Bareksa.com - Realisasi penjualan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI017 hingga Selasa pagi (30/6/2020) mencapai Rp7,15 triliun. Nilai itu tercapai dalam 15 hari, sejak masa pemesanan dibuka pada 15 Juni 2020 lalu. Target minimal penerbitan pun dinaikkan jadi Rp9 triliun.
Target minimal penerbitan telah beberapa kali dinaikkan dari sebelumnya Rp5 triliun jadi Rp8 triliun, dan kini Rp9 triliun. Realisasi penjualan tersebut setara dengan 79,52 persen dari target penjualan Rp9 triliun, atau masih tersisa kuota Rp1,84 triliun. Target maksimal penerbitan Rp10 triliun. Sehingga realisasi penjualan hingga Selasa pagi setara 71,5 persen dari target maksimal penerbitan.
Masa penawaran masih tersisa 9 hari lagi, terhitung sejak Selasa pagi (30/6/2020) hingga masa penawaran ditutup pada 9 Juli 2020. ORI017 menawarkan imbal hasil kupon fixed rate 6,4 persen dengan tenor 3 tahun atau jatuh tempo pada 15 Juli 2023. Tanggal setelmen SBN ritel yang bersifat tradable ini pada 15 Juli 2020.
Dengan nilai investasi minimal Rp1 juta per 1 unit dan maksimal Rp3 miliar untuk 3.000 unit ini, ORI017 membidik investor ritel warga negara Indonesia. ORI017 bisa menjadi alternatif investasi di tengah pandemi Covid-19, di saat pasar modal bergejolak.
Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Deni Ridwan, optimistis ORI017 akan mendapat sambutan positif dari masyarakat. Sebab dengan kondisi saat ini, pilihan investasi yang aman dan menguntungkan relatif terbatas.
“Pemerintah memasang target penjualan ORI017 antara Rp5 triliun hingga Rp10 triliun,” ujar Deni (13/6).
Deni mengungkapkan, salah satu kelebihan ORI017 adalah dapat diperjualbelikan di pasar sekunder. Sehingga ketika investor sewaktu-waktu butuh dana bisa langsung menjual ORI017 tersebut. “Pada akhirnya, ORI017 ini bisa jadi alternatif bagi masyarakat sekaligus strategi dalam mengembangkan inklusi keuangan,” tandas Deni.
Sebagai catatan, investor baru bisa melakukan penjualan ORI017 ketika sudah melewati setidaknya dua kali pembayaran kupon. Artinya, ORI017 baru bisa dijual di pasar sekunder mulai 15 September 2020.
Pokok-pokok ketentuan dan persyaratan instrumen investasi ORI017 sebagai berikut :
1. Periode Registrasi
Setiap saat pada Mitra Distribusi yang telah ditetapkan
2. Masa Penawaran
Pembukaan: 15 Juni 2020 pkl 09.00 WIB
Penutupan: 9 Juli 2020 pukul 10.00 WIB
3. Bentuk dan Karakteristik Obligasi
Obligasi Negara tanpa warkat; dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan hanya antar investor domestik/lokal yang mengacu pada digit ketiga kode Nomor Tunggal Identitas Pemodal (Single Investor Identification/SID)
4. Tanggal Penetapan Hasil Penjualan
13 Juli 2020
5. Tanggal Setelmen
15 Juli 2020
6. Tanggal Jatuh Tempo
15 Juli 2023
7. Minimum Pemesanan
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah)
8. Maksimum Pemesanan
Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah)
9. Jenis Kupon
Kupon tetap (fixed rate)
10. Tingkat Kupon
6,4 persen per tahun
11. Holding Period
2 (dua) periode pembayaran kupon dan dapat dipindahbukukan mulai tanggal 15 September 2020
12. Pembayaran Kupon
Tanggal 15 setiap bulan
13. Pembayaran Kupon Pertama Kali
Tanggal 15 Agustus 2020
DJPPR Kemenkeu menyatakan proses pemesanan pembelian ORI017 secara online dilakukan melalui 4 tahap yaitu (i) registrasi/pendaftaran, (ii) pemesanan, (iii) pembayaran dan (iv) setelmen/konfimasi.
Pemesanan pembelian disampaikan melalui sistem elektronik yang disediakan mitra distribusi yang memiliki interface dengan sistem e-SBN.
"Sebelum melakukan pemesanan pembelian, setiap calon investor kiranya telah memahami memorandum informasi ORI017 yang dirilis pada 15 Juni 2020 dan dapat diakses di landing page pada tautan www.kemenkeu.go.id/ori," ujar DJPPR Kemenkeu.
Masyarakat yang berminat untuk berinvestasi di ORI017 saat ini sudah dapat melakukan registrasi dengan cara menghubungi 25 mitra distribusi yang telah ditetapkan melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik (layanan online) salah satunya melalui Bareksa (PT Bareksa Portal Investasi)
ORI017 merupakan obligasi negara ritel kedua yang dijual secara ritel dan online, setelah pada Oktober tahun lalu pemerintah menerbitkan ORI016.
Sepanjang tahun ini, pemerintah sejatinya menargetkan penerbitan 6-8 Surat Berharga Negara (SBN) ritel. Awalnya pada Juni ini direncanakan penerbitan SBR010, sedangkan ORI017 direncanakan baru akan rilis pada Oktober mendatang. Namun mempertimbangkan situasi terkini, dampak pandemi Covid-19 yang membayangi ekonomi nasional, maka pemerintah mendahulukan penerbitan ORI017 dari SBR010.
Alasannya, minat investor dianggap lebih tinggi untuk instrumen investasi yang bersifat lebih likuid di tengah pandemi, karena ORI017 bisa diperdagangkan (tradable) sedangkan SBR010 tidak bisa diperdagangkan (non tradable).
Sepanjang 2020 hingga kini, pemerintah telah merealisasikan penerbitan SBR009 dengan realisasi Rp2,25 triliun dan SR012 Rp12,14 triliun.
Realisasi Penerbitan SBN Ritel 2020
Sumber : Kemenkeu, diolah
Sepanjang tahun lalu, pemerintah merealisasikan penerbitan 10 kali penerbitan SBN Ritel. Data selengkapnya pada tabel berikut :
Realisasi Penerbitan SBN Ritel 2019
Sumber : Kemenkeu, diolah
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Obligasi Negara Ritel seri ORI017 hanya bisa dipesan online selama masa penawaran 15 Juni - 9 Juli 2020 di Bareksa. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN.
Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.