Bareksa.com - Saham-saham emiten batu bara terus menyala, seiring harga komoditas “emas hitam” yang kembali membara. Indeks harga batu bara Newscstale melonjak 5%, atau ke level tertinggi dalam beberapa pekan didorong meningkatnya permintaan dari China dan India, serta kenaikan harga gas di tengah eskalasi konflik Timur Tengah yang kian memanas.
Tercatat harga batu bara Newcastle untuk Oktober 2024 naik US$7,4 menjadi US$148,2 per ton. Kemudian harga “emas hitam” untuk November 2024 bertambah US$7 menjadi US$ 149,6 per ton dan untuk Desember 2024 terkerek US$6,3 menjadi US$151,5 per ton. Harga gas juga tercatat melesat di level tertinggi dalam 6 minggu yakni harga gas TTF Dutch untuk November naik 2,1% menjadi 40,75 euro per MWh di Ice Endex. Pasar cemas konflik Israel - Iran yang memanas akan mengganggu pasokan gas dan LNG di Timur Tengah.
Pada pembukaan perdagangan Senin pagi (7/10), harga saham beberapa perusahaan tambang batu bara seperti PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) melambung antara 2,8% hingga 3,8%. Saham ADRO mencatat nilai transaksi tertinggi mencapai Rp49,2 miliar, disusul BUMI Rp48,3 miliar dan PTBA Rp23,7 miliar.
Saham | Harga | Kenaikan |
ADRO | Rp3.890 | 2,1% |
PTBA | Rp3.090 | 3,34% |
INDY | Rp1.760 | 3,83% |
DOID | Rp725 | 2,84% |
BUMI | Rp140 | 3,7% |
DEWA | Rp72 | 2,86% |
Sumber : BEI, diolah Bareksa, harga per 7/10/2024 pukul 09.08 WIB
Menurut Tim Analis Bareksa, mengutip riset Ciptadana Sekuritas Asia, target harga ADRO pada tahun ini Rp3.890, maka sedikit lagi bisa tercapai. Dibandingkan harga saat ini, maka ada potensi kenaikan 2,8%. Adapun target harga PTBA tahun ini Rp3.000 sudah terlampaui. Namun melihat sentimen yang masih mendukung, investor bisa mempertimbangkan untuk investasi jangka pendek (trading buy) di dua saham ini untuk memanfaatkan momentum.
Secara valuasi, kedua saham masih cukup menarik jika dilihat dari nilai buku per saham (PBV). ADRO dan PTBA masing-masing memiliki PBV 1x dan 1,8x, lebih murah dibandingkan rata-rata sektor energi 2,3x. Berikut acuan yang dapat dipertimbangkan investor untuk melakukan trading di saham ADRO maupun PTBA.
Kode Saham | PTBA | ADRO |
Last Price | 2,990 | 3,810 |
Recommendation | Trading Buy | Trading Buy |
Entry Range | 3,050 | 3,840 |
3,000 | 3,770 | |
Target Price (TP) 1 | 3,100 | 3,930 |
Target Price (TP) 2 | 3,160 | 4,000 |
Stop Loss | 2,950 | 3,650 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 4/10/2024
Meski begitu, investor perlu mewaspadai jika nantinya ada perlambatan kinerja keuangan di kuartal III 2024, maka bisa jadi sentimen kurang baik bagi saham ADRO dan PTBA. Sebab, permintaan ekspor batu bara masih cukup lambat dan ekonomi China juga belum pulih di kuartal II lalu.
Untuk diketahui, tidak hanya faktor eksternal, emiten batu bara juga meraih sentimen positif dari dalam negeri yakni pemerintah berencana menerapkan skema Mitra Instansi Pengelola (MIP) batu bara, yang berpotensi memberikan keuntungan lebih wajar bagi perusahaan tambang yang memasok kebutuhan domestik. Skema iuran ini dibutuhkan guna mengatasi masalah perbedaan harga batu bara ekspor dengan harga Domestic Market Obligation (DMO).
Berdasarkan Keputusan Menteri No.267.K/MB.01/MEM.B/2022 persentase penjualan batu bara untuk kebutuhan dalam negeri dipatok 25% dari rencana jumlah produksi batu bara tahunan. Dengan adanya skema MIP, maka perusahaan batu bara yang tidak memenuhi kewajiban pasar domestik, harus membayarkan iuran yang akan dikelola oleh MIP. Nantinya iuran tersebut akan digunakan untuk insentif kepada perusahaan batu bara lain yang telah memenuhi DMO.
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(Sigma Kinasih/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.