Bareksa.com - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan RI mengumumkan berdasarkan ketentuan dan persyaratan (terms and conditions) Savings Bond Ritel seri SBR008 mengenai penyesuaian tingkat kupon, maka pada Selasa, 8 September 2020, telah dilakukan penyesuaian terhadap kupon SBR008 periode 11 September – 10 Desember 2020 dengan mengacu pada BI 7-Day Reverse Repo Rate yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
"Tingkat kupon SBR008 berasal dari BI 7-Day Reverse Repo Rate yang berlaku pada tanggal penyesuaian kupon ditambah spread tetap 1,7 persen (170 bps). Adapun BI 7-Day Reverse Repo Rate yang berlaku per 8 September 2020 sebesar 4 persen, lebih rendah dibandingkan pada saat penerbitan perdana SBR008. Maka, tingkat kupon SBR008 periode 11 September sampai dengan 10 Desember 2020 menggunakan tingkat kupon minimal SBR008 sebesar 7,2 persen per tahun," ungkap DJPPR Kemenkeu dalam keterangannya (9/9/2020).
Total volume pemesanan pembelian SBR008 telah ditetapkan Rp1,89 triliun. SBR008 merupakan instrumen Savings Bond Ritel terakhir yang diterbitkan pemerintah di tahun 2019 ini. Penerbitan SBR008 berhasil menjaring 10.219 investor, di mana 62,2 persen dari jumlah tersebut merupakan investor baru. Sebagaimana penerbitan SBN ritel online sebelumnya, mayoritas investor baru yang tercatat membeli SBR008 yaitu investor milenial (55,71 persen dari jumlah investor baru). Di samping investor baru yang jumlahnya siginifikan, tidak sedikit investor yang selalu membeli SBR di setiap masa penerbitannya.
Terdapat 140 investor yang kembali membeli SBR008 sejak pemerintah menerbitkan SBR secara online dengan nominal pembelian SBR008 sebesar Rp29,92 miliar. Selain itu, juga terdapat 1.829 investor SBR007 yang kembali membeli SBR008 dengan nominal pembelian SBR008 sebesar Rp155,82 miliar.
Berdasarkan usia, jumlah investor dari generasi milenial mendominasi dengan porsi mencapai 51,96 persen dari total jumlah investor. Adapun dari sisi volume pemesanan, kelompok baby boomers merupakan yang terbesar, yaitu mencapai 41,59 persen dari total volume pemesanan atau Rp788,39 miliar. Berdasarkan kelompok profesi, jumlah investor terbesar adalah pegawai swasta yang mencapai 37,35 persen, selanjutnya kelompok wiraswasta dan PNS/TNI/Polri masing-masing 19,56 persen dan 10,55 persen.
Adapun berdasarkan volume pemesanan, kelompok profesi wiraswasta adalah yang terbesar mencapai 39,94 persen, disusul oleh pegawai swasta dan ibu rumah tangga masing-masing 26,67 persen dan 12,33 persen.
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Pemesanan SR013 secara online di Bareksa hanya bisa dilakukan pada masa penawaran 28 Agustus - 23 September 2020. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan SR013.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.