Bareksa.com - Pemerintah akan menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel jenis Obligasi Negara Ritel (ORI) seri terbaru yakni seri ORI023 pada 28 Juni 2023 atau sekitar dua pekan lagi. ORI023 adalah SBN Ritel keempat dari tujuh seri SBN Ritel yang akan diterbitkan pemerintah pada tahun ini.
Sama seperti tiga seri SBN Ritel sebelumnya yang telah diterbitkan pemerintah tahun ini, ORI023 rencananya juga akan terbit dalam dua tenor (jangka waktu) investasi. Ini untuk pertama kalinya, SBN Ritel konvensional yang memiliki fitur bisa diperdagangkan (tradable) terbit dalam 2 tenor. Dua pilihan tenor investasi ORI023 yakni ORI023T3 atau ORI dengan tenor 3 tahun dan ORI023T6 atau ORI dengan tenor 6 tahun.
Terkait dua tenor ini, biasanya juga pemerintah akan menetapkan kupon, nilai maksimal pembelian dan juga target penerbitan berbeda.
Sumber : Kemenkeu
Keputusan pemerintah menetapkan kupon ORI, didasarkan pada beberapa pertimbangan, di antaranya level suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) saat penetapan kupon, imbal hasil obligasi acuan pemerintah yang berlaku di pasar untuk tenor yang sama, serta kondisi pasar global maupun domestik.
Kupon ORI bersifat tetap (fixed rate) hingga jatuh tempo. Keuntungan lainnya ORI merupakan instrumen surat utang yang 100% dijamin oleh negara dan masuk dalam Surat Berharga Negara (SBN). Pemerintah melalui Kementerian Keuangan menyampaikan penerbitan ORI sebagai alternatif investasi yang aman, mudah, terjangkau dan menguntungkan bagi investor ritel.
ORI023 ditawarkan di pasar perdana melalui mitra distribusi resmi yang ditunjuk oleh Kementerian Keuangan, salah satunya Bareksa.
Siap-siap Beli ORI023 di Sini
Lalu apa bedanya ORI dengan SBN Ritel lainnya? Secara umum SBN Ritel dibagi menjadi dua yaitu Surat Utang Negara (SUN) yang dikelola secara konvensional dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang menggunakan prinsip Syariah.
Jenis SUN Ritel ada dua, yaitu ORI dan Savings Bond Ritel (SBR), sedangkan SBSN Ritel terdiri dari Sukuk Ritel (SR) dan Sukuk Tabungan (ST).
Sumber: DJPPR Kementerian Keuangan
Perbedaan utama ORI dengan SR, hanyalah pada prinsip pengelolaannya, yakni ORI jenis konvensional dan SR jenis syariah. Sementara karakter lain ORI dan SR seperti tenor, kupon, perdagangan di pasar sekunder, potensi capital gain semuanya sama.
Siap-siap Beli ORI023 di Sini
Adapun perbedaan ORI dengan SBR dan ST terletak pada tenor, kupon (bunga), perdagangan di pasar sekunder, dan potensi capital gain. Berikut ulasannya :
ORI dan SR memiliki jangka waktu tiga tahun, tetapi bisa dijual sebelum jatuh tempo dan diperdagangkan di pasar sekunder (tradable). Sebaliknya, SBR dan ST yang memiliki tenor hanya dua tahun. Meski jangka waktu lebih pendek daripada ORI dan SR, SBR dan ST tidak bisa diperjualbelikan di pasar sekunder.
Namun sejak awal 2023, pemerintah menerbitkan SBN Ritel dengan 2 tenor investasi. Misalnya untuk SBR012 yang terbit pada Februari 2023 punya tenor 2 dan 4 tahun. Kemudian SR018 yang terbit pada Maret 2023 punya tenor 3 dan 5 tahun, serta ST010 yang terbit pada Juni 2023 punya tenor 2 dan 4 tahun. Kemudian untuk untuk ORI023 rendananya akan terbit dalam tenor 3 dan 6 tahun.
