Pasar Mobil Bekas Tetap Moncer, Ini Jurus ASLC Bidik Penjualan Naik Dua Digit

Abdul Malik • 03 May 2024

an image
Sejumlah pengunjung berada di antara jajaran mobil seken saat Bazaar Mobil Bekas di JX International Surabaya, Rabu (15/10) (ANTARA FOTO/Eric Ireng)

Pendapatan ASLC di kuartal I 2024 melesat 37,4%

Bareksa.com - Perusahaan otomotif terintegrasi yang berfokus melakukan jual-beli mobil bekas, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) melaporkan pendapatan di kuartal I 2024 mencapai Rp183 miliar atau naik 37,4% secara tahunan (YOY). Kenaikan itu disumbang penjualan mobil bekas yang berkontribusi 66% terhadap pendapatan ASLC, disusul oleh pendapatan dari administrasi lelang pembeli 18%, administrasi lelang penjual 14% dan layanan gadai 0,45%. 

ASLC menyampaikan walaupun penjualan mobil Tanah Air di kuartal I 2024 turun karena efek Pemilu dan pengetatan kredit, namun Gaikindo (Organisasi Kendaraan Bermotor Indonesia) optimistis penurunan tersebut hanya sementara. Sehingga target penjualan mobil nasional bisa mencapai 1,1 juta unit di 2024 atau bertumbuh sekitar 9% dari tahun lalu. 

Selain itu, pembiayaan (financing) untuk mobil baru tumbuh 15% di kuartal 4 2023 dan financing untuk mobil bekas juga naik 30% untuk periode yang sama. Artinya pertumbuhan penjualan mobil masih cukup baik dan melampaui level sebelum pandemi Covid-19. Hal ini didukung stabilnya makro ekonomi Indonesia, pembangunan jalan tol baru, serta pemulihan industri otomotif.

Beli Saham di Sini

Menurut Tim Analis Bareksa, ASLC memiliki 2 segmen untuk wholesale (JBA BidWin Auction) dan ritel (Caroline.id). JBA menjual berbagai macam tipe mobil melalui sistem lelang online dan offline. Volume penjualan lelang di kuartal 1 2024 JBA mencapai 29.000 unit atau meroket 48%. Sementara Caroline menjalankan sistem online to offline (O2O) yang menurut manajemen cukup efisien, sehingga mendorong penjualan mobil naik 19% di kuartal 1 2024 mencapai 725 unit. 

Dengan sistem O2O, penjualan mobil Caroline tidak terbatas hanya di satu showroom, namun bisa menjual dari showroom Caroline lainnya. Apalagi jika terjadi penurunan di pasar otomotif nasional, biasanya penurunan penjualan mobil bekas tidak se-signifikan mobil baru, bahkan cenderung flat atau tahan banting. Apalagi jika pasar mobil kembali bergairah, maka prospek penjualan ASLC berpotensi kian moncer.

Karena itu, ASLC optimistis bisa mencapai pertumbuhan volume penjualan mencapai double digit di 2024. Harga saham ASLC stagnan di level Rp95 pada Jumat (3/5), sebulan terakhir dan sepanjang tahun berjalan (YTD) masing-masing minus 11,21% dan 2,06%. 

Beli Saham di Sini

(Sigma Kinasih/Christian Halim/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

D​ISCLAIMER​​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.