Sinyal Cuan Saham Ini Menyala Akibat Program Prabowo, Ada JPFA, ULTJ, CTRA, BBTN, ANTM hingga AMMN

Abdul Malik • 15 Oct 2024

an image
Prabowo Subianto, Presiden RI terpilih periode 2024-2029. (Shutterstock)

Salah satu program unggulan Prabowo ialah target pembangunan 3 juta unit rumah per tahun yang bisa jadi sentimen positif bagi CTRA, BBTN dan SMGR

Bareksa.com - Presiden dan Wakil Presiden terpilih yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka segera dilantik pada Sabtu (20/10). Pemimpin Negara RI periode 2024-2029 itu sudah merilis program kerja prioritas untuk menggenjot perekonomian. Beberapa program quick win yakni program 100 hari kerja yang diperkirakan menelan anggaran Rp121 triliun dinilai bisa menguntungkan kinerja beberapa emiten di Bursa Efek Indonesia. 

Salah satu program unggulan Prabowo - Gibran yang menonjol diantaranya makan bergizi gratis bagi ibu hamil, menyusui, balita hingga seluruh siswa sekolah dasar dan menengah, baik umum dan kejuruan, yang diperkirakan menelan biaya Rp71 triliun. Menurut Tim Analis Bareksa, program makan bergizi gratis mengimplementasi penyediaan makanan dengan kandungan protein di dalam setiap penyajiannya.

Ayam merupakan salah satu sumber protein murah. Karena itu, program ini bisa jadi sentimen positif bagi emiten peternakan seperti PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). Beberapa emiten produsen susu seperti PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) juga bisa membara karena program ini termasuk penyediaan susu gratis. Tim Analis Bareksa memperkirakan saham-saham ini masih punya potential upside 3-44%.​

Beli Saham di Sini

Program makan bergizi gratis secara nasional akan dilakukan bertahap hingga 2029, yang nantinya akan menargetkan sekitar 40 juta anak sekolah. Hal ini akan menguntungkan saham peternak unggas dan pakan ternak seperti JPFA dan CPIN. Tim Analis Bareksa memprediksi sektor pakan ternak berpeluang tumbuh signifikan. Di semester I 2024, JPFA membukukan laba bersih Rp1,47 triliun, melesat dari hanya Rp81,97 miliar di semester I 2023. JPFA juga mengumumkan akan membagikan dividen interim Rp70 atau setara 4,5% dividend yield (per 14/10). Senada, CPIN juga mencatat laba bersih melesat 28% menjadi Rp1,76 triliun.

Program makan bergizi gratis secara nasional akan dilakukan bertahap hingga 2029, yang nantinya akan menargetkan sekitar 40 juta anak sekolah. Hal ini akan menguntungkan saham peternak unggas dan pakan ternak seperti JPFA. Tim Analis Bareksa memprediksi sektor pakan ternak berpeluang tumbuh signifikan.

Di semester I 2024, JPFA membukukan laba bersih Rp1,47 triliun, melesat dibandingkan periode yang sama tahun lalu hanya Rp81,97 miliar, seiring pendapatan yang naik 14,45% menjadi Rp27,64 triliun. JPFA juga mengumumkan akan membagikan dividen interim Rp70 atau setara 4,5% dividend yield (per 14/10). 

Adapun ULTJ mencatat laba bersih di semester I 2024 melesat 23,61% meniadi Rp755,1 miliar, seiring penjualan yang naik 7,37% menjadi Rp4,4 triliun. Senada laba bersih CMRY melesat 29% menjadi Rp802,39 miliar dan pendapatan meningkat 16,89% menjadi Rp4,41 triliun di paruh pertama 2024. KLBF juga membukukan laba bersih naik 18,06% menjadi Rp1,81 triliun dan penjualan naik 7,57%% menjadi Rp16,33 triliun di semester I 2024. 

Beli Saham di Sini

Saham-saham Berpotensi Untung dari Program Prabowo

Sumber: Tim Analis Bareksa, Last Price per sesi I 15/10/24. Target Price Ciptadana Sekuritas & Konsensus Pasar

Beli Saham di Sini

Menurut Tim Analis Bareksa, program unggulan teranyar Prabowo yang baru dirilis ialah target pembangunan 3 juta unit rumah per tahun. Program ini termasuk rencana penghapusan pajak pertambahan nilai (PPN) 11% dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) 5%, sehingga totalnya 16% dari total 21% pajak yang dikenakan pada sektor ini. Rencananya penghapusan pajak properti akan berlangsung 1-3 tahun. 

Program yang menyasar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) itu bisa menguntungkan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) ​dengan potensi kenaikan harga saham 14-20%. Sebab, CTRA tercatat memiliki segmen rumah bersubsidi melalui proyek Citra Maja di Banten. CTRA membukukan laba bersih Rp1,02 triliun, melesat 32% di semester I 2024.

Senada, emiten perbankan BBTN bisa terdampak positif stimulus ini karena menyasar segmen pembiayaan perumahan tak hanya komersial, namun juga bersubsidi. Pada semester I 2024, kredit perumahan (KPR) BBTN mencapai Rp299,24 triliun, dengan rincian KPR subsidi Rp171,01 triliun atau tumbuh 12,4% dan KPR non subsidi Rp101,76 triliun, atau tumbuh 12%. 

Tim Analis Bareksa menilai sebagai saham sektor pendukung properti, valuasi saham atau rasio harga saham terhadap nilai buku (PBV) SMGR masih relatif murah yakni di bawah 1X. SMGR mencatatkan laba bersih turun menjadi Rp501,4 miliar pada semester I 2024.

Beli Saham di Sini

Program Prabowo lainnya yang menonjol ialah melanjutkan program Presiden Joko Widodo yakni hilirisasi hasil tambang dan perkebunan, agar tercipta produk bernilai tambah. Menurut Tim Analis Bareksa, hal ini sudah dijalankan oleh banyak emiten pertambangan logam industri seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), serta produsen biodiesel PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) dengan potential upside harga sahamnya 3-82%. 

ANTM baru saja mengumumkan telah mengakuisisi 30% saham perusahaan smelter nikel PT Jiu Long Metal Industry, anak usaha dari Eternal Tsingshan Group Limited berbasis di Hong Kong SAR pada 3 Oktober lalu. Nilai transaksi akuisisi 30% saham itu mencapai US$102,5 juta atau sekitar Rp1,6 triliun. Emiten tambang dan pengolahan mineral pelat merah itu mengantongi laba bersih turun 17,95% menjadi Rp1,55 triliun di semester I 2024 dan penjualan naik 7,05% menjadi Rp23,18 triliun. 

INCO membangun 3 proyek smelter atau fasilitas pemurnian dan pemrosesan nikel dengan nilai investasi jumbo US$8,6 miliar hingga US$9 miliar atau sekitar Rp143 triliun. AMMN akhir bulan lalu telah merampungkan smelter katoda tembaga dan smelter precious metal refinery yang diresmikan oleh Presiden Jokowi. Smelter AMMN memiliki kapasitas pengolahan 900.000 ton konsentrat tembaga per tahun dan menghasilkan katoda tembaga berkualitas tinggi.

Adapun smelter high pressure acid leaching (HPAL) line terakhir atau ketiga milik NCKL mulai beroperasi pada Agustus 2024 dan beroperasi penuh pada Oktober atau November 2024. NCKL juga tengah membangun mega proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap berkapasitas 300 megawatt-peak (MWp) senilai Rp6,84 triliun.

Beli Saham di Sini

Investasi Saham di Bareksa

Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.

Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.

Beli Saham di Sini

(Christian Halim/Sigma Kinasih/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.