Bareksa.com - Berikut kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (31/1/2024) dan saham pilihan rekomendasi Tim Analis Bareksa, Kamis (1/2/2024):
Kinerja Pasar Saham Indonesia yang tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan berhasil naik dalam 3 hari beruntun, di tengah pelaku pasar yang sedang menanti hasil rapat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) yang akan diumumkan Kamis WIB. IHSG ditutup menguat 0,22% atau bertambah 15,73 poin ke level 7.207,94 pada Rabu (31/1), atau akhir bulan pertama di 2024. Kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 juga menguat 0,26% atau bertambah 2,52% menjadi 974,22.
Penguatan IHSG juga ditopang aksi investor asing yang memborong saham perbankan Tanah Air. Asing tercatat beli bersih (net buy) jumbo Rp1,52 triliun kemarin, dengan rincian Rp1,22 triliun di pasar reguler dan Rp302,49 miliar di pasar negosiasi dan tunai. Beberapa saham bank yang diborong asing yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Rp353,5 miliar, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) Rp191,6 miliar, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Rp169,9 miliar, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Rp114,1 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp86,2 miliar.
Hasil rapat The Fed (FOMC) kemarin, kembali memutuskan untuk menahan suku bunga acuan 5,25-5,5%. Namun Bank Sentral Negara Paman Sam mengisyaratkan belum akan memangkas suku bunga acuan. Hal ini berpotensi mengecewakan pasar, sebab pelaku pasar sebelumnya berekspektasi The Fed segera memangkas suku bunga mulai Maret, Mei atau Juni. The Fed sebelumnya mengisyaratkan pemangkasan suku bunga 3 kali masing-masing 0,25% atau total 0,75% sepanjang 2024. Namun pasar berspekulasi, The Fed bisa memangkas suku bunga total antara 0,75%, 1% hingga 2,75% sepanjang tahun ini.
Sentimen lain, Dana Moneter Internasional (IMF) merilis World Economic Outlook yang memberikan prospek inflasi mulai stabil dan “soft landing”. IMF menaikkan prediksi ekonomi China dari tumbuh 4,1% jadi 4,6% dan ekonomi AS dari sebelumnya 1,5% jadi 2,1%. Meski begitu, Badan Statistik China merilis PMI Manufacturing Januari 2024 yang naik jadi 49,2, lebih tinggi dari Desember 2023 yang hanya 49. Meskipun naik, namun angka ini masih kurang memuaskan, sebab masih berada di bawah 50, artinya tetap di zona kontraksi.
IHSG kemarin dibuka menguat dan bertahan di zona positif hingga penutupan perdagangan. Secara sektoral, 6 sektor saham meningkat dipimpin barang konsumen non primer naik 0,82%, infrastruktur dan teknologi masing-masing menguat 0,73% dan 0,44%. Namun 5 sektor saham turun, dipimpin barang baku minus 0,23%, industri dan transportasi & logistik masing-masing turun 0,13% dan 0,1%. Saham yang naik tertinggi yakni SRAJ, RSCH, PMMP, PSAB dan NICL. Sedangkan saham-saham yang turun terdalam yakni PTMP, MPXL, MSKY, CGAS dan NICE.
Frekuensi perdagangan saham tercatat 1.134.777 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 18,87 miliar lembar senilai Rp11,60 triliun. Sebanyak 257 saham naik, 257 saham turun dan 251 saham stagnan. Kinerja bursa saham regional Asia kemarin di antaranya indeks Nikkei menguat 0,61% jadi 36.286,69, indeks Hang Seng melemah 1,39%, indeks Shanghai melemah 1,48% jadi 2.788,55, dan indeks Strait Times menguat 0,15% jadi 3.154,62.
Di tengah penguatan IHSG, Tim Analis Bareksa merekomendasikan beberapa saham pilihan:
Stock Pick | EXCL | BFIN | MYOR |
Last price | Rp2.320 | Rp1.215 | Rp2.350 |
Recommendation | Trading buy | Trading buy | Speculative buy |
Entry | Rp2.300 | Rp1.210 | Rp2.330 |
Rp2.250 | Rp1.185 | Rp2.290 | |
Target price (TP) 1 | Rp2.370 | Rp1.240 | Rp2.390 |
Target price (TP) 2 | Rp2.400 | Rp1.270 | Rp2.410 |
Stop loss | Rp2.200 | Rp1.160 | Rp2.250 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 31/1/2024
Harga saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik 3,11% atau bertambah 70 poin menjadi Rp2.320 pada Rabu (31/1). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham EXCL di rentang harga Rp2.300 dan Rp2.250, dengan target harga ambil untung di Rp2.400 dan Rp2.200, serta stop rugi di Rp2.200.
Harga saham PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) melemah 0,41% atau berkurang 5 poin menjadi Rp1.215 pada Rabu (31/1). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham BFIN di kisaran harga Rp1.210 dan Rp1.185, dengan target harga ambil untung di Rp1.240 dan Rp1.270, serta stop rugi di Rp1.160.
Harga saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) naik 3,07% atau bertambah 70 poin menjadi Rp2.350 pada Rabu (31/1). Tim Analis Bareksa merekomendasikan spekulasi beli saham MYOR di rentang harga Rp2.330 dan Rp2.290, dengan target harga ambil untung di Rp2.390 dan Rp2.410, serta stop rugi di Rp2.250.
Rosa Permata Sari selaku Direktur Strategi dan pengembangan bisnis PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) telah berinvestasi dengan membeli saham pada 23 Januari hingga 25 Januari 2024. Rosa telah membeli 65.000 lembar saham PGAS di harga Rp1.110 - Rp1.140 per saham.
Seluruh kinerja positif dan inisiatif yang telah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) lakukan di tahun 2023, direfleksikan pada kinerja saham Bank Mandiri (BMRI) yang naik sebesar 21,9% YoY sampai dengan akhir Desember 2023. Menurut Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, pertumbuhan kinerja saham BMRI tersebut unggul di atas pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sebesar 6,2% secara tahunan (YOY).
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau ANTAM mencatatkan produksi bijih nikel unaudited 13,45 juta wet metric ton (wmt) yang digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel dan penjualan kepada pelanggan domestik. Penjualan bijih nikel unaudited pada sepanjang 2023 mencapai 11,71 juta wmt. Untuk volume produksi feronikel pada periode itu tercatat 21,473 ton nikel dalam feronikel (TNi), dengan capaian penjualan unaudited feronikel ANTAM tercatat 20.138 TNi, yang sepenuhnya diserap oleh pasar ekspor. Kemudian volume produksi emas mencapai 1,208 kg (38.838 t.oz), dengan tingkat penjualan emas unaudited sebesar 26.129 kg (840.067 t.0z). ANTAM fokus memperkuat basis pelanggan logam mulia di pasar domestik.
(Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.