Laris Diserbu Investor, Kuota Pemesanan ST010 Ditambah Jadi Rp10,8 Triliun
Nilai pemesanan ST010 hingga Selasa pagi hampir menembus Rp8,5 triliun
Nilai pemesanan ST010 hingga Selasa pagi hampir menembus Rp8,5 triliun
Bareksa.com - Surat Berharga Negara (SBN) Ritel jenis Sukuk Tabungan seri ST010, terus diburu investor. Nilai pemesanan ST010 hingga Selasa pagi (23/5/2023) pukul 8.30 WIB, atau memasuki hari ke-12 masa penawarannya hampir menembus Rp8,5 triliun, atau tepatnya Rp8,49 triliun. Rinciannya, untuk ST010 tenor 2 tahun atau ST010T2 telah dipesan investor Rp5,99 triliun dan ST010 tenor 4 tahun atau ST010T4 diborong investor Rp2,5 triliun.
Merespons tingginya minat investor pada instrumen investasi yang aman, cuan, sesuai syariah dan berwawasan pelestarian lingkungan ini, pemerintah menambah kuota nasional pemesanan ST010 dari sebelumnya Rp10 triliun jadi Rp10,8 triliun. Utamanya kuota ditambah untuk ST010 tenor 4 tahun dari sebelumnya Rp2,5 triliun jadi Rp3,3 triliun. Adapun ST010 tenor 2 tahun, kuota nasional pemesanan masih tetap Rp7,5 triliun.
Dengan demikian hingga Selasa pagi, kuota nasional pemesanan ST010 masih tersisa Rp1,54 triliun untuk ST010T2 dan Rp803,59 miliar untuk ST010T4.
Promo Terbaru di Bareksa
Penyebab ST010 Laris Diburu Investor
Tingginya minat investor memborong ST010 karena SBN Ritel yang dikelola sesuai prinsip syariah ini menawarkan imbal hasil menarik. Sukuk Tabungan seri ST010T2 (tenor 2 tahun) dan Green Sukuk Ritel – Sukuk Tabungan seri ST010T4 (tenor 4 tahun) menawarkan imbal hasil atau kupon mengambang (floating with floor) 6,25% per tahun untuk ST010T2 dan 6,4% per tahun untuk ST010T4.
Minimal nilai pemesanan masing-masing Rp1 juta dan maksimal Rp5 miliar untuk ST010 tenor 2 tahun dan maksimal Rp10 miliar untuk ST010 tenor 4 tahun. Artinya, kuota maksimal per investor ialah Rp15 miliar untuk kedua tenor tersebut.
Tim Analis Bareksa merekomendasikan ST010 sebagai pilihan cuan jangka panjang yang stabil, sekaligus berbasis syariah bagi investor. ST010 diprediksi akan menjadi seri SBN Ritel dengan fitur floating with floor dengan kupon tertinggi terakhir yang akan diterbitkan pemerintah pada tahun ini.
Selisih imbal hasil bersih antara ST010 dengan inflasi dan rata-rata suku bunga deposito bank besar juga diperkirakan akan tetap lebar. Selain itu inflasi yang diproyeksikan dapat ditekan di bawah level 4% akan menciptakan real yield yang menarik.
Perbandingan Kupon ST010-T2 dan ST010-T4 vs Bunga Deposito*
Instrumen Investasi | Kupon/bunga | Pajak | Imbalan/bunga bersih |
ST010-T2 | 6,25% | 10% | 5,625% |
ST010-T4 | 6,4% | 10% | 5,76% |
Bunga deposito | 4% | 20% | 3,2% |
*bunga penjaminan LPS, Sumber : Kemenkeu, LPS, diolah Bareksa
Suku bunga acuan saat ini, yaitu BI 7 Day Reverse Repo Rate di 5,75%, level tertinggi sejak Agustus 2019. Saat ini fundamental ekonomi Indonesia terjaga dengan baik seperti neraca perdagangan yang surplus, pertumbuhan kredit yang tinggi, serta kemudahan berinvestasi bagi investor asing diproyeksikan akan menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5%.
