Apa yang mau kamu cari?
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Potensi kenaikan harga saham-saham properti antara 32% hingga 159,7%
Potensi kenaikan harga saham-saham properti antara 32% hingga 159,7%
Bareksa.com - Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia 25 basis poin (bps) menjadi 5,75% pada 15 Januari 2025 membuat investasi di saham sektor properti lebih menarik. Menurut riset PT Ciptadana Sekuritas Asia (17/1), suku bunga rendah mengurangi biaya pinjaman, sehingga kredit kepemilikan rumah (KPR) jadi lebih terjangkau dan meningkatkan permintaan properti.
Hal ini menguntungkan pengembang melalui kenaikan harga properti. Suku bunga KPR tahunan sudah turun menjadi 7,44% pada kuartal III 2024 dan diperkirakan akan semakin menurun pada triwulan I 2025, sehingga mempermudah akses pembiayaan KPR.
Dalam daftar emiten properti yang dipantau Ciptadana Sekuritas, tercatat PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) membukukan peningkatan tertinggi dalam penjualan melalui pembiayaan KPR, menyumbang 23% terhadap total penjualan pada 2020, meningkat menjadi 53% pada periode Januari-September 20204.
Lonjakan ini didukung oleh peluncuran tiga hunian kota mandiri (township) baru yakni Summarecon Bogor (kuartal III 2022), Summarecon Crown Gading (kuartal IV 2022) dan Summarecon Tangerang (kuartal IV 2024), yang mendiversifikasi portofolio produk dan lokasi SMRA. Pertumbuhan ini juga dipacu oleh fokus pada klaster hunian premium untuk rumah tangga muda yang mengandalkan KPR.
Sementara itu, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) memegang pangsa pembayaran KPR terbesar karena menawarkan produk properti dengan harga lebih tinggi. Hal ini mencerminkan permintaan yang kuat untuk proyek premium berkualitas tinggi yang terjangkau.
Menurut Ciptadana Sekuritas, permintaan untuk proyek kelas menengah hingga atas meningkat signifikan, ditandai dengan pertumbuhan penjualan rumah berukuran lebih dari 70 meter persegi (m²) dengan kenaikan 6,83% secara tahunan (YOY) pada kuartal III 2024. Lonjakan ini mengimbangi penurunan penjualan rumah berukuran kecil, yaitu kurang dari 21 m², yang merosot 10,05% dan rumah berikuran 22-70 m² minus 8,8% YOY.
Lonjakan permintaan rumah besar berdampak positif pada sektor terkait, seperti konstruksi dan furnitur rumah dan layanan real estat. Hal ini juga menguntungkan pengembang properti dengan unit pemasaran bernilai Rp2-5 miliar, seperti BSDE dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).
Ciptadana Sekuritas menegaskan kembali rating overweight untuk saham sektor properti dengan pilihan utama saham BSDE di target harga Rp1.380 dan saham SMRA target harga Rp850. BSDE diuntungkan oleh lokasinya yang strategis di Jabodetabek, sedangkan SMRA didukung oleh kondisi pembiayaan yang menguntungkan dan segmen pasar yang berkembang.
Dukungan regulasi pemerintah menjadi faktor positif, meskipun terdapat risiko seperti perubahan regulasi, penurunan daya beli, dan peningkatan persediaan yang dapat menekan harga properti.
Selain SMRA dan BSDE, Ciptadana Sekuritas juga merekomendasi beli PWON dengan target harga Rp550, saham PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) target harga R361, PT Bekasi Fajar Industrial Real Estate Tbk (BEST) target harga Rp180, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) target harga Rp190 dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) target harga Rp1.410.
Potensi kenaikan (potential upside) harga saham-saham tersebut antara 32% hingga 159,7%. Rasio harga saham terhadap laba bersih (PER) pada 2025 diprediksi di kisaran 3,6x hingga 27,9x. Adapun rasio harga saham terhadap nilai buku (PBV) perusahaan pada 2025 diramal di kisaran 0,2x hingga 1x. Selengkapnya tertera dalam tabel berikut:
Price earning ratio (PER) adalah rasio yang digunakan untuk menilai mahal murahnya saham berdasarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih. Adapun price to book value (PBV) adalah rasio yang digunakan untuk membandingkan harga saham terhadap nilai buku perusahaan.
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.117,58 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.106,04 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.886,76 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.080,62 | - | - | ||||
Capital Regular Income Fund Dividen | 1.025,06 | - | - | - | - |
ST014T2
Syariahsukuk tabungan
Imbal Hasil/Th
6,5%
Periode Pembelian
Berakhir dalam 17 hari
Jangka Waktu
2 tahun
Terjual 95%
ST014T4
Syariahsukuk tabungan
Imbal Hasil/Th
6,6%
Periode Pembelian
Berakhir dalam 17 hari
Jangka Waktu
4 tahun
Terjual 64%
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.