IHSG Tertekan Data Pengangguran AS, Saham Big Banks Banyak yang Tampung?

Hanum Kusuma Dewi • 05 Aug 2024

an image
Ilustrasi data nonfarm payrolls (NFP) Amerika Serikat yang digambarkan dengan balok bertuliskan NFP dan uang lembaran dolar AS. (Shutterstock)

IHSG dibuka turun 1,19% ke 7.221,01 pada pukul 9.11 WIB hari ini (5/8/2024)

Bareksa.com - Pasar saham Indonesia dibuka anjlok, seiring dengan indeks Wall Street yang juga tertekan oleh data pengangguran Amerika Serikat. Saham-saham perbankan yang paling banyak ditransaksikan juga menjadi pemberat terbesar indeks. 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun 1,19% ke 7.221,01 pada pukul 9.11 WIB hari ini (5/8/2024). Sebelumnya pada akhir pekan lalu (2/8/2024), Indeks Nasdaq di New York anjlok 2,5%, Dow Jones turun 1,5% dan S&P500 juga turun 1,9%. 

IHSG Tertekan Data Pengangguran AS, Saham Big Banks Pemberat. Bareksa Saham

Menurut laporan Investing.com, laporan pekerjaan resmi Juli 2024 di AS menunjukkan jumlah pekerjaan yang lebih sedikit dibandingkan bulan sebelumnya. Nonfarm payrolls naik 114.000 pada Juli, terendah sejak Januari 2021. Sementara itu, tingkat pengangguran naik ke 4,3% dari sebelumnya 4,1% pada Juni. 

Seiring dengan melemahnya IHSG, saham-saham bank berkapitalisasi besar juga membukukan penurunan yang cukup dalam. Saham BMRI turun 2,2%, sementara BBRI turun 1,06% dan BBCA turun 0,98%. Dengan total nilai transaksi Rp2,3 triliun di Bursa Efek Indonesia per pukul 9.30 WIB pagi ini, ketiga saham bank tersebut sudah mencatat sekitar Rp600 miliar, 26% dari nilai transaksi di Bursa. 

Meskipun terdapat penurunan di saham-saham big caps, data perdagangan (order book) menunjukkan masih banyak pelaku pasar yang menempatkan order beli di saat harga turun. Data order book ini diambil pukul 9.30 WIB hari ini. 

Contohnya di saham BBRI, terlihat antrean beli (bid) mencapai 805.173 lot, sementara jual (offer) sebanyak 720.910 lot. Antrean beli terbanyak di angka Rp4.600 sebanyak 107.706 lot dan offer terbesar di Rp4.670 sebanyak 29.786 lot. 

Kemudian di saham BMRI terdapat antrian bid mencapai 330.567 lot, lebih besar dibandingkan offer sebanyak 235.442 lot. Jumlah antrean bid terbesar di harga Rp6.500 sebanyak 75.366 lot dan jumlah offer terbanyak di Rp6.900 sebanyak 33.777 lot. 

Sementara itu, di saham BBCA masih banyak pelaku pasar yang mengantre untuk beli, meski jumlah offer lebih banyak daripada bid. Jumlah bid mencapai 269.699 lot dan offer sebanyak 326.541 lot. Terdapat bid tebal 55.530 lot di harga Rp10.000. 

Tim Analis Bareksa menilai investor sebaiknya mengambil strategi untuk memantau pergerakan pasar dulu (wait and see). Bila IHSG turun di bawah 7.200, ada kemungkinan untuk lanjut turun ke 7.125, sesuai dengan indikator MA60. Namun, bila IHSG tutup di atas 7.200, investor bisa memanfaatkan Buy on Weakness

Beli Saham di Sini

(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/hm)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.