Berita / SBN / Artikel

Mitigasi Dampak Corona, BI Kembali Borong SBN

Bareksa • 04 Mar 2020

an image
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur di kantor Bank Indonesia. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

Total SBN yang dibeli BI mencapai Rp103 triliun sejak awal tahun

Bareksa.com - Bank Indonesia (BI) kembali melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasat sekunder, sebagai bagian dari upaya menstabilkan nilai tukar rupiah yang tertekan dampak penyebaran virus corona.

"BI sudah membeli SBN di pasar sekunder Rp103 triliun, di mana Rp 80 triliun kami beli sejak terjadi virus corona karena investor global melepas," ujar Perry di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/2).

Perry menyampaikan pembelian SBN dilakukan bekerja sama dengan Kementerian Keuangan. Seperti dikutip Katadata, selain melakukan intervensi di pasar SBN, BI juga masuk ke pasar spot dan pasar forward melalui domestic non-deliverable forward (DNDF).

"Kami terus melakukan yang kami sebut triple intervention," imbuh Perry.

Selain itu, BI juga telah mengumumkan lima kebijakan baru guna menjaga stabilitas ekonomi dan pasar keuangan. Pertama, meningkatkan intervensi di pasar keuangan dengan triple intervention atau intervensi  tiga lapis di pasar spot, Surat Berharga Negara dan DNDF.

"Semua diarahkan untuk stabilitas nilai tukar rupiah agar pasar yakin BI selalu ada," jelas Perry.

Kebijakan kedua, menurunkan rasio giro wajib minimum atau GWM valuta asing pada bank umum dari 8 persen terhadap total dana pihak ketiga, menjadi 4 persen dari total DPK. Kebijakan ini berlaku mulai 16 Maret 2020 dan diperkirakan bakal menambah likuiditas valas mencapai US$3,2 miliar.

Ketiga, menurunkan GWM rupiah 50 bps unruk perbankan yang membiayai kegiatan ekspor dan impor. Ketentuan ini akan berlaku mulai 1 April 2020 dan pelaksanaannya akan dikoordinasikan dengan pemerintah.

Keempat, memperluas jenis dan cakupan underlying transaksi bagi investor asing didalam melakukkan lindung nilai, termasuk dalam DNDF. Kelima, menegaskan bahwa investor global dapat menggunakan bank kustodian baik global maupun domestik untuk investasi di Indonesia.

Setelah mengumumkan lima kebijakan tersebut nilai tukar rupiah berbalik menguat dari sebelumnya melemah di posisi Rp14.408 per dolar AS ke posisi Rp14.265 per dolar AS.

Kurs Tengah BI


Sumber : BI

Data BI yang dikutip Bareksa pada Rabu (4/3) menyebutkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (JISDOR) antara dolar AS dengan rupiah, pada hari ini tercatat Rp14.171 per dolar AS. Posisi tersebut, menguat dibandingkan posisi kurs tengah rupiah kemarin yang berada di posisi Rp14.222 per dolar AS.

(AM)

***

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

Pemerintah telah resmi membuka masa penawaran Sukuk Ritel seri SR012 mulai 24 Februari 2020. Masa penawaran investasi syariah itu hingga 18 Maret 2020. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.

Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN seri berikutnya.

Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.

Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.

PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.