Bareksa.com - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mengumumkan setelah melalui periode pengajuan early redemption dari tanggal 28 September sampai dengan 6 Oktober 2020, maka pada Senin (12/10/2020), ditetapkan hasil pelunasan sebelum jatuh tempo atas Savings Bond Ritel seri SBR008 senilai Rp19,97 triliun.
"Nilai pokok SBR008 setelah early redemption senilai Rp1,87 triliun," ungkap DJPPR Kemenkeu dalam keterangannya (12/10/2020).
DJPPR Kemenkeu menetapkan early redemption SBR008 adalah sebagai berikut :
Sumber : DJPPR Kemenkeu
Kemenkeu menyatakan jumlah investor yang memanfaatkan fasilitas early redemption sebanyak 276 investor. Adapun profil investor yang memanfaatkan early redemption SBR008 adalah sebagai berikut :
1. Dari segi wilayah jumlah investor di wilayah DKI Jakarta mencapai 22,98 persen dari total jumlah yang mengajukan, sedangkan wilayah Indonesia Barat selain DKI Jakarta mencapai 60,57 persen dan di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Timur 16,45 persen.
2. Berdasarkan jenis pekerjaan, jumlah investor yang memanfaatkan fasilitas early redemption terbanyak adalah wiraswasta 42,98 persen, diikuti oleh pegawai swasta 22,1 persen dari total investor yang mengajukan early redemption. Untuk investor yang termasuk kategori PNS/TNI/Polri, pegawai otoritas/lembaga/BUMN/BUMD, profesional, pelajar/mahasiswa, pensiunan, dan ibu rumah tangga secara total jumlahnya mencapai 32,1 persen, sedangkan 2,8 persen sisanya termasuk dalam kategori lainnya.
Kemenkeu sebelumnya menetapkan total volume pemesanan pembelian SBR008 telah ditetapkan Rp1,89 triliun. SBR008 yang ditawarkan pada 5-19 September 2019, merupakan instrumen Savings Bond Ritel terakhir yang diterbitkan pemerintah pada tahun 2019.
Penerbitan SBR008 berhasil menjaring 10.219 investor, di mana 62,2 persen dari jumlah tersebut merupakan investor baru. Sebagaimana penerbitan SBN ritel online sebelumnya, mayoritas investor baru yang tercatat membeli SBR008 yaitu investor milenial (55,71 persen dari jumlah investor baru). Di samping investor baru yang jumlahnya siginifikan, tidak sedikit investor yang selalu membeli SBR di setiap masa penerbitannya.
Berdasarkan usia, jumlah investor dari generasi milenial mendominasi dengan porsi mencapai 51,96 persen dari total jumlah investor. Adapun dari sisi volume pemesanan, kelompok baby boomers merupakan yang terbesar, yaitu mencapai 41,59 persen dari total volume pemesanan atau Rp788,39 miliar. Berdasarkan kelompok profesi, jumlah investor terbesar adalah pegawai swasta yang mencapai 37,35 persen, selanjutnya kelompok wiraswasta dan PNS/TNI/Polri masing-masing 19,56 persen dan 10,55 persen.
Adapun berdasarkan volume pemesanan, kelompok profesi wiraswasta adalah yang terbesar mencapai 39,94 persen, disusul oleh pegawai swasta dan ibu rumah tangga masing-masing 26,67 persen dan 12,33 persen.
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
ORI018 hanya bisa dipesan selama masa penawaran pada 1-21 Oktober 2020. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan ORI018.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.