Intip 4 Fokus Bank Mandiri (BMRI)

Martina Priyanti • 08 Mar 2024

an image
Ilustrasi logo Bank Mandiri di Gedung Bank Mandiri. (Shutterstock)

Salah satu fokus BMRI, memperkuat dominasi wholesale segmen dan ekosistem bisnis turunan

Bareksa.com - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengaku bahwa pihaknya pada tahun ini, telah menyusun inisiatif penajaman strategi sebagai bentuk implementasi corporate plan jangka panjang untuk meraih market dominance melalui 4 fokus. Direktur Utama BMRI, Darmawan Junaidi menyampaikan empat fokus tersebut antara lain fokus memperkuat dominasi wholesale segmen dan ekosistem bisnis turunan, fokus mengeksekusi pertumbuhan bisnis dengan pendekatan berbasis ekosistem, fokus memperkuat platform digital Livin', Livin' Merchant, Kopra dan Smart Branch untuk meningkatkan profitabilitas serta fokus melakukan alignment strategi perusahaan anak dengan perseroan.

Darmawan mengungkapkan bahwa melalui transformasi digital yang telah dilakukan dalam tiga tahun terakhir, Bank Mandiri telah mampu mendorong komposisi dana murah mencapai 74,3% secara konsolidasi, dan 79,4% secara bank only. Hal ini juga tercermin dari pertumbuhan layanan digital perseroan. Super Apps Livin' by Mandiri telah diunduh lebih dari 37 juta kali sejak diluncurkan pada Oktober 2021, dan mampu melayani lebih dari 2,8 miliar transaksi sepanjang tahun 2023.

Adapun nilai transaksi Livin' by Mandiri selama tahun 2023 telah menembus lebih dari Rp 3.271 triliun, melesat 32,32% dari periode tahun sebelumnya. Pada periode yang sama, Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri, telah berhasil mengelola Rp 19.100 triliun transaksi. Platform digital super lengkap ini dapat melayani berbagai kebutuhan transaksi di manapun dan kapanpun, untuk berbagai segmen nasabah, mulai dari nasabah korporasi hingga nasabah SME.

"Kinerja keuangan Bank Mandiri sepanjang tahun 2023 menunjukkan momentum yang baik dan on track serta diikuti dengan penerapan prinsip kehati-hatian yang matang, terlihat dari kualitas aset yang terus mengalami perbaikan. Kami optimis di 2024 ruang pertumbuhan kinerja masih terbuka," kata Darmawan.


Beli Saham di Sini

Saham BMRI Loncat Tinggi

Di sisi lain bersama bank-bank besar seperti BBCA dan BBRI, BMRI dibuka loncat tinggi pada penutupan perdagangan kemarin. Nah, Menurut pantauan Bareksa, hari ini (8/3/2024) per pukul 10.34 WIB, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik 0,7% ke Rp7.150. Pada pembukaan perdagangan, harga saham big banks tersebut secara teknikal membentuk pola gap up, yaitu harga naik melewati lebih dari satu fraksi harga di penutupan sebelumnya.

Lebih lanjut saham BMRI, juga terlihat pola bid-offer yang mirip dengan jumlah offer mencapai 488.448 lot dan bid 238.914 lot. Offer tertinggi saham BMRI di Rp7.150, sementara order jual paling banyak di harga Rp7.200 sebanyak 101.675 lot. Pola yang mirip di ketiga saham itu dapat mengindikasikan banyak pelaku pasar sudah memasang posisi jual (offer) ketika harga sudah naik banyak.

Beli Saham di Sini
BMRI akan Bagikan Dividen

Di sisi lain Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri atau BMRI, menetapkan 60% dari laba bersih konsolidasi tahun 2023 atau Rp33,03 triliun, sebagai dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham. Sementara itu sebanyak 40% dari laba bersih konsolidasi tahun lalu disepakati sebagai laba ditahan untuk penguatan modal dan pengembangan usaha. Dari nilai tersebut, total dividen yang dibagikan kepada Negara Republik Indonesia atas kepemilikan sebesar 52% saham Bank Mandiri atau sebesar Rp17 triliun, akan disetorkan kepada Rekening Kas Umum Negara. Lebih rinci, besaran dividen per lembar saham atau dividend per share bank berkode emiten BMRI ini mencapai kisaran Rp353,95 naik 33% secara year on year (YOY).

Adapun, sepanjang tahun 2023 Bank Mandiri berhasil memperoleh laba bersih sebesar Rp55,1 triliun, tumbuh 33,7% secara year on year (YOY). Perolehan laba tersebut juga menjadi yang terbesar sejak Bank Mandiri didirikan 25 tahun lalu. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam siaran pers (7/3/2024) menyampaikan, besaran dividen tersebut telah sejalan dengan komitmen manajemen Bank Mandiri untuk berkontribusi secara optimal kepada pembangunan Tanah Air, serta konsistensi perseroan untuk menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah. "Keputusan ini juga mengindikasikan dukungan yang kuat dari pemegang saham kepada manajemen untuk mengakselerasi rencana ekspansi bisnis perseroan,. jelas Darmawan.

Selain dividen, Darmawan menambahkan peran penting Bank Mandiri sebagai perusahaan BUMN juga tercermin dari kontribusi kepada penerimaan negara berupa Pajak dan Bukan Pajak. Pada tahun 2023, total setoran Bank Mandiri kepada negara (Pajak, Bea Cukai serta PNBP Lainnya) mencapai Rp 665,29 triliun, meningkat 12,37% secara YOY. "Kontribusi Bank Mandiri terhadap negara berupa pendapatan negara secara konsisten terus meningkat setiap tahun sejalan dengan perbaikan kinerja bisnis yang berkelanjutan," imbuhnya. Lebih lanjut secara fundamental, besaran dividen tersebut telah mempertimbangkan posisi likuiditas serta struktur permodalan Bank Mandiri dalam mendukung rencana di tahun 2024.

Adapun, setelah pembagian dividen, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Mandiri sampai dengan akhir tahun nanti diproyeksikan pada level yang kurang lebih sama dengan Desember 2023.  "Sejalan dengan momentum pertumbuhan ekonomi, kami optimis kinerja Bank Mandiri akan terus membaik. Ke depan, kami akan terus memacu pengembangan bisnis dan layanan Bank Mandiri agar dapat memenuhi ekspektasi seluruh stakeholder perseroan," imbuh Darmawan.

Beli Saham di Sini
(IQPlus/06733424/06726575/mp)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.