Indonesia Punya Bullion Bank di 2025, Ini Analisa Prospek Saham BBRI
Dua perusahaan yang dinilai siap jadi bullion bank ialah PT Pegadaian melalui PT Bank rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk (BRIS)
Dua perusahaan yang dinilai siap jadi bullion bank ialah PT Pegadaian melalui PT Bank rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk (BRIS)
Bareksa.com - Indonesia segera punya bank emas (bullion bank), menyusul terbitnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bullion baru-baru ini. Saat ini Peraturan Presiden (Perpres) soal bullion bank tengah disusun. Pemerintah menargetkan peluncuran bullion bank di semester I 2025.
Dua perusahaan yang dinilai siap jadi bullion bank ialah PT Pegadaian melalui PT Bank rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk (BRIS). Sebab BBRI dan BRIS telah lama berpengalaman di bidang kustodian emas dengan infrastruktur dan permodalan memadai. OJK menetapkan minimal modal bullion bank ialah Rp14 triliun.
Sumber : OJK
Promo Terbaru di Bareksa
Pegadaian menjadi anak usaha BBRI sejak September 2021, bagian dari Holding Ultra Mikro. Pemerintah mengalihkan 6,24 juta saham seri B Pegadaian atau setara 99,99% ke BBRI, dengan cara inbreng dan nilai akuisisi Rp25,32 triliun.Menurut laporan keuangan per September 2024, total aset Pegadaian mencapai Rp99,84 triliun, dengan total pendapatan bunga, syariah dan emas Rp25,39 triliun, serta jumlah tabungan emas saat ini mencapai 10 ton.
Unit Usaha BBRI
Sumber : laporan keuangan BBRI
Periode Januari-September 2024, Pegadaian mencatat penjualan emas Rp11,58 triliun, meroket 101,39%. Selain itu, Pegadaian juga meraih pendapatan sewa modal dan administrasi Rp14,73 triliun dan usaha lainnya Rp348 miliar. Total pendapatan usaha Pegadaian hingga September 2024 mencapai Rp26,66 triliun, melonjak 49,8% dan laba bersih meroket 38,31% jadi Rp4,44 triliun.
Keuangan Pegadaian Jan-Sept 2024
Sumber : BBRI
Bullion bank memiliki bisnis simpanan, penitipan, pembiayaan, hingga perdagangan emas. Saat ini, Pegadaian baru menjalankan bisnis gadai dan pembiayaan emas. Sehingga perseroan tengah menyiapkan inovasi layanan agar sesuai dengan ketentuan dalam POJK bullion bank.
Per September 2024, aset Pegadaian menyumbang 47% terhadap total aset BBRI yang senilai Rp212,6 triliun. Laba bersih Pegadaian juga berkontribusi 69,2% terhadap total laba bersih BBRI yang senilai Rp6,4 triliun.
Kontribusi Anak Usaha ke BBRI
Sumber : BBRI
Analisa Prospek Kinerja dan Saham BBRI
Menurut Tim Analis Bareksa, jika nantinya Pegadaian resmi jadi bullion bank, maka BBRI akan berperan sebagai penyedia layanan kredit bagi Pegadaian. Hal itu bisa meningkatkan kemampuan Pegadaian dalam menyalurkan pembiayaan. Dengan emas sebagai jaminan, maka potensi kredit macet rendah. Selain itu, biaya kredit berpotensi jadi lebih murah, sehingga bisa mengerek keuntungan dan kontribusi Pegadaian ke BBRI meningkat.
Dalam riset Ciptadana Sekuritas (4/12), rekomendasi saham BBRI dipertahankan buy dengan target harga Rp6.200. Rasio harga saham terhadap laba bersih (PER) BBRI diprediksi mencapai 10,5x di 2024 dan 9,6x di 2025, dengan rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan (PBV) 2x di 2024 dan 1,9x di 2025.
Dalam kalkulasi Ciptadana Sekuritas, saham BBRI berpeluang membagikan imbal hasil dividen (dividend yield) mencapai 8,1% di 2025. Imbal hasil dividen itu merupakan yang terbesar dibandingkan saham-saham perbankan lainnya.
Sumber : Ciptadana Sekuritas
Bullion Bank adalah
Bullion bank ialah tempat penyimpanan emas yang dapat menyediakan layanan kegiatan perbankan dengan instrumen logam mulia. Bullion bank juga diartikan sebagai bank yang kegiatannya mencakup semua layanan yang didominasi oleh logam mulia, seperti transaksi jual beli, pinjaman, investasi dan layanan aset logam mulia, serta derivatifnya.
Bank-bank anggota LBMA (The London Bullion Market Association) bisa membantu mendefinisikan bullion bank. Tercatat saat ini (per 13/12), ada 85 anggota penuh LBMA, 78 anggota afiliasi dan 11 market maker, dari 26 negara. Anggota LBMA berasal dari beragam industri, mulai bank, pialang, produsen, laboratorium, logistik, trader, bursa, pemurnian dan lainnya.
Beberapa nama besar anggota LBMA yang tercatat sebagai bullion bank market maker, di antaranya Citibank NA, J.P Morgan Chase Bank, Standard Chartered Bank, BNP Paribas, HSBC Bank Plc, BNP Paribas, Goldman Sachs Internatonal, Morgan Stanley & Co International Ltd dan UBS AG, yang semuanya berasal dari Inggris.
Investasi Saham di Bareksa
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,03 | 0,23% | 3,93% | 7,65% | 8,47% | 19,26% | 38,62% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,99 | 0,21% | 4,04% | 7,14% | 7,66% | 2,91% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.083,65 | 0,56% | 3,99% | 7,48% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.851,29 | 0,53% | 3,86% | 7,05% | 7,37% | 17,67% | 41,38% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.283,33 | 0,82% | 4,05% | 7,15% | 7,44% | 20,36% | 35,78% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.