Bareksa.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan akan memaksimalkan potensi Surat Berharga Negara (SBN) Ritel nasional seiring pentingnya pendalaman pasar, terutama guna menyasar kelompok generasi milenial. Di antaranya generasi milenial yang bekerja sebagai profesional atau baru pertama kali berinvestasi, akan terus ditingkatkan potensinya agar berinvestasi di SBN Ritel.
"Cukup menggembirakan, dari profil ritel kita, baik yang sukuk maupun non sukuk, segmen milenial jumlahnya mencapai puluhan ribu investor. Jumlah investornya naik tinggi sekali, meskipun uang mereka kecil. Yang punya duit itu generasi baby boomer, jumlahnya kecil tapi duitnya banyak," ujar Sri Mulyani dalam Seminar Perkembangan Ekonomi Terkini dan Ketahanan Sektor Keuangan, di acara Capital Market Summit Expo 2020, secara virtual di Jakarta (19/10/2020).
Menurut Sri Mulyani, generasi milenial yang nilai investasinya hanya Rp1 juta per investor, jumlahnya makin banyak. Dengan memaksimalkan potensi SBN Ritel, generasi milenial akan mulai familiar dengan instrumen investasi SBN Ritel. Sehingga pemerintah akan terus melakukan pendalaman basis investor domestik.
Untuk diketahui, bulan lalu pemerintah sukses merilis Sukuk Ritel (SR) seri SR013 dengan penjualan mencapai Rp25,67 triliun, yang menjangkau 44.803 investor di seluruh provinsi di Indonesia. SR013 berhasil meraih capaian penjualan terbesar dan investor terbanyak sepanjang sejarah penerbitan SBN Ritel Online sejak 2018.
SR013 berhasil menggaet investor baru sebanyak 16.234 atau 36,23 persen dari total investor, dengan jumlah terbesar (44,92 persen) berasal dari investor milenial. Generasi milenial juga mendominasi jumlah investor terbanyak 16.392 orang atau 36,59 persen.
Jumlah investor generasi Z (di bawah 19 tahun) yang berinvestasi pada SR013 sebanyak 291 investor (Rp126,14 miliar) atau rata-rata pembelian Rp433,48 juta. Jumlah investor Gen Z dalam SR013 jauh lebih tinggi dibandingkan SR012 yang hanya 88 investor. Jumlah Investor yang melakukan pemesanan dengan nominal Rp1-5 juta sebanyak 4.194 investor (9,36 persen).
Penawaran ORI018
Pemerintah saat ini juga tengah menawarkan Surat Berharga Negara (SBN) ritel, yakni Obligasi Negara Ritel (ORI) seri 018. ORI018 adalah jenis SBN dengan masa berlaku 3 tahun dan akan jatuh tempo pada 15 Oktober 2023. Namun, ORI018 bisa dijual sebelum jatuh tempo di pasar sekunder.
ORI018 telah terjual Rp8,81 triliun hingga Selasa pagi (20/10/2020), atau hari ke-20 masa penawarannya. Nilai itu bertambah lebih dari Rp1,5 triliun dalam sehari, dibandingkan Senin siang (19/10), yang baru terjual Rp7,21 triliun. Nilai penjualan ORI018 telah melampaui target awal yang senilai Rp5 triliun.
Kuota pemesanan pada Selasa pagi naik jadi Rp11 triliun, dari Senin siang yang masih Rp10 triliun. Dengan demikian, realisasi penjualan Selasa pagi telah merepresentasi 80,17 persen dari kuota pemesanan.
Bagi Anda yang ingin memesan instrumen investasi yang aman dan dijamin negara ini, segera lakukan pemesanan sebelum masa penawaran ditutup Rabu esok (21/10) pukul 10.00 WIB. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu tengah menawarkan ORI018 dengan kupon tetap 5,7 persen per tahun.
Pemesanan bisa dilakukan secara online melalui mitra distribusi yang ditunjuk selama periode penawaran 1-21 Oktober 2018. Salah satu mitra distribusi yang ditunjuk Kemenkeu adalah Bareksa. Sebagai instrumen investasi, ORI018 memberikan imbal hasil (kupon) 5,7 persen fixed per tahun. Selain itu, khusus investor yang membeli ORI018 melalui Bareksa bisa mendapatkan hadiah cashback berupa reksadana senilai Rp500.000.
ORI018 merupakan SBN Ritel kelima yang diterbitkan tahun ini, setelah sebelumnya pemerintah sukses merilis SBR009, SR012, ORI017 dan SR013.
Secara rinci berikut realisasi penjualan SBN ritel hingga September 2020 :
SBN Ritel | Tanggal Penerbitan | Realisasi Penerbitan |
---|---|---|
SBR009 | 27 Januari - 13 Februari 2020 | Rp2,25 triliun |
SR012 | 24 Februari - 18 Maret 2020 | Rp12,14 triliun |
ORI017 | 15 Juni - 9 Juli 2020 | Rp18,33 triliun |
SR013 | 28 Agustus - 23 September 2020 | Rp25,66 triliun |
Sumber : Kemenkeu, diolah Bareksa
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso menambahkan investor ritel saat ini menguasai transaksi di pasar saham. Investor ritel mampu menguasai 73 persen dari rata-rata nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dia menyatakan akan terus berupaya melakukan pendalaman pasar keuangan dengan memperluas basis investor domestik.
"Berkaitan dengan market deepening, basis baik issuer atau emiten atau investor harus diperbesar," kata Wimboh di forum yang sama.
Salah satu yang ditekankan adalah mengenai menerapkan digitalisasi dari segala proses di pasar modal, terutama akses ritel. Hal ini penting untuk market akses oleh investor di seluruh nusantara.
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
ORI018 hanya bisa dipesan selama masa penawaran pada 1-21 Oktober 2020. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan ORI018.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.