Bareksa.com - Badan Pusat Statistik mengumumkan inflasi sektor pendidikan pada Juni 2023 mencapai 2,75% atau terjadi kenaikan indeks dari 109,62 pada Juni 2022 menjadi 112,63 pada Juni 2023.
Subkelompok yang mengalami inflasi secara tahunan tertinggi, yakni subkelompok pendidikan lainnya 3,8% dan terendah yaitu subkelompok pendidikan menengah 2,14%. Kelompok ini pada Juni 2023 memberikan andil inflasi 0,15%.
Penyumbang inflasi secara tahunan terbesar yaitu uang kuliah akademi atau perguruan tinggi 0,06%. Namun secara bulanan, kelompok ini pada Juni 2023 tidak memberikan sumbangan terhadap inflasi nasional.
Inflasi biaya pendidikan jadi salah satu perhatian utama masyarakat, utamanya saat tahun ajaran baru seperti saat ini. Sebab biaya pendidikan semakin lama dirasa semakin mahal bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.
Dalam beberapa kasus, terutama untuk sekolah swasta atau perguruan tinggi favorit, inflasi biaya pendidikan bisa mencapai 10-15% per tahun. Karena itu, Kamu perlu berinvestasi agar bisa melawan inflasi biaya pendidikan. Tujuannya agar biaya pendidikan buah hati tetap terpenuhi.
Salah satu instrumen investasi yang bisa dipertimbangkan untuk melawan inflasi biaya pendidikan ialah dengan investasi di Surat Berharga Negara (SBN) Ritel. Pemerintah saat ini sedang menawarkan SBN Ritel jenis Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI023 tenor 3 tahun atau ORI023T3 dengan imbal hasil 5,9% dan tenor 6 tahun atau ORI023T6 berkupon 6,1%.
Dilansir biayakuliah.web.id, perkiraan biaya kuliah di perguruan tinggi negeri (PTN) pada 2023/2024 sampai selesai ialah uang kuliah tunggal (UKT) yang dibayarkan ditambah biaya-biaya lain, seperti biaya kos, makan dan minum, transportasi, buku dan fotokopi, hingga beli laptop di kisaran Rp81 jutaan. Rinciannya untuk biaya UKT sekitar Rp3 juta per semester kali 8 adalah Rp24 juta dan biaya lain-lain Rp57 jutaan.
Sedangkan total perkiraan biaya kuliah di kampus swasta sampai selesai mencapai Rp90 jutaan. Rinciannya biaya kuliah pokok S1 swasta Rp36,9 jutaan dan biaya lain-lain Rp57 jutaan. Namun estimasi biaya ini hanya perkiraan rata-rata. Realisasinya di lapangan bisa lebih besar atau lebih kecil, tergantung kampus dan bidang studi yang diambil.
Bahkan prediksi lain memperkirakan biaya kuliah S1 bisa mencapai Rp384 juta hingga Rp960 juta dengan asumsi biaya kuliah per semester mencapai Rp8 juta hingga Rp20 juta.
Misalkan Kamu berniat menyekolahkan anak di jenjang perguruan tinggi pada 3-6 tahun mendatang, maka Kamu bisa menyiapkan dananya dengan cara investasi di ORI023. Simulasinya ialah sebagai berikut :
Estimasi Biaya Kuliah S1 | Imbal Hasil bersih | Total Dana Pokok dan Imbal Hasil |
Rp81.000.000 | Rp12.903.300 | Rp93.903.300 |
Rp90.00.000 | Rp14.337.000 | Rp104.337.000 |
Rp384.000.000 | Rp61.171.200 | Rp445.171.200 |
Rp960.000.000 | Rp152.928.000 | Rp1.112.928.000 |
Sumber : Kemenkeu diolah Bareksa
Misalkan Kamu saat ini menyiapkan dana untuk biaya kuliah S1 bagi sang buah hati dalam 3 tahun mendatang dan menempatkan dana tersebut di ORI023 tenor 3 tahun.
Simulasinya dengan dana Rp81 juta, maka dalam jangka waktu 3 tahun dana tersebut tumbuh jadi Rp93,9 juta. Ini dengan asumsi imbal hasil bersih yang Kamu terima setiap bulan tidak dicairkan atau dibiarkan mengendap dalam rekening. Artinya dalam 3 tahun, dana tersebut meraih imbal hasil bersih Rp12,9 juta atau sekitar 15,93%.
Jika dana yang Kamu siapkan senilai Rp90 juta, maka akan tumbuh jadi Rp104,3 juta. Sedangkan jika dana yang Kamu siapkan senilai Rp384 juta dan Rp960 juta, maka akan tumbuh jadi Rp445,17 juta dan Rp1,11 miliar.
Estimasi Biaya Kuliah S1 | Imbal Hasil bersih | Total Dana Pokok dan Imbal Hasil Bersih |
Rp81.000.000 | Rp26.681.400 | Rp107.681.400 |
Rp90.00.000 | Rp29.646.000 | Rp119.646.000 |
Rp384.000.000 | Rp126.489.600 | Rp510.489.600 |
Rp960.000.000 | Rp316.224.000 | Rp1.276.224.000 |
Sumber : Kemenkeu diolah Bareksa
Misalkan Kamu baru berencana menguliahkan anak 6 tahun mendatang dan menempatkan danamu dengan investasi di ORI023T6. Jika dana yang Kamu investasikan senilai Rp81 juta, maka 6 tahun lagi akan tumbuh jadi Rp107,68 juta dengan imbal hasil bersih Rp26,68 juta.
Jika dana yang Kamu siapkan senilai Rp90 juta, maka dalam jangka 6 tahun tumbuh jadi Rp119,64 juta atau meraih imbal hasil bersih Rp29,64 juta. Sedangkan jika dana yang Kamu siapkan Rp384 juta dan Rp960 juta, maka danamu akan tumbuh jadi Rp510,48 juta dan Rp1,27 miliar.
Artinya dalam 6 tahun, dana pendidikan untuk kuliah S1 anak yang Kamu tempatkan di ORI023 telah tumbuh 32,94%. Mempertimbangkan inflasi pendidikan per Juni 2023, berdasarkan data BPS yang sebesar 2,75%, maka jika Kamu menyimpan dana pendidikan anak di ORI023, maka Kamu berpeluang bisa mengalahkan inflasi biaya pendidikan.
Cukup menarik bukan? Ayo segera investasi di ORI023 di mitra distribusi resmi yang ditunjuk oleh Kementerian Keuangan, salah satunya Bareksa.
(AM)
***
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2021 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel seri berikutnya.