Tim Analis Bareksa juga merekomendasikan porsi yang lebih besar pada seri tenor 4 tahun karena suku bunga acuan BI bakal turun seiring dengan penurunan laju inflasi. Sebab, imbal hasil ST010 tidak akan turun dari batas minimalnya.
Simulasi Imbal Hasil Investasi ST010
Untuk gambaran, kika Kamu berinvestasi Rp1 juta, Rp10 juta hingga nilai kuota maksimal di ST010, kira-kira berapa imbal hasilnya? Menurut materi Kemenkeu, berikut detail simulasi imbal hasil investasi Rp1 juta dan Rp10 juta hingga Rp5 miliar dan Rp10 miliar di ST010 tenor 2 dan 4 tahun :
1. Simulasi imbal hasil pertama (short coupon)
Dalam menghitung imbalan pertama yang kurang dari 1 bulan atau disebut short coupon periode 14 Juni - 10 Juli, rumus untuk menghitungnya adalah :
Investasi di ST010T2
Rumus jika investasi Rp1 juta ialah : Rp1 juta x 1/12 x 26/30 x 6,25% = Rp4.514
Imbal hasil itu kemudian dipotong pajak 10%, sehingga imbal hasil bersih : Rp4.062,6
Jika Kamu investasi Rp10 juta di ST010T2, maka imbal hasil pertama yang akan Kamu terima :
Imbal hasil kotor : Rp4.514 x 10 = Rp45.140
Pajak : Rp45.140 x 10% = Rp4.514
Imbal hasil bersih : Rp45.140 - Rp4.514 = Rp40.626
Investasi di ST010T4
Rumus jika investasi Rp1 juta ialah : Rp1 juta x 1/12 x 26/30 x 6,4% = Rp4.622
Imbal hasil itu dipotong pajak 10%, sehingga imbal hasil bersih : Rp4.159,8
Jika Kamu investasi Rp10 juta di ST010T4, maka imbal hasil pertama yang akan Kamu terima :
Imbal hasil kotor : Rp4.622 x 10 = Rp46.220
Pajak : Rp46.222 x 10% = Rp4.622
Imbal hasil bersih : Rp46.220 - Rp4.622 = Rp41.598
Secara sederhana, ini simulasi imbal hasil bersih pertama (short coupon) ST010 :
Investasi | ST010T2 | ST010T4 |
Rp1 juta (1 unit) | Rp4.062,6 | Rp4.159,8 |
Rp10 juta (10 unit) | Rp40.626 | Rp41.598 |
Rp100 juta (100 unit) | Rp406.260 | Rp415.980 |
Rp1 miliar (1.000 unit) | Rp4.062.600 | Rp4.159.800 |
Rp5 miliar (5.000 unit) | Rp20.313.000 | Rp20.799.000 |
Rp10 miliar (10.000 unit) | - | Rp41.598.000 |
Sumber : Kemenkeu, diolah Bareksa
Dari simulasi itu, jika Kamu berinvestasi di nilai maksimal kuota per investor yakni Rp5 miliar di ST010T2 dan Rp10 miliar di ST010T4, maka Kamu akan mendapatkan imbal hasil perdana (short coupon) bersih Rp61.911.000.
