Bareksa.com - Savings Bond Ritel seri SBR011 laku keras. Nilai pemesanan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel seri ketiga di 2022 menembus Rp13,94 triliun sesaat jelang penutupan masa penawaran pada Kamis, 16 Juni 2022 pukul 09.59 WIB. Surat Utang Negara (SUN) Ritel seri kedua di 2022 itu berhasil meralisasi sekitar 92 persen dari target kuota nasional pemesanan yang senilai Rp15 triliun.
Nilai pemesanan SBR011 mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah penjualan SBN Ritel non tradable (tidak bisa diperdagangkan). Sebelumnya rekor tertinggi SBN Ritel non tradable dipegang oleh SBR010 yang ditawarkan pada pertengahan 2021 dengan realisasi penjualan Rp7,5 triliun. Dengan begitu penjualan SBR011 bisa mencapai hampir dua kali lipat dari SBR010.
Nilai pemesanan SBR011 juga merupakan penjualan SBN Ritel non tradable yang pertama kali berhasil menembus angka di atas Rp10 triliun. Adapun rekor tertinggi penjualan SBN Ritel sampai saat ini masih dipegang oleh Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR015 yang diterbitkan pada Agustus - September 2021 senilai Rp27 triliun.
Penjualan SBN Ritel dengan fitur tradable (bisa diperdagangkan) cenderung lebih tinggi dibandingkan SBN Ritel non tradable, sebab investor bisa menjualnya sebelum jatuh tempo jika sewaktu-waktu membutuhkan dananya. Meski begitu, SBN Ritel non tradable juga memiliki fasilitas early redemption atau pencairan sebagian sebelum jatuh tempo.
Selain itu, SBN Ritelnon tradable juga punya keunggulan kupon mengambang dengan batas minimal. Seiring potensi kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia, menyusul kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), maka potensi imbalan SBR011 dan SBN non tradable lain yang masih belum jatuh tempo berpotensi meningkat.
Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas, Handy Yunianto mengatakan tingginya minat investor terhadap SBR011 salah satunya ditopang oleh likuiditas rupiah yang masih melimpah. Hal ini seiring dengan suku bunga deposito perbankan yang tetap rendah, menyebabkan kupon yang ditawarkan SBR11 lebih menarik.
“Faktor ketidakpastian global yang masih tinggi, mulai dari kenaikan inflasi, hawkish bank sentral, hingga risiko geopolitik perang Rusia- Ukraina yang belum terlihat selesainya kapan juga menyebabkan demand SBR11 juga meningkat,” kata Handy dilansir Bisnis.com (15/6/2022).
Menurut Handy, minat investor terhadap SBN Ritel akan tetap terjaga sepanjang tahun ini. Sebab sentimen domestik akan lebih berperan langsung dibandingkan kondisi di pasar global. Minat investor ritel akan dipengaruhi oleh tingkat likuiditas rupiah. Jika likuiditas tersebut masih cukup melimpah, maka pemulihan ekonomi dari pandemi virus corona juga akan terus berjalan dengan optimal.
“Dengan rupiah bisa stabil seiring dengan neraca perdagangan yang surplus dan inflasi masih terjaga, maka tekanan kenaikan suku bunga domestik masih relatif terbatas. Sehingga, kami perkirakan minat investor terhadap SBN ritel masih akan solid,” tutupnya.
Tahun ini, pemerintah berencana menerbitkan enam seri SBN Ritel. Tiga di antaranya telah diterbitkan, yakni Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI021 dengan masa penawarannya pada 24 Januari hingga 17 Februari 2022. Lalu ada Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR016 yang telah ditawarkan pada 25 Februari 2022 hingga 17 Maret 2022. Kemudian Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR011, dengan masa penawaran 25 Mei - 16 Juni 2022.
Menurut jadwal tentatif penerbitan SBN Ritel 2022 yang disampaikan Kementerian Keuangan pada Januari 2022, pemerintah akan kembali menerbitkan SBN Ritel kembali pada 19 Agustus 2022 yakni Sukuk Ritel (SR) seri SR017 dengan masa penawarannya hingga 14 September 2022. Selanjutnya pada 26 September hingga 20 Oktober 2022, digelar masa penawaran ORI seri ORI022.
Adapun seri SBN Ritel terakhir yang akan ditawarkan pada tahun 2022 adalah Sukuk Tabungan seri ST009 pada 28 Oktober hingga 16 November 2022. Jadi, dari total 6 seri SBN Ritel 2022, ada empat seri yang bersifat tradable dan dua seri non-tradable. Kemudian, menurut pengelolaan, ada tiga syariah atau SBSN dan tiga SBN konvensional
Sebagai catatan, jadwal ini masih tentatif atau bisa berubah. Jadwal pastinya akan diumumkan setelah kick off meeting dari masing-masing seri SBN Ritel.
Jadwal Penawaran Seri SBN Ritel 2022 (Tentatif)
Seri SBN Ritel | Masa Penawaran (Tentatif) |
Obligasi Negara Ritel ORI021 | 24 Januari - 17 Februari 2022 |
Sukuk Negara Ritel SR016 | 25 Februari - 17 Maret 2022 |
Savings Bond Ritel SBR011 | 25 Mei - 16 Juni 2022 |
Sukuk Negara Ritel SR017 | 19 Agustus - 14 September 2022 |
Obligasi Negara Ritel ORI022 | 26 September - 20 Oktober 2022 |
Sukuk Tabungan ST009 | 28 Oktober - 16 November 2022 |
Sumber: DJPPR Kementerian Keuangan
Enam seri SBN Ritel ini bisa dibeli secara online melalui mitra distribusi, termasuk Bareksa. Untuk Anda yang belum memiliki akun SBN di Bareksa, sebaiknya segera mendaftar sekarang agar bisa ikut masa penawaran SBN Ritel selanjutnya.
(AM)
***
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.comadalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaikselama tiga tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2020 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN ritel seri berikutnya.