Bareksa.com – Bagi kamu investor savings bond ritel (SBR) seri SBR003, ada kabar terbaru yang perlu kamu tahu. Mulai hari ini, tingkat kupon SBR003 mengalami perubahan.
Berdasarkan pengumuman Bank Indonesia (BI), sehubungan dengan keputusan tingkat suku bunga BI 7-Day (Reverse) Repo Rate 5,75 persen yang berlaku mulai tanggal 18 Juli 2019, maka tingkat kupon obligasi pemerintah untuk Seri SBR003 periode 21 Agustus sampai 20 November 2019 ialah 8,3 persen.
“Tingkat kupon ini merupakan penjumlahan dari tingkat suku bunga BI 7-Day (Reverse) Repo Rate dan spread tetap 255 bps (2,55 persen),” tulis Bank Indonesia.
Dengan penetapan ini, maka tingkat kupon SBR003 ini sudah jauh lebih tinggi ketimbang saat peluncurannya 14 Mei 2018.
Pada saat peluncuran SBR003 pada 14 Mei 2018, ditetapkan kupon (bunga) SBR003 sebesar 6,8 persen yang berasal dari suku bunga BI pada saat itu 4,25 persen + 2,55 persen sebagai spread yang ditetapkan oleh pemerintah guna menarik minat investor.
Sebagai informasi, salah satu keunikan yang digagas pemerintah guna menarik minat investor individu ialah memperkenalkan istilah “floating with floor” atau dengan kata lain SBR memiliki kupon yang mengambang dengan kupon minimal.
"Mengambang" artinya besaran kupon SBR akan disesuaikan dengan perubahan tingkat suku bunga BI.
Adapun SBR003 ini akan jatuh tempo pada 20 Mei 2020 mendatang.
Untuk diketahui, hasil penawaran surat utang negara (SUN) ritel jenis Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR003 ini pada masa penawaran 14 - 25 Mei 208 mencatat Rp1,928 triliun. Angka tersebut nyaris dua kali lipat dibandingkan dengan target pemerintah senilai Rp1 triliun.
Dana hasil penjualan SBR003 akan dipergunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBN 2018 antara lain untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Secara lebih rinci, jumlah investor yang mendaftar sebanyak 10.668 investor dan dari jumlah itu yang telah menyelesaikan transaksi (completed investor) sebanyak 7.642 investor. Adapun rata-rata volume pemesanan investor adalah sebesar Rp252,3 juta.
Menariknya, sebaran volume pemesanan SBR003 menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat wilayah Indonesia Timur. Tercatat sebaran Indonesia timur atas SBR003 mencapai 10,94 persen, angka ini 49,8 persen lebih tinggi jika dibandingkan sebaran volume SBR002 yang hanya 7,3 persen. Untuk diketahui SBR002 adalah surat utang negara yang dijual secara offline.
Sementara wilayah DKI Jakarta yang tadinya menjadi pemesan SUN terbesar SBR002 48,35 persen turun menjadi 42,2 persen.
Pendistribusian SBR003 lebih luas, karena penjualan SBR003 seluruhnya telah di transaksikan secara online.
Berbeda saat penjualan SBR002, yang masih melalui bank-bank yang ditunjuk oleh pemerintah sebagai mitra distribusi atau dengan kata lain secara offline.
Sebaran pemesan SBR003 telah berhasil menjangkau 34 provinsi, dan DKI Jakarta menjadi provinsi dengan nominal pemesan terbesar di susul Jawa Barat dan Jawa Timur.
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN ritel? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN ritel seri berikutnya.
Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli sbn ritel? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
(AM)