2. Simulasi imbal hasil per bulan
Setelah menerima imbalan pertama kali (short coupon), maka selanjutnya investor akan menerima kupon bulanan dari hasil investasinya di ST010. Ini simulasinya :
Investasi di ST010T2
Rumus jika investasi Rp1 juta ialah : Rp1 juta x 1/12 x6,25% = Rp5.208
Imbal hasil itu kemudian dipotong pajak 10%, sehingga imbal hasil bersih : Rp4.687
Jika Kamu investasi Rp10 juta di ST010T2, maka imbal hasil per bulan yang akan Kamu terima :
Imbal hasil kotor : Rp1 juta x 1/12 x 6,25% x 10 = Rp52.080
Pajak : Rp52.080 x 10% = Rp5.208
Imbal hasil bersih : Rp52.080 - Rp5.208 = Rp46.872
Investasi di ST010T4
Rumus jika investasi Rp1 juta ialah : Rp1 juta x 1/12 x 6,4% = Rp5.333
Imbal hasil itu dipotong pajak 10%, sehingga imbal hasil bersih : Rp4.799
Jika Kamu investasi Rp10 juta di ST010T4, maka imbal hasil per bulan yang akan Kamu terima :
Imbal hasil kotor : Rp1 juta x 1/12 x 6,4% x 10 = Rp53.330
Pajak : Rp53.330 x 10% = Rp5.333
Imbal hasil bersih : Rp53.330 - Rp5.333 = Rp47.997
Secara sederhana, ini simulasi imbal hasil bersih per bulan ST010 :
Investasi | ST010T2 | ST010T4 |
Rp1 juta (1 unit) | Rp4.687 | Rp4.799 |
Rp10 juta (10 unit) | Rp46.872 | Rp47.997 |
Rp100 juta (100 unit) | Rp468.720 | Rp479.970 |
Rp1 miliar (1.000 unit) | Rp4.687.200 | Rp4.799.700 |
Rp5 miliar (5.000 unit) | Rp23.436.000 | Rp23.998.500 |
Rp10 miliar (10.000 unit) | - | Rp47.997.000 |
Sumber : Kemenkeu, diolah Bareksa
Dari hasil simulasi, jika Kamu berinvestasi dengan kuota maksimal per investor yakni Rp5 miliar di ST010T2 dan Rp10 miliar di ST010T4, maka Kamu akan mendapatkan imbal hasil bersih per bulan Rp71.433.000.
Imbal hasil ini ibarat pendapatan pasif (passive income) bulanan yang langsung ditransfer masuk ke rekening, tanpa Kamu perlu repot-repot datang ke bank untuk mencairkannya. Tanpa perlu capek kerja, setiap bulan Kamu dapat transferan passive income dari pemerintah. Passive income ini juga sudah sesuai prinsip syariah.
Selain itu, Kamu juga membantu pemerintah dalam melaksanakan proyek pembangunan yang berwawasan pelestarian lingkungan. Dengan investasi di ST010, maka danamu aman, dapat cuan sesuai syariah, membantu pembangunan negara, serta melaksanakan pelestarian lingkungan dari efek perubahan iklim.
Tunggu apalagi, ayo segera investasi di ST010 di Bareksa.
Bareksa Salah Satu Midis SBN Terbaik
Sebagai salah satu mitra distribusi resmi SBN Ritel, platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, Bareksa kembali mendapatkan penghargaan dari Kementerian Keuangan RI sebagai Mitra Distribusi Surat Utang Negara Ritel (Midis SUN) dengan Kinerja Terbaik 2021. Penghargaan sebagai Midis Terbaik Surat Berharga Negara (SBN) baik SUN maupun Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) merupakan yang keempat tahun secara beruntun diterima oleh Bareksa.
Perlu dicatat, Bareksa adalah satu-satunya fintech yang meraih penghargaan Midis SUN Terbaik Tahun 2021, bersanding dengan bank-bank besar. Penghargaan terbaru ini melengkapi daftar penghargaan yang diterima Bareksa sebagai Mitra Distribusi baik untuk SUN maupun SBSN dari Kementerian Keuangan :
- Midis SUN Terbaik 2019
- Midis SUN Terbaik 2020
- Midis SUN Terbaik 2021
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2018
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2019
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2020
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2021
Penghargaan langsung diserahkan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati kepada Co-founder/CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra, dalam acara Stakeholders Gathering Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu 2022 di Kementerian Keuangan, Jakarta, pada 21 Desember 2022.
Yuk segera daftar akun SBN di Bareksa sekarang dan segera pesan ST010 sebelum kehabisan kuota pemesanan.
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2021 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun untuk memesan SBN Ritel seri berikutnya.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.