Berita / SBN / Artikel

Kuota Penerbitan SBN Syariah ST012 Jadi Rp17 Triliun Tapi Sisanya Rp600 Miliaran

Martina Priyanti • 27 May 2024

an image
Ilustrasi penerbitan SBN Syariah ST012. (Kementerian Keuangan)

SBN Syariah ST012 yang bisa dibeli di pasar perdana hanya selama kuota penerbitannya masih ada dalam masa penawaran

Bareksa.com - Kuota penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel Syariah jenis Sukuk Tabungan (ST) seri ST012 kembali bertambah, hingga pagi ini (27/5/2024) menjadi sebesar Rp17 triliun, atau berarti sudah bertambah Rp7 triliun dari target awal penerbitan ST012. Tapi, kuota penerbitan ST012 per pukul 09.54 WIB hari ini, kuota pemesanan ST012 tersisa Rp643,20 miliar.

Sisa kuota penerbitan ST012 tersebut, terbagi atas untuk tenor 2 tahun atau ST012T2 tercatat hanya sekitar Rp414,10 miliar, dan kuota penerbitan ST012 tenor 4 tahun atau ST012T4 tercatat sisa Rp229,09 miliar. Makanya, untuk Kamu yang ingin memiliki ST012 segera lakukan pemesanan sebelum kehabisan.

Sementara itu nilai pemesanan ST012 hingga hari ini per pukul 09.54 WIB, sudah mencapai Rp16,35 triliun. Jumlah tersebut, terbagi atas pemesanan ST012 tenor 2 tahun atau ST012T2 sebesar Rp12,08 triliun, dan pemesanan ST012 tenor 4 tahun atau ST012T4 yang tercatat Rp4,27 triliun.

Tingginya minat investor memborong ST012, tidak lain selain karena SBN Syariah ST012 merupakan investasi 100% dijamin negara dan juga menawarkan imbal hasil menarik. Untuk ST012, ditetapkan imbal hasil minimal 6,4% untuk tenor 2 tahun (ST012T2) dan kupon 6,55% untuk tenor 4 tahun (ST012T4). Pengelolaan green investment diterapkan pada Green Sukuk ST012T4.

Perlu diketahui bahwa, selisih (spread) imbal hasil ST012T2 dengan suku bunga Bank Indonesia ialah 15 basis poin (bps), sedangkan spread kupon ST012T4 dengn BI Rate 30 bps. Dengan fitur kupon floating with floor atau mengambang dengan batas minimal, spread ini akan terus berlaku hingga jatuh tempo. Karena itu, jika suku bunga BI naik, maka kupon ST012 berpotensi ikut naik. Adapun jika suku bunga BI turun, maka imbal hasil ST012 tidak akan turun lebih rendah dari batas minimal.

Minimum investasi di ST012 senilai Rp1 juta dan kelipatannya, dengan maksimal pembeliannya Rp5 miliar untuk ST012T2 dan Rp10 miliar untuk ST012T4. ST012 tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder (non tradable), namun memiliki fasilitas pencarian awal sebagian sebelum jatuh tempo (early redemption). Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), indeks harga konsumen (IHK) inflasi atau naik 3% pada April 2024 secara tahunan (YOY). Dengan begitu, setelah dipotong pajak 10% dan inflasi, maka imbal hasil riil ST012T2 menjadi 2,76% dan ST012T4 cuan riilnya 2,895%.

Angka itu jauh lebih menarik dari bagi hasil deposito syariah. Menurut laporan terbaru Statistik Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Februari 2024, ekuivalen tingkat imbalan/bagi hasil bank umum syariah dan unit usaha syariah untuk deposito mudharabah rupiah tenor di atas 12 bulan di 6,02%. Setelah dipotong pajak 20% dan inflasi, maka imbal hasil riil deposito syariah 1,816%.

Imbal Hasil Riil ST012 vs Deposito Syariah

Instrumen

Imbal Hasil

Pajak

Imbal Hasil Bersih

Inflasi

Real Yield

Jaminan

ST012T2

6,4%

10%

5,760%

3%

2,76%

Dijamin negara 100%

ST012T4

6,55%

10%

5,895%

3%

2,895%

Dijamin negara 100%

Deposito Syariah

6,02%

20%

4,816%

3%

1,816%

Dijamin LPS maks Rp2 miliar dan bunga maks 4,25%

Sumber : Kemenkeu, OJK, diolah Bareksa, inflasi YOY per April 2024​

Perlu dicatat, tingkat bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk deposito atau simpanan rupiah di bank umum saat ini 4,25% untuk periode 1 Februari - 31 Mei 2024. Maksimum nilai simpanan atau deposito yang dijamin LPS ialah Rp2 miliar. Karena itu, jika tabungan atau deposito menawarkan bunga atau imbal hasil di atas 4,25% dan nilai di atas Rp2 miliar, maka tidak dijamin oleh LPS. Selain itu, bunga atau imbal hasil deposito dikenai pajak 20%. Adapun pajak imbal hasil ST012 hanya 10%.

Investasi ST012 di Sini

Bareksa Midis SBN Terbaik

Sebagai informasi, Bareksa adalah mitra distribusi yang telah membantu penawaran SBN Ritel sejak pertama kali ditawarkan secara online pada 2018. Selain itu, Bareksa meraih penghargaan sebagai mitra distribusi terbaik sejak 2018, atau dalam 5 tahun beruntun.

Bareksa meraih penghargaan sebagai Midis SUN Terbaik Tahun 2022 bersanding dengan bank-bank besar. Penghargaan terbaru ini melengkapi daftar penghargaan yang diterima Bareksa dari Kementerian Keuangan yakni:

- Midis SUN Terbaik 2019
- Midis SUN Terbaik 2020
- Midis SUN Terbaik 2021
- Midis SUN Ritel Terbaik 2022
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2018
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2019
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2020
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2021

Ayo segera investasi di SBN Syariah ST012 di Bareksa, jangan sampai kamu kehabisan kuota pemesanan!

Investasi ST012 di Sini

(Martina Priyanti)

***

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2022 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.

Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.