IHSG Merah Pasca Liburan, BBRI dan BBCA Anjlok 4% Tapi Antrean Beli Segini
Hanum Kusuma Dewi • 16 Apr 2024
Ilustrasi grafik pergerakan harga saham dan IHSG yang turun dengan warna merah tertekan sentimen global dan nilai tukar rupiah melemah. (Shutterstock)
Nilai tukar rupiah mencapai Rp16.186 per dolar AS pada pagi ini
Bareksa.com - Pasca liburan panjang, pasar saham Indonesia dibuka melemah seiring dengan tensi geopolitik dan Rupiah yang melemah. Indeks saham tertekan saham-saham perbankan seperti BBCA dan BBRI yang anjlok hingga 4% saat pembukaan pagi ini, Selasa (16/4/2024).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,77% ke 7.158,09 pada pukul 9:47 WIB hari ini dan sempat mencapai level terendah intraday di 7.090. Nilai tukar rupiah mencapai Rp16.186 per dolar AS, menurut data Investing.com.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 3,1% ke Rp5.475 pada pagi ini. Nilai transaksinya sudah Rp 1 triliun, sementara transaksi bursa mencapai Rp7 triliun per pukul 9:50 WIB.
Sementara itu, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga anjlok 4,3% ke Rp9.400 dan sempat menyentuh Rp9.250 pada perdagangan intraday. Nilai transaksinya sudah mencapai Rp1,3 triliun per pukul 9:50 WIB.
Meskipun harga turun, data order book memperlihatkan antrian beli dan jual yang seimbang di saham BBCA. Antrean beli (bid) saham BBCA mencapai 372.230 lot dan jual (offer) sebanyak 329.219 lot pada pukul 9:50 WIB.
Lalu, antrean beli saham BBRI sebanyak 672.889 lot, dan jual sebanyak 487.983 lot. Dengan antrean beli yang lebih besar daripada jual, mengindikasikan masih banyak yang menampung saham-saham bank tersebut.
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.