Kebijakan Prabowo Bidik Tiga Kemandirian, Prospek 28 Saham Ini Bisa Mencorong

Abdul Malik • 21 Oct 2024

an image
Rangkaian acara upacara penyambutan Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto dan pelepasan Presiden RI ke-7 Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta (20/10/202). (setkab.go.id)

Tiga kemandirian itu ialah swasembada pangan, swasembada energi dan hilirisasi

Bareksa.com - Dalam pidato pelantikan sebagai Presiden RI periode 2024-2029 di Jakarta, Ahad (20/10), Prabowo Subianto mengungkap akan berfokus di 3 sektor utama untuk membidik swasembada atau kemandirian. Yakni ketahanan pangan yang menargetkan swasembada pangan, kemudian ketahanan energi dengan membidik swasembada energi, serta penguatan sektor hilir atau hilirisasi.

Tiga fokus utama kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu bisa mendorong prospek saham-saham di sektor tersebut mencorong. Mengutip hasil Riset NH Korindo Sekuritas Indonesia (21/10), terungkap bahwa kebijakan Prabowo ke depan adalah untuk mengamankan industri pangan dan energi nasional, agar Indonesia dapat lebih mandiri.

Ekonom NH Korindo Ezaridho Ibnutama dan Team Riset NH Korindo Sekuritas Indonesia mencatat fokus pertama, kebjakan Prabowo ialah pada ketahanan pangan. Dalam pidato pelantikannya, Prabowo berkali-kali menekankan ketahanan pangan dan dorongan pembangunan sektor pertanian harus jadi prioritas dalam 4-5 tahun ke depan. Sebab, dalam menghadapi tantangan global, maka tidak bijaksana untuk terus menggantungkan pasokan pangan penduduk RI dari negara lain. Selain untuk mencapai swasembada pangan, Prabowo juga menargetkan peningkatan gizi penduduk, salah satunya melalui program Makan Bergizi Gratis.

Beli Saham di Sini

Kedua, fokus pada Ketahanan Energi. Prabowo mengakui sumber daya energi di Tanah Air melimpah, mulai dari energi terbarukan seperti panas bumi dan tenaga air, hingga energi tak terbarukan seperti batu bara. Dia ingin memperluas pemanfaatan sumber daya energi. Mislanya bahan bakar minyak untuk kendaraan bermotor, bisa memanfaatkan ekstraksi dari minyak sawit mentah, mengacu pada peluncuran biodiesel B40 pada 2025. Prabowo berpendapat Indonesia harus mampu menghasilkan listrik sendiri dan tidak bergantung ke negara lain. 

Ketiga, fokus kebijakan berikutnya ialah hilirisasi. Prabowo yakni hilirisasi komoditas adalah kunci untuk mendorong kemakmuran bagi bangsa Indonesia. Alih-alih diproduksi dan diolah di luar negeri, Prabowo ingin melanjutkan dan memperluas program hilirisasi Joko Widodo (Jokowi) untuk meningkatkan dan mempertahankan surplus perdagangan negara. 

“Menurut pendapat kami, tema yang mendasari pidato Prabowo adalah kemandirian nasional. Dalam perspektif Prabowo, Indonesia belum benar-benar mandiri jika masih bergantung pada negara lain untuk kebutuhan pokok dan utilitas (produksi pangan dan pembangkitan energi). Kami percaya industri pertanian dan peternakan lokal kemungkinan besar akan didukung oleh pemerintah untuk meningkatkan produksi dan memacu investasi melalui deregulasi, insentif pajak, atau peluang kontrak bisnis-ke-pemerintah (B2G),” demikian catatan riset NH Korindo tersebut. 

Beli Saham di Sini

Sumber : NH Korindo Sekuritas Indonesia

Beli Saham di Sini

Menurut riset NH Korindo, isi pidato Prabowo tersebut setidaknya terkait dengan 11 sektor industri dan 28 saham di Bursa Efek Indonesia. Karena itu kinerja emiten dan saham-saham tersebut bisa terdorong jika kebijakan Prabowo benar-benar diimplementasi. Secara rinci sektor industri dan saham-saham tersebut ialah: 

Fokus Kebijakan Prabowo

Sektor Industri

Emiten/saham

Ketahanan Pangan

Jagung

PT Bisi International Tbk (BISI)

Beras

PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI)

PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI)

Seafood

PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP)

Ayam/unggas

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)


PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)

PT Janu Putra Sejahtera Tbk (AYAM)

Sapi

PT Estetika Tata Tiara Tbk (BEEF)

Gula

PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA)

Holding

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

Ketahanan energi

CPO

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)

PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Tbk (LSIP)

PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT)

Geothermal/panas bumi

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)

PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)

Batu bara

PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

PT Indika Energy Tbk (INDY)

PT Indo Tambang Raya Megah Tbk (ITMG)

PT Harum Energy Tbk (HRUM)

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)

PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)

PT Bumi Resources Tbk (BUMI)

Tenaga air

PT Arkora Hydro Tbk (ARKO)

PT Kencana Energy Lestari Tbk (KEEN)

Hilirisasi

Pengolahan nikel

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

PT Vale Indonesia Tbk (INCO)

PT Merdeka Battery Materials (MBMA)

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)

Sumber : NH Korindo Sekuritas Indonesia

Beli Saham di Sini

Investasi Saham di Bareksa

Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.

Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.

Beli Saham di Sini

(AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.