Kupon ORI dan SR bersifat tetap (fixed) hingga jatuh tempo. Bila ada kenaikan atau penurunan suku bunga, kupon ORI tidak akan menyesuaikan. Kondisi ini berbeda dengan SBR dan ST yang memiliki kupon bersifat floating with floor atau mengambang dengan batas minimal. Kupon atau imbal hasil SBR dan ST bisa naik bila suku bunga acuan naik, tetapi tidak bisa turun lebih rendah daripada batas minimal.
ORI dan SR yang diterbitkan di pasar perdana, bisa dijual kembali sebelum jatuh tempo dan bisa diperdagangkan di pasar sekunder (tradable). Perdagangan di pasar sekunder dibuka setelah minimum holding period selesai, yakni dua kali pembayaran kupon.
Sementara SBR dan ST tidak bisa diperdangkan di pasar sekunder (non-tradable), sehingga investor harus memegang hingga jatuh tempo. Meski begitu, ada fasilitas early redemption setelah 1 tahun investasi, syaratnya minimal kepemilikan awal Rp2 juta dalam 1 transaksi dan maksimal yang bisa dicairkan awal 50 persen.
ORI dan SR yang bisa diperdagangkan di pasar sekunder, harganya bisa naik dan turun tergantung permintaan di pasar. Misalnya, ketika investor membeli Rp1 juta, dia bisa menjual kembali seharga Rp1,3 juta dengan mempertimbangkan besaran kupon yang bisa diterima, artinya investor berpeluang meraih capital gain.
Sedangkan SBR dan ST tidak punya potensi kenaikan harga (capital gain). Bila investor membeli Rp1 juta, maka pada saat jatuh tempo dia akan menerima pembayaran pokok Rp1 juta.
ORI dan SBR dikelola dengan sistem konvensional karena merupakan pernyataan surat utang negara. Tidak ada pernyataan halal (syariah) dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI)
ST dan SR, merupakan bukti penyertaan terhadap aset negara dan bukan surat utang. ST dijamin halal sesuai syariah karena sudah mendapatkan fatwa halal dari DSN-MUI. Dalam pengelolaannya terdapat akad wakalah (perwakilan) yang memberikan mandat dari investor kepada Perusahaan Penerbit Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Sumber: DJPPR Kementerian Keuangan
Satu catatan utama soal SBN Ritel, baik ORI maupun SR, SBR, dan ST merupakan investasi yang risikonya kecil. Sebab pokok maupun pembayaran kuponnya semua dijamin 100% oleh pemerintah. Tertarik investasi di ORI022 dan SBN Ritel lainnya?
Siap-siap Beli ORI023 di Sini
Sebagai salah satu mitra distribusi resmi SBN Ritel, platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia Bareksa kembali mendapatkan penghargaan dari Kementerian Keuangan RI sebagai Mitra Distribusi Surat Utang Negara Ritel (Midis SUN) dengan Kinerja Terbaik 2021. Penghargaan sebagai Midis Terbaik Surat Berharga Negara (SBN) baik SUN maupun Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) merupakan yang keempat tahun secara beruntun diterima oleh Bareksa.
Perlu dicatat, Bareksa adalah satu-satunya fintech yang meraih penghargaan Midis SUN Terbaik Tahun 2021, bersanding dengan bank-bank besar. Penghargaan terbaru ini melengkapi daftar penghargaan yang diterima Bareksa sebagai Mitra Distribusi baik untuk SUN maupun SBSN dari Kementerian Keuangan :
- Midis SUN Terbaik 2019
- Midis SUN Terbaik 2020
- Midis SUN Terbaik 2021
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2018
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2019
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2020
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2021
Penghargaan langsung diserahkan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati kepada Co-founder/CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra, dalam acara Stakeholders Gathering Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu 2022 di Kementerian Keuangan, Jakarta, pada 21 Desember 2022.
Karena itu tak ingin ketinggalan investasi di SBN Ritel di 2023? Segera daftar akun SBN di Bareksa sekarang, agar saat masa penawaran dibuka, kamu tak kehabisan kuota pemesanan.
Siap-siap Beli ORI023 di Sini
(Martina Priyanti/AM)
***
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2021 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel seri berikutnya.