Bareksa.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang mengkaji sistem agar mencegah terjadinya order fiktif di pasar saham. Organisasi regulator mandiri ini memperkirakan dapat mengimplementasikan sistem dengan non-cancellation period pada tahun 2025.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy menjelaskan sistem yang disebut non-cancellation period ini diharapkan dapat menghindari upaya manipulasi harga dengan cara membuat order tetapi dibatalkan begitu mendekati penutupan pasar. Dia menambahkan bahwa sistem tersebut kemungkinan akan bisa diterapkan pada tahun depan.
"Kami di pengawasan selalu memantau kondisi pasar dan modus-modus baru. Seperti untuk menghadapi upaya memanipulasi pasar dengan menempatkan order besar tapi tiba-tiba hilang, kami akan menyiapkan non-cancellation period di mana order yang sudah masuk dalam periode itu tidak bisa ditarik sampai closing sehingga kita harapkan bisa mencegah order palsu," jelas Irvan ketika berbincang dengan Bareksa di Gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, 6 Agustus 2024.
Sebagai contoh, upaya manipulasi pasar bisa terlihat dalam order book di mana ada jumlah antrian yang besar di harga tertentu, sehingga menggiring investor untuk ikut di harga tersebut. Namun, ternyata order tersebut tidak selesai karena sudah ditarik kembali sebelum matching.
Sebagai informasi, bursa saham di Jepang juga menerapkan sistem semacam ini untuk mencegah fluktuasi harga yang berlebihan akibat modifikasi/pembatalan pesanan. Di bursa Jepang, ada periode satu menit di mana investor tidak dapat mengubah atau membatalkan pesanan mereka untuk produk tertentu.
(hm)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.