Kinerja Bank Mandiri di Kuartal II 2024 Ciamik, Begini Prospek Saham BMRI

Abdul Malik • 01 Aug 2024

an image
Gedung Tower PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) di Jl Sudirman, Jakarta. (Shutterstock)

Penyaluran kredit BMRI melesat 20,5% pada kuartal II 2024, didorong oleh segmen wholesale

Bareksa.com - Kinerja PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dinilai cukup ciamik. Salah satunya penyaluran kredit melesat 20,5% pada kuartal II 2024 didorong oleh segmen wholesale yang melonjak 27%. Lonjakan ini, menurut Tim Analis Bareksa, mendorong perseroan merevisi naik target pertumbuhan kredit 2024 menjadi 16-18%. 

Perbankan pelat merah beraset jumbo itu mencatat pertumbuhan tabungan dan giro 17,9%, berkat kenaikan pengguna aplikasi Livin yang melesat 36% dan volume transaksi melonjak 39%. Salah satu anggota big 4 banks membukukan margin bunga bersih (NIM) naik dari 5,07% di kuartal I menjadi 5,11% di triwulan II 2024. 

Rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) BMRI naik tipis dari 89,7% di kuartal I menjadi 90,5% di kuartal II, serta laba bersih di periode tiga bulan kedua di 2024 naik 9,3%. Dengan begitu, rasio kredit bermasalah berhasil ditekan turun tipis dari sebelumnya 1,17% menjadi 1,16% di kuartal II 2024. 

Beli Saham di Sini

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, menyatakan pertumbuhan kredit BMRI melampaui rata-rata industri perbankan yang tumbuh 12,36% secara tahunan (YOY) per Juni 2024. Hal ini ditopang stabilitas dan perkembangan ekonomi Indonesia, meskipun di tengah dinamika ekonomi global. Pencapaian ini juga diikuti dengan kualitas aset BMRI yang membaik dan jumlahnya menembus Rp2.258 triliun secara konsolidasi per Juni 2024, atau naik 15% secara tahunan. 

"Untuk mendorong pertumbuhan kredit, Bank Mandiri berfokus pada perluasan ekosistem dan optimalisasi potensi di setiap wilayah, guna mencapai hasil maksimal sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan nasabah," jelas Darmawan (31/7).

Pertumbuhan kredit turut diikuti realisasi laba bersih BMRI secara konsolidasi yang tumbuh 5,23% (YOY) menjadi Rp26,6 triliun pada kuartal II 2024, ditopang pendapatan bunga yang tumbuh 12,5% pada kuartal II 2024. Pada periode yang sama, pendapatan non bunga BMRI mencapai Rp19,41 triliun atau tumbuh 5,74% YOY. Pertumbuhan pendapatan non bunga itu didorong oleh recurring fee yang meningkat dari transaksi digital Livin’ by Mandiri yang meroket 26,4% (YOY).

Beli Saham di Sini

Menurut riset Ciptadana Sekuritas, BMRI mencatat laba kuartalan yang solid dan mampu mempertahankan NIM perseroan. Pendapatan bunga bersih (NII) BMRI naik 3% secara kuartal per kuartal (QOQ) di kuartal II, serta beban pencadangan juga turun signifikan 8%, sehingga bisa menurunkan biaya kredit (CoC) jadi 0,9% di kuartal II dari sebelumnya 1% di kuartal I. Satu-satunya yang di bawah ekspektasi ialah pendapatan non bunga naik 3% (QOQ). Secara keseluhan laba kumulatif BMRI tercatat Rp26,6 triliun, atau naik 5% (YOY), atau merealisasi 45-48% dari estimasi sepanjang 2024. 

Seiring kinerja yang dinilai cukup ciamik itu, Ciptadana Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli terhadap saham BMRI dengan target harga Rp7.350. Target harga ini menyiratkan target PBV 2,2x dari proyeksi 2025. Saham BMRI saat ini diperdagangkan di PBV 1,9x dari proyeksi 2025, di atas rata-rata historisnya 1,6x. Seiring positifnya kinerja keuangan, pada perdagangan Kamis (1/8), saham BMRI naik 5,4% atau bertambah 350 poin menjadi Rp6.750. Dengan begitu saham BMRI masih punya potensi kenaikan (potential upside) 8,8%. 

Beli Saham di Sini

(Christian Halim/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.