tidak bisa diperjualbelikan di pasar sekunder.
2. Kupon
Keuntungan (kupon) ORI dan imbal hasil SR besarannya tetap hingga jatuh tempo. Makanya, kalau ada kenaikan atau penurunan suku bunga, kupon ORI tidak akan menyesuaikan. Nah, berbeda dengan SBR dan ST yang memiliki kupon bersifat floating with floor atau mengambang dengan batas minimal. Kupon atau imbal hasil SBR dan ST bisa naik bila suku bunga acuan naik, tetapi tidak bisa turun lebih rendah daripada batas minimal.
3. Perdagangan di Pasar Sekunder
Jika ORI dan SR setelah diterbitkan di pasar perdana, bisa dijual kembali sebelum jatuh tempo dan bisa diperdagangkan di pasar sekunder (tradable). Perdagangan di pasar sekunder dibuka setelah minimum holding period selesai, yakni dua kali pembayaran kupon.
Sementara itu, SBR dan ST tidak bisa diperdangkan di pasar sekunder (non-tradable), sehingga investor harus memegang hingga jatuh tempo. Akan tetapi, ada fasilitas early redemption atau pelunasan sebagian sebelum jatuh tempo setelah 1 tahun investasi, syaratnya minimal kepemilikan awal Rp2 juta dalam 1 transaksi dan maksimal yang bisa dicairkan 50%.
4. Potensi Capital Gain
Soal potensi capital gain, harga ORI dan SR bisa naik dan turun tergantung permintaan di pasar. Misalnya, ketika investor membeli Rp1 juta, dia bisa menjual kembali seharga Rp1,3 juta dengan mempertimbangkan besaran kupon yang bisa diterima. Di sisi lain, SBR dan ST tidak punya potensi kenaikan harga (capital gain). Bila investor membeli Rp1 juta, maka pada saat jatuh tempo dia akan menerima pembayaran pokok Rp1 juta.
5. Pernyataan Halal
ORI dan SBR dikelola dengan sistem konvensional karena merupakan pernyataan Surat Utang Negara. Tidak ada pernyataan halal (syariah) dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
Di sisi lain ST dan SR, merupakan bukti penyertaan terhadap aset negara dan bukan surat utang. ST dan SR dijamin halal sesuai syariah karena sudah mendapatkan fatwa halal dari DSN-MUI. Dalam pengelolaannya terdapat akad wakalah (perwakilan) yang memberikan mandat dari investor kepada Perusahaan Penerbit Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Perbandingan SBR, ORI, SR, dan ST
Sumber: DJPPR
Terutama bagi Kamu yang merupakan investor pemula, perlu mengetahui bahwa semua SBN Ritel baik ORI, SR, SBR dan ST merupakan investasi yang risikonya kecil. Alasannya, baik pokok maupun pembayaran kuponnya semua dijamin 100% oleh pemerintah.
Apakah SBR013 atau jenis SBN ritel lainnya yang akan dipilih, untuk kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda sebelum melakukan investasi. Saat masa penawaran SBR013 di buka, Kamu bisa melakukan pemesanan SBR013 di mitra distribusi SBN Ritel yang salah satunya Bareksa.
Siap-siap Investasi SBR013 di Sini
Bareksa Midis SBN Terbaik
Sebagai informasi, Bareksa adalah mitra distribusi yang telah membantu penawaran SBN Ritel sejak pertama kali ditawarkan secara online pada 2018. Selain itu, Bareksa meraih penghargaan sebagai mitra distribusi terbaik sejak 2018, atau dalam 5 tahun beruntun.
Bareksa meraih penghargaan sebagai Midis SUN Terbaik Tahun 2022 bersanding dengan bank-bank besar. Penghargaan terbaru ini melengkapi daftar penghargaan yang diterima Bareksa dari Kementerian Keuangan yakni:
- Midis SUN Terbaik 2019
- Midis SUN Terbaik 2020
- Midis SUN Terbaik 2021
- Midis SUN Ritel Terbaik 2022
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2018
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2019
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2020
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2021
Siap-siap Investasi SBR013 di Sini
(Martina Priyanti)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2022 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,92 | 0,45% | 4,28% | 7,56% | 8,65% | 19,15% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,59 | 0,42% | 4,45% | 7,00% | 7,43% | 2,51% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.080,08 | 0,60% | 4,04% | 7,13% | 7,77% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.845,41 | 0,53% | 3,95% | 6,71% | 7,40% | 16,95% | 40,32% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.272,15 | 0,82% | 3,96% | 6,62% | 7,24% | 20,21% | 35,65% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.