Pasca Akuisisi 39% Saham Proline, Prodia (PRDA) Optimis Laba Naik 3%

Martina Priyanti • 19 Jul 2024

an image
Andi Wijaya Founder & Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada didampingi Dirut dan Dirkeu Prodia serta direktur Proline, saat memberikan keterangan mengenai langkah Prodia mengakuisisi 39% saham Proline, Kamis (18/7/2024). (Foto: Prodia)

Saham PRDA pada perdagangan hari ini, Jumat (19/7/2024) per pukul 14.05 WIB tercatat menguat 10 poin atau 0,35% menjadi Rp2.880

Bareksa.com - PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) optimis langkah aksi korporasi yang dilakukan PRDA beripa mengakuisisi 39% atau setara 5.850 saham PT Prodia Diagnostic Line (Proline) senilai Rp72 miliar, akan mendongkrak perolehan laba PRDA. Sementara itu, saham PRDA pada perdagangan hari ini, Jumat (19/7/2024) per pukul 14.05 WIB tercatat menguat 10 poin atau 0,35% menjadi Rp2.880.

Direktur Utama PRDA, Dewi Muliaty mengatakan langkah aksi korporasi (akuisisi 39% saham Proline,red) diambil untuk memastikan kendali yang lebih besar atas rantai pasok, mengingat Proline merupakan produsen alat kesehatan In Vitro Diagnostic (IVD)."Ini merupakan sektor dengan pertumbuhan tinggi dan permintaan yang terus meningkat,"ujar Dewi pada Kamis (18/7/2024).

Dewi menyampaikan PRDA melihat bahwa seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan serta, kebutuhan akan alat-alat kesehatan dan diagnostic semakin meningkat. Maka, Dewi melanjutkan investasi PRDA di Proline merupakan langkah strategis bagi perseroan, sejalan dengan diversifikasi produk perusahaan. "Sehingga memungkinkan Proline untuk menjangkau berbagai segmen pasar dan mengurangi risiko ketergantungan pada satu jenis produk," katanya.

Terlebih, Dewi menjelaskan bahwa produk yang dihasilkan memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TDKN) yang tinggi bahkan hingga sekitar 42%-45%. Makanya, Dewi mengatakan bahwa aksi korporasi di Proline, wujud komitmen Prodia dalam mendukung industri lokal dan mengurangi ketergantungan impor.

Adapun Proline sendiri adalah produsen alat kesehatan diagnostik in vitro yang berlokasi di Industri Jababeka III, Cikarang. Saat ini, Proline mempunyai 1 pabrik yang telah beroperasi sejak 15 Oktober 2011. Proline memproduksi beragam produk reagen kimia rutin yang digunakan oleh ribuan fasilitas pelayanan kesehatan secara nasional.

Menyusul pabrik pertama tersebut, Proline menyiapkan dana Rp140 miliar untuk modal pembangunan pabrik kedua dan juga berbagai mesin produksi pabrik. Dengan demikian harapannnya, kata Direktur PT Prodia Diagnostic Line (Proline), Cristina Sandjaja, dapat menopang kemandirian alat kesehatan Indonesia dan mengakomodir peningkatan permintaan alat kesehatan IVD di pasar Indonesia maupun regional."Ketersediaan berbagai alat kesehatan in vitro diagnostik yang berkualitas akan semakin terjamin, karena kebutuhannya dapat segera dipenuhi oleh industri lokal," ujar dia.

Target Kinerja PRDA

Di sisi lain Direktur Keuangan PRDA, Liana Kuswandi mengatakan langkah mengakuisisi 39% saham Proline, diharapkan bisa turut mendorong perolehan laba PRDA. "Rata-rata dampak per tahun (dari pembelian saham di Proline) kurang lebih 3% terhadap laba komprehensif PRDA," kata Liana.

Terkait itu, proyeksi aset dan ekuitas PRDA sendiri pada tahun ini Rp12,87 miliar, yang diharapkan meningkat menjadi Rp44,48 miliar pada 2026. Adapun, internal rate of return (IRR) dari transaksi pembelian saham Proline ke Prodia, adalah 7,5%. Sedangkan net present value (NPV) positif, yakni Rp3,2 miliar.

Direktur Utama PRDA, Dewi Muliaty menjelaskan strategi implementasi dan dampak pembelian saham Proline, Prodia fokus pada integrasi efisien untuk memaksimalkan sinergi operasional antara Prodia dan Proline. Selain itu, menguatkan posisi Prodia dalam mendukung lokal alat kesehatan dan visi pemerintah untuk kemandirian teknologi medis di Indonesia.

Beli Saham di Sini

(Martina Priyanti)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.