Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah 0,48% atau berkurang 36,75 poin menjadi 7.569,85 pada Rabu (30/10), seiring indeks LQ45 yang juga turun 0,5%. IHSG tercatat berada di zona merah dalam 6 hari beruntun. Menurut Tim Analis Bareksa, penurunan IHSG kemarin seiring kenaikan imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) acuan RI 10 tahun jadi 6,86%.
Sentimen negatif juga akibat kenaikan yield Obligasi Pemerintah AS (US Treasury) jadi 4,3% dipicu oleh penguatan ekonomi Negara Paman Sam. Selain itu, keyakinan pasar bahwa Donald Trump akan kembali berkuasa dan memenangi Pemilu AS pada 5 November nanti, sehingga perang tarif akan terjadi lagi dan bisa mengerek inflasi. Di dalam negeri ada banyak emiten mengumumkan kinerja keuangan kuartal III 2024, seperti DMAS, DSNG, ISAT, ADMR, BRIS dan AUTO yang mencatat kenaikan laba di atas 10%.
Kemudian ada BMRI yang mencatat kenaikan laba 8% didorong oleh laju kredit 22%, terutama di segmen korporasi yang melejit 29%. Rasio kredit bermasalah (NPL) BMRI turun 0,39% menjadi 0,97%. Tabungan masyarakat yang dijaring bertambah 15%. Tim Analis Bareksa menyarankan investor bisa mempertimbangkan speculative buy di saham-saham yang hampir mendekati level support kuat seperti AKRA dan BBRI, serta strategi trading buy untuk ASII yang masih cenderung sideways, yang jadi rekomendasi saham pilihan hari ini, Kamis (31/10).
Stock Pick | AKRA | ASII | BBRI |
Last Price | Rp1.395 | Rp5.200 | Rp4.710 |
Recommendation | Speculative Buy | Trading Buy | Speculative Buy |
Entry Range | Rp1.385 | Rp5.175 | Rp4.710 |
Rp1.360 | Rp5.075 | Rp4.630 | |
Target Price (TP) 1 | Rp1.415 | Rp5.300 | Rp4.770 |
Target Price (TP) 2 | Rp1.435 | Rp5.400 | Rp4.810 |
Stop Loss | Rp1.325 | Rp4.920 | Rp4.580 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 30/10/2024
Saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 3,33% atau bertambah 45 poin menjadi Rp1.395 pada Rabu (30/10). Tim Analis Bareksa merekomendasikan speculative buy saham AKRA di rentang harga Rp1.360 hingga Rp1.385, dengan target harga ambil untung di Rp1.415 dan Rp1.435, serta stop rugi di Rp1.325.
Perusahaan infrastruktur logistik, perdagangan dan distribusi BBM dan kimia dasar itu mencatatkan pendapatan Rp28,61 triliun di periode 9 bulan pertama di 2024, turun 4,55% akibat pendapatan segmen perdagangan dan distribusi BBM juga turun 6,53%. Akibatnya Laba bersih perseroan turun 14,19% menjadi Rp1,47 triliun. Meski begitu, pendapatan AKRA juga disumbang oleh segmen kawasan industri Rp1 triliun, yang naik 11%. AKRA bersama dengan Pelindo III membangun mega proyek Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur pada 2018 lalu. Potensi pendapatan indikatif kawasan industri ini diprediksi mencapai Rp18-20 triliun dari sisa lahan 780 hektare.
Harga saham PT Astra International Tbk (ASII) naik 1,46% atau bertambah 75 poin menjadi Rp5.200 pada Rabu (30/10). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham ASII di kisaran harga Rp5.075 hingga Rp5.175, dengan target harga ambil untung Rp5.300 dan Rp5.400, serta stop rugi di Rp4.920.
Emiten konglomerasi yang membawahi segmen bisnis otomotif, alat berat, pertambangan, jasa keuangan hingga infrastruktur itu (30/10), mengumumkan pendapatan bersih di periode 9 bulan pertama di 2024 senilai Rp246,3 triliun, meningkat 2%. Laba bersih tanpa memperhitungkan penyesuaian nilai wajar atas investasi pada GoTo dan Hermina mencapai Rp26,2 triliun, sedikit lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu. Jika memperhitungkan penyesuaian nilai wajar pada GoTo dan Hermina, maka laba bersih Grup Astra juga sedikit naik jadi Rp25,9 triliun.
Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 0,21% atau bertambah 10 poin menjadi Rp4.710 pada Rabu (30/10). Tim Analis Bareksa merekomendasikan speculative buy saham BBRI di rentang harga Rp4.630 hingga Rp4.710, dengan target harga ambil untung di Rp4.770 dan Rp4.810, serta stop rugi di Rp4.580.
Bank pelat merah yang berfokus di segmen pembiayaan UMKM itu melaporkan berhasil mencatat laba bersih Rp45,36 triliun atau naik 2,6% secara tahunan. Secara kuartal per kuartal, BBRI mencatat lonjakan laba bersih 11,2% menjadi Rp15,46 triliun pada kuartal III 2024, dibandingkan Rp13,91 triliun di kuartal II. Kenaikan laba seiring pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) bank dengan saham sejuta umat ini yang naik 4,5% menjadi Rp105,76 triliun pada kuartal III 2024. Penyaluran kredit BBRI juga naik 8,33% menjadi Rp1.297,6 triliun per September 2024.
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.