Bareksa.com - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) melakukan pembelian aset ruangan kantor dari PT AKR Land Development, berdasarkan pengikatan jual beli pada tanggal 14 Juni 2024. Manajemen AKRA dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/6) menuturkan bahwa AKRA melakukan pembelian aset berupa ruang kantor seluas 1,277,2 meter persegi, senilai Rp49.935.792.000 sudah termasuk PPN 11%, yang ditawarkan AKR Land dalam rangka menunjang kegiatan usahanya.

Adapun lokasi lahan dimaksud di AKR Tower Unit 23 A-I di Jalan Panjang No.5 Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Sebagai informasi, AKRA dan AKR Land memiliki hubungan afiliasi dari kepemilikan saham dan hubungan pengurus di mana keduanya dikendalikan oleh PT Arthakencana Rayatama dengan kepemilikan saham masing-masing sebesar 61,31% dan 89,542% dalam AKR Land.

Terkait langkah pembelian tersebut, Soegiarto Adikoesoemo sebagai Presiden komisaris AKRA juga sebagai Komisaris utama AKR Land dan Haryanto Adikoesoemo sebagai Presiden Direktur AKRA juga Komisaris di AKR Land, sehingga merupakan tansaksi afilisi sesuai regulasi OJK dalam POJK 42/2020.

Manajemen AKRA menambahkan pembelian aset ini dilakukan dengan pertimbangan dengan meningkatkan aktivitas bisnis, jumlah karyawan, jumlah anak usaha serta segmen usaha maka AKRA perlu mengakodasi lebih banyak karyawan dan ruang untuk rapat dan konferensi sehingga AKRA membutuhkan ruang kantor tambahan.

Beli Saham di Sini
(IQPlus/17258487/mp)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini​
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

D​ISCLAIMER​​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.