Berita / SBN / Artikel

Bidik Investor Milenial Lokal, Ini Enam Keuntungan Investasi Sukuk Ritel SR012

Bareksa • 02 Mar 2020

an image
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman (tengah bawah) bersama jajaran Kemenkeu dan mitra distribusi saat peluncuran Sukuk Ritel seri SR012, di Jakarta (29/2/2020). (Bareksa/AM)

SR012 aman karena 100 persen dijamin oleh negara

Bareksa.com - Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman, menyatakan ada enam keuntungan berinvestasi di Sukuk Ritel seri SR012. "Sekarang kami dari pemerintah bisa menyediakan satu instrumen pilihan alternatif bagi bapak ibu sekalian. Bagi investor, seperti apa karakteristik dari sukuk ritel ini?" ujar Luky dalam peluncuran Sukuk Ritel SR012 di Jakarta (29/2/2020).

Enam keuntungan itu adalah :

1. Aman.
SR012 aman karena 100 persen dijamin oleh negara, yaitu sesuai amanat Undang-Undang Surat Berharga Syariah Negara dan UU Anggaran Pendapatan Belanja Negara. "Sukuk ritel aman, karena dijamin pemerintah, penerbitnya pemerintah dan insya Allah nggak akan default," ujar Luky.

2. Mudah dan Terjangkau
Menggunakan sistem online dengan minimum pembelian Rp1 juta.

Menurut Luky, dalam penawaran SR012 bisa dibeli secara online dan pembeliannya bisa setiap saat dan kapanpun hanya melalui telepon genggam. "Bisa membeli Sukuk Ritel ini secara online lewat handphone dan pembayarannya bisa melalui m banking, sangat mudah," ungkap Luky.

3. Menguntungkan
Imbal hasil kompetitif, pajak SR012 hanya 15 persen dibandingkan deposito pajaknya 20 persen.

4. Membangun Negeri
Hasil penerbitan digunakan untuk pembiayaan infrastruktur dan pembangunan

5. Sesuai syariah
Penerbitan Sukuk Negara sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan mendapatkan opini syariah dari Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).

6. Sesuai kebutuhan

Jangka waktu investasi (3 tahun) sesuai dengan kebutuhan perencanaan keuangan serta dapat dijual sebelum jatuh tempo (tradable). Luky mengatakan pemerintah telah telah menggunakan platform online dalam penjualan SBN ritel sejak 2018. "Ternyata memang sudah sesuai tujuan kami, karena kami berhasil menarik generasi milenial untuk bisa berinvestasi membeli Sukuk Ritel atau Sbn Ritel," ungkapnya.

Menurut Luky, jika dulu generasi milenial hanya berkontribusi 20-23 persen, sekarang ketika sudah menggunakan platform online, jumlah generasi milenial yang berinvestasi di SBN ritel menyumbang lebih dari 51 persen.

"Nah itulah kenapa kami meneribkan Sukuk Ritel. Karena kami ingin memperluas basis investor domestik, dari pada kita pinjam uang dari luar atau investor yang besar, kenapa engga masyarakat ikut berpartisipasi. Nah itu yang kami lakukan," ungkapnya.

Untuk diketahui, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (Dirjen PPR) Kementerian Keuangan (17/2/2020) lalu melaksanakan Penetapan Hasil Penjualan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR009.

SBR009 merupakan instrumen Surat Berharga Negara (SBN) ritel pertama yang diterbitkan di tahun 2020. "Total volume pemesanan pembelian SBR009 yang telah ditetapkan ialah Rp2.255.246.000.000 (dua triliun dua ratus lima puluh lima miliar dua ratus empat puluh enam juta rupiah)," demikian disampaikan DJPPR Kemenkeu.

Dana hasil penjualan SBR009 tersebut akan dipergunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBN 2020, antara lain untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Beberapa capaian atas penjualan SBR009 adalah sebagai berikut :

1. Penjualan SBR009 berhasil melebihi target indikatif Rp2 triliun, dengan total investor sebanyak 11.247.
2. Jumlah investor baru SBR009 ini sebanyak 6.539 investor (58,14 persen dari total investor SBR009) dengan jumlah nominal pembelian SBR009 sebesar Rp1,13 triliun (50,02 persen dari total seluruh nominal pembelian SBR009).
3. Total jumlah investor baru didominasi oleh generasi milenial yaitu sebanyak 55 persen.
4. Investor setia yang selalu membeli SBR secara online dari seri SBR003 hingga SBR009 sebanyak 99 investor dengan nominal pembelian Rp18,7 miliar, yang didominasi oleh Generasi X.
5. Penerbitan SBR009 berhasil menjangkau seluruh provinsi (34 provinsi) di Indonesia.

Rincian profil investor SBR009 adalah sebagai berikut :

1. Mayoritas investor SBR009 (71,01 persen) melakukan pemesanan dengan nominal sampai dengan Rp100 juta, tetapi bila dilihat dari volume pemesanan, sebagian besar investor membeli pada nominal kurang dari Rp1 miliar.
2. Jumlah investor terbesar SBR009 berasal dari generasi milenial, dengan jumlah 5.733 investor (50,97 persen). Namun, apabila dilihat berdasarkan volumenya, pemesanan terbesar dilakukan oleh generasi baby boomers (Rp943 miliar atau 41,82 persen dari total pemesanan SBR009).
3. Berdasarkan profesi, jumlah investor SBR009 didominasi pegawai swasta (4.107 investor). Namun, secara volume didominasi oleh wiraswasta (Rp867 miliar).
4. Rata-rata volume pemesanan SBR009 per investor Rp200,52 juta.
5. Terdapat 886 investor yang melakukan pembelian Rp1 juta.
6. Sebaran jumlah investor SBR009 berdasarkan kelompok usia dan profesi yang lebih rinci adalah sebagai berikut:

Kelompok Usia :

1. Generasi z (>2000) / <19 tahun (jumlah investor 0,51 persen)
2. Generasi milenial (1980 – 2000) / 19-39 tahun (jumlah investor 50,97 persen)
3. Generasi X (1965 – 1979) / 40-54 tahun (jumlah investor 28,03 persen)
4. Generasi baby boomers (1946 – 1964) / 55–73 tahun (jumlah investor 18,79 persen)
5. Generasi tradisionalis (1928 – 1945) / 74–91 tahun (jumlah investor 1,71 persen)

Kelompok Profesi :

1. Pegawai swasta (jumlah investor 36,52 persen)
2. Wiraswasta (jumlah investor 19,34 persen)
3. PNS/ TNI/ Polri (jumlah investor 10,97 persen)
4. Pelajar/mahasiswa (jumlah investor 8,53 persen)
5. Ibu rumah tangga (jumlah investor 9,43 persen)
6. Pensiunan (jumlah investor 3,29 persen)
7. Pegawai Otoritas/Lembaga/BUMN/BUMD (jumlah investor 2,78 persen)
8. Profesional (jumlah investor 2,61 persen)
9. Lainnya (jumlah investor 6,53 persen)

Pembagian usia generasi mengacu pada Sprague (2008), Casey and Denton (2006)

Hingga akhir 2020, pemerintah berencana menerbitkan setidaknya 6 SBN ritel, di mana SBN ritel pertama di 2020 yakni Savings Bond Ritel seri SBR009 sudah ditawarkan pada 27 Januari hingga 13 Februari 2020 lalu.

***

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

Pemerintah telah resmi membuka masa penawaran Sukuk Ritel seri SR012 mulai 24 Februari 2020. Masa penawaran investasi syariah itu hingga 18 Maret 2020. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.

Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN seri berikutnya.

Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.

Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.

PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.