Maybank AM: Masih Ada Ruang Suku Bunga Turun, Begini Prospek Obligasi
Valuasi obligasi negara masih menarik, karena ada potensi penurunan yield
Valuasi obligasi negara masih menarik, karena ada potensi penurunan yield
Bareksa.com - Bank Indonesia sepanjang tahun berjalan ini telah menurunkan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI 7DRRR) sebanyak 100 basis poin. Hal ini sejalan dengan kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas ekonomi.
Head of Fixed Income Maybank Asset Management Richard Nadapdap menilai meski sudah empat kali bank sentral menurunkan suku bunga acuan tahun ini, masih ada ruang untuk penurunan kembali. Hal ini terlihat dari besarnya dana tersimpan di perbankan sementara kredit masih lambat, sehingga ekonomi masih belum melaju.
"Ada room untuk suku bunga acuan BI turun 25 basis poin ke 3,75 persen di kuartal keempat. Tren suku bunga turun karena likuiditas besar di perbankan," ujarnya kepada para nasabah dalam sebuah webinar, 1 Oktober 2020.
Promo Terbaru di Bareksa
Alasan adanya ruang penurunan ini adalah inflasi Indonesia yang rendah serta defisit neraca berjalan (CAD) yang di bawah target acuan Bank Indonesia.
Grafik Inflasi (biru) dan Defisit Transaksi Berjalan
Akan tetapi, Richard mengatakan ruang penurunan ini belum tentu digunakan oleh Bank Indonesia karena bank sentral menjaga stabilitas moneter. Hal ini berkaitan dengan nilai tukar rupiah.
Sebagai informasi, kebijakan moneter penurunan suku bunga diambil bank sentral sebagai upaya untuk mendorong kredit perbankan. Dengan inflasi yang juga rendah, penurunan suku bunga diharap bisa mendorong laju ekonomi.
Seiring dengan penurunan suku bunga BI ini, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Indonesia juga ikut menurun. Pergerakan yield berkebalikan dengan harga sehingga yield yang turun menandakan harga di pasar obligasi meningkat.
Di sisi lain, investor asing sudah banyak keluar dari pasar obligasi Indonesia. Data Kementerian Keuangan menunjukkan porsi asing di Surat Berharga Negara tinggal 28 persen, dibandingkan 38 persen di awal tahun ini dengan nilai dana keluar (outflow) sekitar Rp120 triliun.
Grafik Porsi dan Nilai Kepemilikan Asing di Obligasi Negara
Secara valuasi, obligasi pemerintah Indonesia dengan tenor 10 tahun masih memiliki potensi penurunan yield. Valuasi saat ini masih menarik karena yield sekarang di 6,9 persen, sementara nilai wajar (fair value) di sekitar 6,5 persen.
"Yield obligasi pemerintah secara fair value masih bisa turun ke 6,6 persen. Namun, masih perlu banyak sentimen positif ke market untuk ini," ujar Richard.
Adapun katalis positif yang bisa mendorong pasar obligasi termasuk melimpahnya likuiditas terutama dari BI, bank dan asuransi, tren suku bunga rendah, yield yang menarik, potensi kembalinya arus dana asing, dan komitment bank sentral untuk menjaga stabilitas pasar.
Sementara itu, katalis negatif bagi pasar obligasi adalah arus dana keluar yang terus terjadi, defisit yang makin melebar, sentimen data ekonomi dan pandemi baik dari dalam dan luar negeri, serta risiko penurunan rating surat utang negara.
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Salah satu Surat Berharga Negara yang bisa dibeli oleh masyarakat individu adalah ORI018, yang hanya bisa dipesan selama masa penawaran pada 1-21 Oktober 2020. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan ORI018.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.