Bareksa.com - Sistem back office transaksi saham di Bareksa ditenagai oleh PT Ciptadana Sekuritas Asia yang sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun di bursa saham.
Ciptadana menggunakan perhitungan rata-rata akumulasi harian, di mana hasil pembelian dan penjualan saham kamu akan diakumulasi dan dihitung rata-ratanya pada akhir hari.
Untuk mempermudah pemahaman mengenai konsep rata-rata akumulasi harian, kamu bisa membaca simulasi berikut ini:
Pada sesi I perdagangan 1 Oktober, kamu membeli 100 lot saham ABCD di harga Rp194 per lembar. Kemudian di sesi II perdagangan di hari yang sama, kamu menjual 100 lot saham ABCD tersebut di harga Rp196 per lembar, sehingga tidak ada sisa saham ABCD di portfolio kamu.
Sumber : simulasi Bareksa
Dengan data transaksi tersebut, maka pada akhir hari, kamu sudah tidak memiliki saham ABCD. Sehingga tidak ada harga rata-rata untuk saham tersebut. Rangkuman akumulasi transaksi saham ABCD kamu di tanggal 1 Oktober ialah sebagai berikut:
Sumber : simulasi Bareksa
Kemudian di hari berikutnya, kamu kembali membeli saham ABCD dengan detail transaksi sebagai berikut:
Sumber : simulasi Bareksa
Pada hari kedua, kamu membeli saham ABCD di dua harga berbeda, yakni di Rp.156 dan Rp 150 per saham. Sehingga harga rata-rata saham dalam portfolio kamu akan menyesuaikan. Rumus perhitungan rata-rata harga saham ialah sebagai berikut:
Pada akhir hari kedua, rangkuman akumulasi transaksi saham ABCD yang kamu lakukan akan jadi sebagai berikut:
Sumber : simulasi Bareksa
Di hari ke-3 perdagangan sesi I, kamu menjual seluruh saham ABCD karena harganya menyentuh batas cut-loss (stop rugi). Namun di sesi II perdagangan, kamu memutuskan untuk membeli kembali saham tersebut karena melihat kesempatan yang lebih baik.
Detail transaksi perdagangan di hari ketiga seperti ini:
Sumber : simulasi Bareksa
Rangkuman transaksi kamu di hari ke-3 menjadi seperti ini:
Sumber : simulasi Bareksa
Kamu bisa perhatikan pada kolom Avg Price di baris Ending Balance di mana indikasi harga rata-rata saham ABCD yang tersisa di portfolio kamu berada di Rp.146,46. Adapun rumus perhitungannya sebagai berikut:
Sebagian investor mungkin akan bingung ketika telah menjual habis portfolio sahamnya, kemudian pada saat membeli kembali, rata-rata harga seolah-olah menjadi tidak sesuai. Padahal, hal ini terjadi karena dalam perhitungan rata-rata akumulasi harian, nilai rata-rata awal (opening balance) akan selalu masuk dalam perhitungan.
Sistem perhitungan seperti ini biasanya digunakan oleh value investor yang cenderung berinvestasi dalam jangka panjang. Namun, jika kamu adalah tipe trader yang membeli dan menjual kembali saham di hari yang sama, maka kamu tidak perlu khawatir karena harga rata-rata adalah indikasi.
Nilai keuntungan atau kerugian yang kamu dapatkan ketika merealisasi penjualan saham, pada akhirnya akan sama ketika kamu menjual seluruh portfolio. Untuk lebih memahaminya, kamu bisa simak simulasi berikutnya.
Di hari ke-4 pada sesi I perdagangan, kamu menjual seluruh kepemilikanmu di saham ABCD dengan harga pasar Rp136, dengan detail transaksi sebagai berikut:
Sumber : simulasi Bareksa
Harga tersebut berada di bawah indikasi harga rata-rata awal hari (opening balance) yakni Rp146,46. Namun faktanya, apakah kamu mengalami kerugian?
Sumber : simulasi Bareksa
Berikut adalah rangkuman total transaksi saham ABCD yang kamu lakukan sejak 1–4 Oktober 2024:
Sumber : simulasi Bareksa
Rangkuman transaksi tersebut menggunakan nett value atau total nilai transaksi setelah menghitung biaya (fee) transaksi. Bahkan setelah menghitung fee, terlihat bahwa kamu tidak mengalami kerugian atas transaksi saham ABCD, walaupun dalam transaksi terakhir kamu menjual di bawah indikasi harga rata-rata.
Dengan memahami konsep rata-rata akumulasi harian ini, kini kamu bisa semakin tenang berinvestasi dan mengincar saham idamanmu. Kamu tidak perlu khawatir bahwa nilai rata-rata saham kamu tidak sesuai. Sebab konsep atau rumus perhitungan indikasi bisa saja berbeda-beda, namun pada akhirnya hasil investasi akan sama, sesuai dengan harga transaksi yang kamu masukkan.
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(Adam Nugroho/Meiti Ismaniar/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.